Penyebab Nyeri Otot, Gejala, dan Penanganannya

04FebFebruari 4, 2023

Penyebab Nyeri Otot, Gejala, dan Penanganannya

Mialgia alias nyeri otot adalah masalah nan umum dialami semua orang, terutama ketika berolahraga alias beraktivitas bentuk berlebihan. Apa penyebab nyeri otot dan aspek risikonya?

Meski tergolong ringan, namun nyeri otot bisa dirasakan di seluruh tubuh, sehingga membikin penderita tidak nyaman beraktivitas. Lalu, apa penyebab nyeri otot dan gimana penanganannya? Berikut info selengkapnya.

Penyebab Nyeri Otot

Nyeri otot dipicu oleh penggunaan otot tanpa henti lantaran beragam hal, misalnya aktivitas bentuk terus-menerus, stres, alias otot tegang. Selain di otot, nyeri juga terasa di sistem lain, ialah sendi, tendon, ligamen, dan tulang. Berikut sejumlah penyebab nyeri otot lantaran aktivitas tertentu:

  • Tidak pemanasan alias pendinginan ketika berolahraga.
  • Terjatuh.
  • Postur tubuh nan salah.
  • Beraktivitas bentuk terus-menerus dengan menggunakan hanya satu otot tertentu.
  • Mengangkat beban dengan berat melampaui kemampuan.
  • Posisi duduk nan salah.

Selain itu, kondisi medis nan serius bisa menjadi aspek akibat munculnya nyeri otot, seperti:

  • Infeksi, misanya polio, flu, alias bakteri.
  • Penyakit fibromyalgia.
  • Penggunaan obat-obatan, misalnya inhibitor ACE, statin, alias kokain.
  • Penyakit autoimun, misalnya polymyositis, dermatomiositis, dan lupus.
  • Gangguan tiroid, misalnya hipotiroidisme dan hipokalemia (potasium rendah).

Gejala Nyeri Otot

Nyeri otot umumnya terjadi setelah berolahraga alias beraktivitas bentuk tanpa henti. Gejalanya berupa nyeri luar biasa ketika tak bersuara dan berebahan alias bergerak. Keadaan ini juga ditandai dengan sensasi tegang otot. Namun, nyeri otot dapat berkurang setelah beristirahat.

Nyeri otot bisa terjadi di satu otot (myalgia lokal) alias beranjak dari satu otot ke otot lainnya (myalgia difusi). Berikut ciri-ciri nyeri otot lainnya nan perlu Anda ketahui:

  • Ruam dan kemerahan.
  • Pusing.
  • Pembengkakan di area tubuh nan terkena nyeri otot.
  • Ketidaknyamanan di area tubuh tertentu.
  • Kaku alias melemahnya area tubuh tertentu.
  • Demam.

Penanganan Nyeri Otot

Untuk meringankan nyeri otot lantaran beraktivitas bentuk tanpa henti atau  berolahraga, perawatan berdikari di rumah bisa diterapkan. Misalnya, mengistirahatkan otot tubuh tertentu nan sering digunakan, minum obat pereda nyeri, misalnya ibuprofen, alias kompres es pada otot nan terdampak untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan. Selain itu, ada beragam langkah lain nan bisa Anda terapkan untuk mengurangi nyeri otot, seperti:

  • Meregangkan otot dengan lembut.
  • Mengistirahatkan otot dari aktivitas bentuk terus-menerus.
  • Menerapkan teknik relaksasi, misalnya yoga alias meditasi untuk meningkatkan elastisitas tubuh, sehingga mencegah cedera otot.
  • Pijat, untuk mengoptimalkan sel pada otot dan mempercepat pemulihan nyeri otot. 
  • Kompres air dingin.
  • Tidak beraktivitas bentuk hingga nyeri otot sembuh.
  • Tidak mengangkat beban nan berat hingga nyeri otot sembuh.
  • Cairan tubuh tercukupi dengan memperbanyak minum air putih.

Pencegahan Nyeri Otot

Untuk mencegah nyeri otot, Anda dianjurkan untuk meregangkan otot sebelum dan setelah beraktivitas bentuk alias berolahraga. Pastikan cairan tubuh tercukupi dengan banyak minum air putih, sehingga terhindar dari dehidrasi dan menerapkan peregangan otot jika berada pada satu posisi dalam waktu nan lama.

Namun, jika nyeri otot dipicu oleh penyebab lain dan bukan aktivitas bentuk terus-menerus alias olahraga, sebaiknya berbincang dengan master untuk diperiksa penyebabnya, sehingga master bisa memberikan penanganan nan tepat.