Use case sketsa adalah gambar nan menjelaskan gimana pengguna bakal memakai suatu sistem alias program komputer, dengan menggunakan simbol-simbol tertentu untuk memperjelas alurnya.
Jika Anda mau mengembangkan website dengan baik, mempelajari sketsa use case adalah kewajiban. Karena, sketsa ini memungkinkan semua pihak nan terlibat untuk merancang sistem nan tepat sasaran, menghindari kesalahpahaman, serta mengoordinasikan pekerjaan secara efektif.
Tenang, kami bakal membantu menjelaskannya. Setelah membaca tulisan ini, Anda bakal memahami pengertian use case diagram, komponen dan simbol nan digunakan, tahapan membikin use case diagram, serta contoh-contohnya.
Yuk langsung scroll ke bawah!
Pengertian Use Case Diagram
Use case sketsa adalah jenis sketsa UML (Unified Modeling Language) nan menggambarkan fungsi, ruang lingkup, dan hubungan pengguna dengan sistem tersebut.
Diagram use case memvisualisasikan hubungan antara pengguna (aktor) dan sistem (use case), serta tindakan apa saja nan dapat dilakukan tokoh terhadap use case secara rinci.
Contohnya dalam proses pengembangan website, aplikasi mobile, alias sistem lainnya, use case sketsa mempunyai peranan penting. Sebab, sketsa ini bisa mengidentifikasi kebutuhan pengguna, memperjelas persyaratan sistem, dan merancang fungsionalitas website.
Dengan adanya use case diagram, komunikasi antar tim web developer, project manager, dan stakeholder lain dapat difasilitasi dengan baik. Sehingga, langkah-langkah pengembangan berikutnya, seperti coding, testing, dan launching website ke web hosting dapat melangkah lancar.
Jadi, penggunaan use case sketsa bisa membantu merencanakan fungsionalitas website, serta memastikan bahwa pengembangan website melangkah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan stakeholder nan terlibat.
Fungsi Use Case Diagram
Dalam pengembangan website, kegunaan use case sketsa adalah sebagai berikut:
- Merincikan Kebutuhan Pengguna – Use case sketsa dapat menjelaskan kebutuhan pengguna terhadap website dari perspektif pandang calon pengguna itu sendiri. Dengan begitu, web developer dapat mengembangkan website nan relevan dan berbobot bagi mereka nan bakal menggunakan website.
- Memodelkan Interaksi Pengguna – Use case sketsa berfaedah untuk memvisualkan alur hubungan pengguna nan intuitif dan logis. Hal tersebut dapat meningkatkan user experience (UX) pengguna, mengingat user experience adalah salah satu aspek penentu keberhasilan website..
- Memperlihatkan Fungsionalitas Website – Fungsi use case sketsa berikutnya ialah untuk menampilkan setiap kegunaan website secara lebih mendetail. Sehingga, developer dapat lebih mudah memprogram website.
- Memfasilitasi Komunikasi dengan Stakeholder – Use case sketsa adalah perangkat komunikasi nan efektif antar tim developer dan stakeholder lain. Dengan sketsa use case, semua pihak nan terlibat dapat memahami gimana website berfaedah dan saling berkoordinasi dalam membangun website.
- Memvalidasi Pengujian Website – Fungsi use case sketsa nan terakhir ialah memastikan bahwa semua fitur website telah diuji dan melangkah dengan baik. Masing-masing use case dalam sketsa ini dapat digunakan sebagai referensi dalam menguji website secara sistematis.
Komponen Use Case Diagram
Secara umum, use case sketsa terdiri dari komponen nan mencakup actor, system, use case, dan relationship. Berikut penjelasan masing-masing komponen:
1. Actor
Komponen use case sketsa nan pertama adalah actor, ialah entitas alias pengguna nan berinteraksi dengan sistem. Actor pada use case sketsa digambarkan sebagai manusia alias objek, tergantung sistem nan dibuat. Di bumi nyata, actor dapat berupa pelanggan, administrator, dan pemilik website.
2. System
Sesuai namanya, system merujuk pada aplikasi, website, alias jenis sistem lain nan dikembangkan. System inilah nan bakal menerima input dari actor dan menyajikan output sebagai responsnya. Contoh system di antaranya sistem pemesanan tiket online dan sistem manajemen inventaris.
3. Use Case
Use case adalah tindakan alias aktivitas nan dapat dilakukan oleh actor terhadap sistem. Pada sketsa use case, komponen ini biasanya digambarkan dalam corak oval. Contoh use case di bumi nyata antara lain proses login, register akun, dan checkout produk.
