Hai, Sobat Zenius! Pernah dengar kalimat kayak gini?
“…Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan nan Maha Esa lantaran berkat-Nya kita bisa berkumpul di sini…”
Penggalan kalimat di atas merupakan contoh dari pembukaan pidato. Nah, dalam tulisan ini kita bakal mempelajari tentang pidato, khususnya pidato persuasif. Gue bakal membahas pengertian, ciri, juga langkah menulisnya. Yuk, langsung aja kita bahas!
Pengertian Pidato Persuasif
Pidato adalah pengungkapan pikiran dengan kata-kata kepada orang banyak. Biasanya, pidato disampaikan saat acara-acara besar. Meskipun pidato adalah komunikasi dua arah, pembicara lah nan lebih dominan.
Pidato ini macamnya ada banyak, Sobat Zenius. Ada nan tujuannya untuk memberi informasi, menyambut tamu, menghibur, menyampaikan pendapat, dan juga mengajak pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pidato jenis terakhir ini disebut pidato persuasif.
Pidato persuasif biasanya disampaikan lantaran adanya keresahan nan dirasakan oleh kreator pidato, makanya si kreator pidato mau mengajak alias meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu alias membikin perubahan sesuai nan diinginkan oleh kreator pidato.

Contohnya, gue merasa lingkungan sekolah gue kurang bersih lantaran banyak penunggu sekolah nan nggak menjaga kebersihan. Jika keadaan ini dibiarkan, kenyamanan dan kesehatan penduduk sekolah bakal terganggu. Makanya, gue berpidato di depan seluruh penduduk sekolah.
Nah, gitu pengertian dari pidato persuasif. Selanjutnya gue bakal telaah karakter kebahasaan pidato persuasif.
Ciri Kebahasaan Pidato Persuasif
Supaya pidato bisa mendapat atensi dari orang-orang, pidato nan kita buat kudu mempunyai ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
Persuasif
Kalimat-kalimat nan disampaikan dalam pidato kudu berkarakter ajakan, agar audiens mengikuti kemauan kita, si kreator pidato. Kita bisa menjelaskan faedah nan didapatkan jika audiens mengikuti rayuan kita, dan sebaliknya jelaskan juga akibat nan bakal muncul jika rayuan itu diabaikan.
Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat perintah. Pembawa pidato kudu menggunakan kalimat-kalimat nan mengusulkan permintaan alias perintah terhadap suatu hal. Contohnya, “Jadi teman-teman, yuk kita tingkatkan kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan!”

Logika
Isi dan tujuan penyampaian pidato kudu masuk logika dan mempunyai dasar kebenaran nan kuat. Gunakan sumber kebenaran nan terpercaya, seperti media dan hasil penelitian, untuk menyampaikan dan mendukung argumen nan udah kita buat. Selain itu, jelaskan karena dan akibat dari topik nan sedang disampaikan.
Kita ambil contoh dari pidato tentang kebersihan tadi, ya. Misalnya kita membaca bahwa genangan air bisa menjadi sarang nyamuk, dan di sekolah kita ada banyak genangan air lantaran selokan nggak lancar. Nah, sampaikan kebenaran ini untuk mendukung argumen nan bakal kita buat.
Emosi
Pembawa pidato juga kudu memilih kata-kata nan bisa memengaruhi emosi audiens. Hal ini menjadi kunci agar audiens tetap mendengarkan hingga akhir dan berpotensi besar untuk mengikuti perintah si pembawa pidato. Selain pemilihan kata, kita juga bisa memainkan nada alias intonasi bunyi untuk mempengaruhi emosi audiens.
Baca Juga:
Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis dan Contoh Teks Tanggapan
Struktur Pidato Persuasif
Di bawah ini merupakan struktur pidato beserta contohnya.
Pembukaan
Pembukaan dalam pidato persuasif dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Salam Pembuka
Pembicara mengucapkan salam penghormatan dan menyebut orang-orang nan mempunyai kedudukan tertinggi sampai ke orang-orang nan mempunyai kedudukan di bawahnya.
Salam nan diucapkan bisa beragam, tergantung letak dan situasi pidato dibawakan. Jika di perkumpulan golongan tertentu, kita bisa menggunakan salam unik golongan tersebut.
Nah, contoh di bawah ini adalah pembuka untuk pidato nan dibawakan di sekolah. Maka, salam nan disampaikan adalah salam untuk seluruh kalangan alias salam nan sifatnya umum.
