Nama-Nama Neraka

Trending 4 months ago

Puncak kebahagiaan seorang muslim adalah tatkala dia dibebaskan dari balasan Allah dan dimasukkan ke dalam surga. Allah ‘Azza Wajalla juga menyebut bahwa di antara karakter hamba nan beragama adalah mereka nan senantiasa cemas bakal tertimpa azab,

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ

“Dan orang-orang nan berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah balasan Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)

Hal ‘sederhana’ dari kekhawatiran ini adalah kita menyadari bahwa dalam Al-Qur’an, seringkali Allah Ta’ala menyebut perihal neraka dengan nama-nama nan berbeda dan kita bisa waspada darinya. Berikut adalah beberapa nama neraka nan semoga Allah jauhkan kita sejauh-jauhnya darinya:

Al-Hawiyah

Allah ‘Azza Wajalla berfirman tentang nama ini sekali dalam Al-Qur’an,

وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ

“Adapun orang nan ringan timbangan (kebaikan)nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah. Tahukah Anda apakah (neraka Hawiyah) itu? (Ia adalah) api nan sangat panas.” (QS. Al-Qari’ah: 8-11)

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu mengatakan, “Yakni, tempat kembali orang-orang demikian adalah di neraka nan di antara namanya adalah Hawiyah.” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 933)

BACA JUGA: Fatwa: Apakah Pelaku Syirik Kecil Kekal di Neraka?

Al-Ladzha

Allah ‘Azza Wajalla menyebutkannya sekali dalam Al-Qur’an,

كَلَّاۗ اِنَّهَا لَظٰىۙ نَزَّاعَةً لِّلشَّوٰىۚ

“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia (neraka) itu adalah api nan bergejolak, nan mengelupaskan kulit kepala.” (QS. Al-Ma’arij: 15-16)

Syekh Al-Farahidy rahimahullahu mengatakan, “Ladzha maksudnya adalah api nan menyala-nyala dan menyambar-nyambar.” (Kitab Al-‘Ain, 8: 169)

Al-Huthamah

Allah ‘Azza Wajalla berfirman,

كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ

“Sekali-kali tidak! Pasti dia bakal dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah. Tahukah Anda apakah (neraka) Huthamah? (Ia adalah) api (azab) Allah nan dinyalakan, nan (membakar) naik sampai ke hati.” (QS. Al-Humazah: 4-7)

Al-Jahim

Allah ‘Azza Wajalla berfirman menyebut nama ini sebanyak lebih dari 23 kali dalam Al-Qur’an, di antaranya,

فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ

“Adapun orang nan melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, sesungguhnya (neraka) Jahimlah tempat tinggal(nya). Adapun orang-orang nan takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naziat: 37-41)

Juga dalam firman-Nya nan lain,

ثُمَّ اِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيْمِۗ ثُمَّ يُقَالُ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۗ

“Sesungguhnya mereka kemudian betul-betul masuk (neraka) Jahim. Lalu, dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) nan selalu Anda dustakan.” (QS. Al-Muthaffifin: 16-17)

BACA JUGA: Tidak Boleh Memastikan Individu Tertentu Masuk Surga alias Neraka, selain Jika Ada Dalil

Jahannam

Nama inilah nan Allah sebutkan lebih dari 70 kali dalam Al-Qur’an, di antaranya,

اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙ لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ

“Sesungguhnya (neraka) Jahanam itu (merupakan) tempat mengintai (bagi penjaga neraka), (dan) menjadi tempat kembali bagi orang-orang nan melampaui batas. Mereka tinggal di sana dalam masa nan lama.” (QS. An-Naba’: 21-23)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ

“Sesungguhnya, orang-orang nan menimpakan ujian (siksa) terhadap mukmin laki-laki dan perempuan, lampau mereka tidak bertobat, mereka bakal mendapat balasan Jahanam dan mereka bakal mendapat balasan (neraka) nan membakar.” (QS. Al-Buruj: 10)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ

“Sesungguhnya orang-orang nan kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 6)

Saqar

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman tentangnya lebih dari empat kali dalam Al-Qur’an,

اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ

“Ini tidak lain selain perkataan manusia.” Aku bakal memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah Anda apa (neraka) Saqar itu? (Neraka Saqar itu) tidak meninggalkan (sedikit pun bagian jasmani) dan tidak membiarkan(nya luput dari siksaan). (Neraka Saqar itu) menghanguskan kulit manusia.” (QS. Al-Muddattsir: 25-29)

Allah Ta’ala berfirman,

عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙ مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ

“Tentang (keadaan) para pendurhaka, “Apa nan menyebabkan Anda masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang nan melaksanakan salat.” (QS. Al-Muddattsir: 41-43)

Sa’ir

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkannya lebih dari sekali, di antaranya,

وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ وَرَاۤءَ ظَهْرِهٖۙ فَسَوْفَ يَدْعُوْا ثُبُوْرًاۙ وَّيَصْلٰى سَعِيْرًاۗ اِنَّهٗ كَانَ فِيْٓ اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗ

“Adapun orang nan catatannya diberikan dari belakang punggungnya, dia bakal berteriak, ‘Celakalah aku!’ Dia bakal memasuki (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).  Sesungguhnya dia dulu (di dunia) berbahagia di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir).” (QS. Al-Insyiqaq: 10-13)

Dan juga dalam firman-Nya,

فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ

“Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi bermanfaat). Maka, jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para penunggu (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala) itu.” (QS. Al-Mulk: 11)

Sijjin

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman tentang nama ini sebanyak dua kali dalam Al-Qur’an,

كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ

“Jangan sekali-kali begitu! Sesungguhnya catatan orang nan durhaka betul-betul (tersimpan) dalam Sijjīn. Sijjīn adalah nama kitab nan mencatat segala perbuatan orang-orang nan durhaka. Tahukah engkau apakah Sijjīn itu? (Ia adalah) kitab nan berisi catatan (amal).” (QS. Al-Muthaffifin: 7-9)

BACA JUGA:

  • Memperingatkan Neraka tapi Malah Masuk Neraka
  • Memiliki Rasa Takut dan Khawatir dengan Siksa Neraka

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.

Artikel: www.muslim.or.id

Source muslim.or.id
muslim.or.id