4. Relationship
Terakhir, komponen use case sketsa adalah relationship alias relasi, ialah hubungan antara actor dengan use case. Terdapat beberapa jenis relasi dalam use case diagram, seperti:
- Association – Association menunjukkan relasi actor dan use case tanpa adanya hubungan nan spesifik. Contoh dalam konteks ecommerce, actor “pelanggan” berasosiasi dengan use case “pencarian produk”. Dengan begitu, pengguna dapat mencari produk nan ada di ecommerce tersebut.
- Generalization – Suatu actor alias use case merupakan spesialisasi alias corak unik dari actor alias use case lain. Contohnya, actor “admin” adalah generalisasi dari “pengguna”, di mana admin mempunyai lebih banyak kewenangan akses di dalam sistem.
- Include – Sebuah use case merupakan bagian dari use case lainnya nan tidak dapat berdiri sendiri. Misalnya, fitur “pilih seat” merupakan bagian dari use case “pilih kereta” saat customer menggunakan aplikasi booking tiket kereta.
- Extend – Sebuah use case dapat di-extend ke satu alias beberapa use case lain untuk menambah fungsionalitasnya. Sebagai contoh, ketika pengguna menggunakan fitur “refund” terdapat fitur lain ialah “cek status refund” di dalam website toko online.
Simbol Use Case Diagram
Di bawah ini kami sajikan simbol use case sketsa komplit beserta keterangannya:
Sampai di sini, Anda sudah memahami apa itu use case sketsa beserta fungsi, komponen, komplit dengan simbolnya. Sekarang, mari belajar contoh use case diagram, langkah membuat, serta aplikasinya!
Contoh Use Case Diagram
Ini dia beberapa contoh use case sketsa dan penjelasannya:
1. Sistem Check-In dan Pemeriksaan Keamanan Bandara
Contoh use case sketsa nan pertama menunjukkan sistem check-in dan pemeriksaan keamanan pada airport penerbangan.
Actor nan terlibat antara lain pemandu wisata, penumpang biasa, penumpang balita, dan penumpang berkebutuhan khusus.
Pemandu wisata dapat melakukan check-in golongan untuk sejumlah turis, sedangkan penumpang lainnya dapat melakukan check-in perseorangan dan pemeriksaan keamanan.
2. Sistem Pemesanan Makanan Restoran
Contoh use case sketsa berikutnya datang dari aktivitas pemesanan makanan di sebuah restoran.
Seperti Anda lihat pada gambar, sistem ini menggunakan tiga actor, ialah pelanggan, pelayanan, dan koki.
Pelanggan dapat memandang menu, melakukan pemesanan, dan menikmati makanan. Sedangkan pengguna dapat menerima dan menyajikan pesanan. Sementara jurumasak bisa menerima pesanan dan memasak makanan sesuai dengan pesanan.
3. Sistem Pengoperasian Mesin ATM Bank
Selanjutnya, contoh use case sketsa adalah aktivitas nan terjadi di sebuah mesin ATM. Pada use case di atas, actor nan terlibat adalah pengguna bank dan teknisi ATM.
Nasabah dapat mengecek dan mendeposit saldo, menarik duit tunai, maupun mengirim duit ke rekening lain. Sedangkan teknisi ATM bekerja untuk merawat dan memperbaiki mesin ATM.
4. Sistem Pemesanan Produk Website Toko Online
Contoh lain dari use case sketsa adalah aktivitas pemesanan produk pada sebuah website toko online. Actor untuk sketsa di atas adalah pengguna website, terdiri dari pengguna terdaftar maupun nan belum terdaftar.
Pelanggan terdaftar dapat melakukan pemesanan produk, sementara pengguna nan belum terdaftar hanya dapat memandang produk, tapi mereka juga bisa mendaftar akun untuk dapat memesan produk.
5. Sistem Administrasi Website Instansi
Terakhir, contoh use case sketsa adalah aktivitas pengelolaan dan manajemen website di sebuah lembaga pemerintahan. Actor pada sistem di atas adalah pengurus website dan IT helpdesk.
Admin dapat mengelola grup, pengguna, sesi, dan riwayat log. Sedangkan IT helpdesk nan dapat mengelola pengguna.
Dengan mempelajari contoh use case sketsa di atas, Anda dapat lebih mudah memahami gimana hubungan pengguna dan sistem direpresentasikan secara visual. Pengetahuan ini bisa Anda terapkan untuk mendesain website dengan antarmuka nan efektif dan mudah digunakan.
Cara Membuat Use Case Diagram
Berikut adalah langkah-langkah untuk membikin use case diagram:
- Tentukan tujuan use case diagram.
- Identifikasi actor nan terlibat.
- Jelaskan peran setiap actor.
- Rancang aktivitas pada use case.