“Selamat pagi. Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang terhormat, Bapak Reza selaku kepala sekolah SMP 1 dan Ibu Atha selaku wakil kepala sekolah SMP 1. Kemudian, nan saya hormati, bapak dan ibu pembimbing SMP 1, dan teman-teman seperjuangan nan saya cintai...“
2. Ucapan Syukur
Dilanjut dengan ucapan rasa syukur lantaran telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato dan berkumpul dengan para audiens. Contohnya:
“Puji syukur ke hadirat Tuhan nan Maha Esa, lantaran atas karunia-Nya kita dapat berkumpul di sini. Terima kasih untuk pihak sekolah nan sudah memberikan kesempatan bagi saya untuk menyampaikan pidato.”
3. Pengantar ke Topik Utama.
Selanjutnya, pengantar ke topik utama! Nah, pilihan kata di bagian ini kudu tepat dan mempunyai karakter nan kuat, agar audiens penasaran dan memperhatikan kita.
“… Hadirin nan saya hormati, berbincang mengenai persoalan kebersihan lingkungan sekolah, tidak bakal ada habisnya. Setiap hari, kita tetap memandang ada sampah nan berceceran di dalam kelas, sekitar lapangan, sampai kantin sekolah.
Padahal, kebersihan kebersihan lingkungan punya pengaruh nan besar pada kesehatan seluruh penduduk sekolah, serta keberlangsungan aktivitas belajar dan mengajar…”
Isi
Pada bagian isi, sampaikan info mengenai topik pidato. Informasi ini kudu disertai dengan kebenaran dan argumen nan meyakinkan. Contohnya seperti di bawah ini.
“Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di sekolah. Sekolah tidak hanya menjadi tempat para siswa belajar dan para pembimbing bekerja. Kita berolahraga, makan, apalagi kadang membersihkan diri di lingkungan sekolah. Kesehatan diri kita ditentukan oleh banyak aspek nan ada di tempat ini.
Lingkungan nan kotor tentu berakibat jelek bagi kita. Tumpukan sampah dan genangan air di selokan menjadi sarang beragam hewan pembawa penyakit. Baunya pun tidak sedap dan mengganggu proses belajar mengajar.
Oleh lantaran itu, satu-satunya langkah agar kita nyaman dan sehat saat berada di sekolah adalah dengan membersihkan lingkungan sekolah. Namun, melakukan aktivitas bersih-bersih tidak mudah; melelahkan dan menyantap banyak waktu.
Cara nan lebih mudah adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan kita dan memulai dari perihal nan kecil. Buang sampah di tempat sampah setiap kali kita lenyap makan, bersihkan bilik mandi dengan baik setiap usai digunakan. Dengan begini, kita sudah turut menjaga kebersihan lingkungan sekolah kita.
Baca Juga:
Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun nan Perlu Sobat Zenius Ketahui
Penutup
Dalam bagian penutup, kita bisa menyampaikan konklusi dari pidato persuasif ini, permintaan maaf jika terjadi kesalahaan saat menyampaikan suatu hal, dan salam penutup. Contohnya:
“…Menjaga kebersihan sangat mudah dilakukan, nan susah adalah membangun kesadaran diri dan kebiasaan baik untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan.
Tidak ada salahnya untuk membangun kebiasaan baik seperti ini. Dimulai dari tempat ini, dan kebiasaan baik ini bakal terus kita bawa ke tempat-tempat lain nan bakal kita datangi setelahnya.
Oleh lantaran itu, mari sama-sama kita jaga kebersihan sekolah kita. Mari ciptakan lingkungan nan bersih, sehat, dan nyaman untuk kita, serta untuk generasi selanjutnya nan bakal menimba pengetahuan di sekolah ini.
Demikian pidato nan dapat saya sampaikan, minta maaf andaikan terdapat kesalahan kata. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas perhatian saudara semua.”
Baca Juga:
Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun nan Perlu Sobat Zenius Ketahui
Langkah-Langkah Menulis Pidato Persuasif
Setelah mengetahui karakter kebahasaan dan struktur pidato, saatnya kita menulis pidato persuasif! Bagaimana caranya? Simak penjelasan di bawah ini, ya!