- Hubungkan actor dengan use case.
- Finalisasi hasil sketsa use case.
Mari menuju langkah pertama dalam langkah membikin use case diagram:
1. Tentukan Tujuan Use Case Diagram
Langkah pertama dalam langkah membikin use case sketsa adalah menentukan tujuan pembuatan diagram. Dengan begitu, Anda bakal lebih mudah mengidentifikasi entitas dan aktivitas nan terjadi di dalam use case diagram.
2. Identifikasi Actor nan Terlibat
Langkah berikutnya, identifikasi actor nan terlibat dalam hubungan sistem. Penting untuk mendaftarkan actor nan relevan dengan sistem, agar sketsa use case dapat mencakup skenario apa saja nan dilakukan oleh actor.
3. Rincikan Peran setiap Actor
Setelah mengidentifikasi actor, sekarang rincikan peran dan tanggung jawab setiap actor. Hal ini dapat membantu Anda dalam memahami kontribusi dan keterkaitan actor.
4. Rancang Aktivitas pada Use Case
Cara membikin sketsa use case berikutnya, rancang aktivitas nan dilakukan actor pada masing-masing use case. Nah, aktivitas ini kudu spesifik dan mencerminkan langkah-langkah nan perlu dilakukan untuk mencapai tujuan nan diinginkan.
5. Hubungkan Actor dengan Use Case
Selanjutnya, hubungkan setiap actor dengan use case nan relevan pada diagram. Pada tahap ini, Anda juga perlu menentukan relasi nan tepat, baik antara actor dengan use case, sesama actor, maupun sesama use case.
6. Finalisasi Hasil Diagram Use Case
Langkah terakhir dalam langkah membikin use case sketsa ialah lakukan pemeriksaan terhadap sketsa untuk memastikan kejelasan, keselarasan, dan konsistensi. Pastikan semua actor, use case, relasi, maupun komponen lain telah ditandai secara jelas.
Langkah-langkah merancang use case sketsa di atas dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan fitur apa saja nan bakal diterapkan dalam proses coding. Coding adalah aktivitas menulis kode program untuk membikin sistem, seperti website.
4 Aplikasi untuk Membuat Use Case Diagram
Berikut adalah beberapa aplikasi membikin use case sketsa nan dapat Anda manfaatkan:
- draw.io – draw.io adalah aplikasi berbasis web nan dapat Anda manfaatkan untuk membikin use case sketsa online dengan fitur kerjasama untuk merancang sketsa dengan rekan setim.
- Microsoft Visio – Visio adalah software buatan Microsoft untuk membikin sketsa use case, dibekali antarmuka nan intuitif serta support nan luas sesuai standar industri.
- Star UML – Star UML adalah aplikasi desktop untuk membikin use case sketsa dan menyediakan beragam fitur pemodelan, seperti simbol dan perangkat kreasi secara lengkap.
- Visual Paradigm Online – Visual Paradigm Online merupakan software online gratisan untuk membikin use diagram, dilengkapi fitur-fitur menarik seperti kerjasama dan sinkronisasi realtime serta penyimpanan cloud gratis.
Sudah Paham Apa itu Use Case Diagram, kan?
Use case sketsa adalah sketsa nan menggambarkan hubungan antara pengguna dan sistem nan dibuat. Diagram ini memuat siapa saja pengguna sistem, apa saja tindakan nan dapat pengguna lakukan, serta gimana sistem merespons tindakan tersebut.
Diagram use case mempunyai peran vital dalam proses pengembangan sistem, termasuk website.
Dengan menyediakan visualisasi nan jelas mengenai pengguna dan sistem, Anda jadi lebih konsentrasi dalam membangun website beserta fitur-fiturnya, agar website tersebut relevan dengan pengguna.
Setelah semua tahap pengembangan website selesai, Anda dapat mengonlinekan website tersebut ke jasa hosting. Tak perlu jauh–jauh, lantaran Niagahoster menyediakan jasa hosting terbaik untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Layanan Unlimited Hosting Niagahoster dibekali fitur-fitur terbaik, seperti LiteSpeed Web Server untuk mempercepat akses website dan Imunify360 untuk melindungi website dari serangan berbahaya. Selain itu, agunan Uptime 99.99% memastikan website selalu online 24 jam penuh.
Layanan ini juga menyediakan Unlimited Bandwidth, Storage, Database, dan Email sehingga Anda tidak perlu takut kehabisan ruang di server. Menariknya lagi, hosting Niagahoster dibanderol dengan nilai terjangkau, mulai Rp9.900/bulan saja! Jadi tunggu apa lagi, yuk segera berlangganan hosting terbaik dari Niagahoster!