Pahami Audiens
Agar pidato nan kita sampaikan bisa dipahami dengan baik, kita perlu tahu siapa pendengar dari pidato nan bakal kita bawakan. Penonton alias audiens bakal jadi penentu kalimat seperti apa nan perlu kita gunakan, serta topik apa nan perlu kita sampaikan dalam pidato. Jangan sampai topik pidato nan kita pilih nggak nyambung dengan audiens.
Misalnya, kita berpidato untuk penduduk sekolah, kita bisa memilih topik tentang menciptakan lingkungan belajar nan nyaman. Nah, tapi jika kita berpidato untuk penduduk sekitar rumah, topik ini jadi nggak sesuai. Kita bisa memilih topik lain seperti kerukunan bertetangga, kebersihan lingkungan, alias masalah lain nan juga dihadapi oleh sesama tetangga kita.
Pilih dan Tentukan Topik Pidato
Nah, setelah kita memahami siapa audiens kita, pelajari masalah-masalah alias keresahan nan sering muncul. Setelah itu, baru pilih satu masalah nan mau kita telaah untuk menjadi topik pidato.
Setelah kita punya topik, cari info sebanyak mungkin berupa kebenaran dan info sebanyak-banyaknya mengenai topik tersebut. Gunakan sumber info nan terpercaya seperti hasil penelitian dan pemberitaan media, agar pidato kita bisa meyakinkan audiens.
Tentukan Tujuan Pidato
Elo udah tau topik nan mau dibahas, udah punya info nan lengkap, sampe info tentang langkah penyelesaian masalah tadi, selanjutnya apa nan perlu dilakukan? Tentu aja susun dan pilih info nan mau kita gunakan dalam pidato. Tapi, sebelum memilih data, kita tentukan dulu tujuan pidato kita.
Biasanya, setelah kita mencari data, kita bakal menemukan beragam langkah penyelesaian untuk topik pidato kita. Nah, pilihlah cara-cara nan paling mungkin dilakukan oleh audiens dan jadikan sebagai tujuan pidato kita.
Setelah kita menentukan tujuan, baru kita pilih info nan sesuai dengan tujuan pidato kita. Data nan berasosiasi dengan topik tapi nggak berangkaian dengan tujuan bisa kita singkirkan dulu.
Tentukan Pokok Argumentasi
Kita udah punya topik, tujuan nan mau dicapai, serta data. Nah, tapi menjabarkan data-data aja nggak cukup, Sobat Zenius. Elo kudu punya argumen dan bisa menekankan kenapa info ini krusial untuk audiens. Ini nan disebut dengan argumentasi.
Coba buat argumentasi nan bahasa nan runut, mudah dimengerti, dan relate dengan audiens. Jelaskan dengan rinci, dan jangan lupa, kaitkan juga dengan info nan udah elo punya.
Tulis Pidatomu!
Oke, kita udah buat bagian isi nan krusial banget dari pidato! Berarti tahap selanjutnya apa, guys?
Yup, benar! Tulis dan susun semuanya hingga menjadi naskah pidato nan utuh. Elo bisa lihat lagi struktur pidato nan udah dijelaskan di atas.
Lengkapi bagian pembukaan, rapikan bagian isi, dan jangan lupa berikan penutup. Pidato kita pun siap untuk dibawakan di depan banyak orang!
Metode Penyampaian Pidato
Terdapat empat metode nan bisa kita gunakan untuk membawakan pidato persuasif. Apa aja?
- Impromptu, ialah adalah metode penyampaian pidato nan dilakukan secara langsung alias spontan, tanpa adanya persiapan terlebih dahulu.
- Memoriter, metode menyampaikan pidato dengan langkah menghafalkan naskah teks pidato terlebih dahulu.
- Naskah, metode pidato ini adalah dengan langkah membacakan teks alias naskah nan telah disiapkan sebelumnya.
- Ekstemporan, ialah metode menyampaikan pidato dengan membawa catatan mini nan berisi garis besar isi alias susunan pidato.
Penutup
Sobat Zenius, demikian pembahasan gue mengenai pidato persuasif. Kalau elo mau belajar lebih jauh tentang materi ini, klik banner di bawah ini, ya! Jangan lupa log-in untuk akses kumpulan soalnya!
Sobat Zenius juga bisa belajar beragam mata pelajaran lain melalui paket belajar dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out, sesi live class dengan para tutor Zenius, serta akses ke ribuan video materi pembelajaran. Klik banner ini untuk info lebih lanjut, ya!