Sobat Zenius, elo pernah nggak bikin es teh manis lampau elo tinggal? Ketika elo kembali lagi, es di gelas elo udah hilang! Elo tau nggak kenapa perihal itu bisa terjadi?
Fenomena nan terjadi adalah salah satu contoh dari perubahan bentuk benda. Benda-benda di sekitar kita ini mempunyai bentuk dan sifat nan berbeda-beda sehingga bisa mengalami perubahan wujud.
Nah, kali ini gue bakal menjelaskan tentang perubahan bentuk barang dan gimana perubahan itu terjadi. Gue bakal menjelaskan mulai dari macam bentuk benda, macam perubahannya, hingga contoh-contoh perubahan bentuk barang nan sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Elo simak tulisan ini sampai akhir ya!
Pengertian Perubahan Wujud Benda
Sobat Zenius, perubahan bentuk barang adalah perubahan nan terjadi pada barang saat barang tersebut berubah corak alias sifat fisiknya. Perubahan bentuk barang ini termasuk ke dalam perubahan fisika.
Perubahan fisika, ialah perubahan pada barang alias unsur tanpa mengubah materinya. Artinya ketika es meleleh menjadi air, materinya tetap sama-sama air tanpa ada perubahan apapun.

Wujud Benda
Nah, bentuk barang alias unsur itu pasti mencakup corak dan volume dari barang alias unsur tersebut. Wujud barang ini terdiri atas tiga macam, ialah padat, cair, dan gas.
Benda Padat
Benda padat mempunyai bentuk dengan bentuk nan tetap dan volume nan tetap. Materi alias partikel penyusun barang tersebut sangat rapat satu sama lain sehingga susah untuk bergerak.
Benda Cair
Benda cair memiliki bentuk dengan bentuk mengikuti wadah. Artinya, barang cair ini bisa berubah corak tergantung dia dituangkan pada wadah seperti apa. Kalo dia dituang ke dalam gelas, bentuknya bakal mengikuti gelas tersebut. Kalo dia dituang ke dalam ember, bentuknya bakal mengikuti ember tersebut.
Selain itu, barang cair juga mempunyai volume nan tetap. Artinya, barang cair ini bakal selalu mempunyai volume nan sama meskipun bentuknya berubah-ubah. Satu liter air di dalam botol bakal tetap menjadi satu liter air ketika dipindahkan ke wajan.
Perubahan corak nan mudah ini menunjukkan juga bahwa materi alias partikel penyusun barang cair cukup renggang. Oleh lantaran itu, partikel-partikelnya bisa bergerak cukup mudah.
Benda Gas
Benda gas memiliki bentuk dengan bentuk menempati ruang. Sama seperti barang cair, barang gas bakal mengikuti corak wadah alias ruang tempat dia berada. Benda gas ini bisa mengikuti corak balon nan bulat hingga corak ruangan nan kotak. Satu perihal nan perlu diingat, benda gas susah untuk kita lihat dengan mata telanjang.
Selain itu, barang gas mempunyai volume nan nggak tetap. Misalnya, elo meniup dua balon dengan masing-masing dua kali tiupan. Hal nan mungkin terjadi adalah satu balon menjadi penuh dan satu balon lagi belum cukup penuh. Inilah bukti bahwa volume barang gas itu nggak tetap.
Perbedaan itu bisa terjadi lantaran barang gas mempunyai materi alias partikel penyusun nan sangat renggang. Partikelnya bisa bergerak kemana-mana sehingga volume dan bentuknya pun nggak bisa menjadi tetap.

Sifat Fisis Benda
Selain mempunyai beragam jenis wujud, barang juga mempunyai sifat fisis dan sifat kimiawinya. Kali ini, gue bakal menjelaskan sifat fisis barang lantaran perubahan bentuk barang ini termasuk dalam perubahan fisis alias perubahan fisika pada benda.
Secara fisik, barang mempunyai titik didih dan titik leleh. Titik didih dan titik leleh ini dipengaruhi oleh style antar partikel dalam barang tersebut, ialah gaya kohesi. Semakin kuat style kohesi pada suatu benda, semakin tinggi pula titik didih dan titik lelehnya. Begitupun sebaliknya.
Nah, gimana langkah kita tau style kohesi suatu barang itu kuat alias lemah? Kita bisa tau dari wujudnya. Benda padat mempunyai partikel nan sangat rapat sehingga style tarik-menarik antar partikelnya sangat kuat. Oleh lantaran itu, kita bisa simpulkan bahwa benda padat memiliki gaya kohesi nan kuat.
Selain style kohesi, adapun nan disebut sebagai gaya adhesi. Gaya adhesi ini adalah style tarik-menarik antar partikel dalam barang dengan partikel berbeda. Contohnya, air nan menempel pada suatu permukaan logam. Fenomena ini terjadi lantaran ada style tarik-menarik antara partikel air dengan partikel padat pada permukaan logam.
Benda juga mempunyai massa jenis sebagai sifat fisisnya. Massa jenis ini dipengaruhi oleh massa dan volume benda. Hal ini menjelaskan kenapa es batu bisa melayang di dalam segelas air.
Es batu dengan berat 1 kg bakal tetap melayang ketika dimasukkan ke dalam segelas air dengan berat nan sama. Mengapa demikian? Karena es batu dan segelas air mempunyai volume nan berbeda.
Massa nan sama dan volume nan beda bakal menghasilkan massa jenis nan beda Sebaliknya, massa nan beda dan volume nan sama bakal menghasilkan massa jenis nan beda pula.
Macam dan Contoh Perubahan Wujud Benda
Sobat Zenius, setiap barang mempunyai bentuk nan berbeda-beda. Oleh lantaran itu, perubahan bentuk nan terjadi pada tiap barang pun bakal berbeda.

Pencairan
Pencairan adalah perubahan bentuk barang dari padat ke cair. Contohnya, kita mempunyai minuman dingin dengan es batu. Ketika kita tinggalkan cukup lama, es batu itu bakal menghilang. Bukan menghilang lantaran dicuri, melainkan menghilang lantaran es tersebut menyatu dengan air minuman kita.
Umumnya, proses mencair ini terjadi ketika partikel padat pada es batu terpapar dengan suhu nan cukup tinggi alias panas. Suhu tersebut membikin partikel padat perlahan merenggang hingga menjadi cair.
Penguapan
Penguapan adalah perubahan bentuk barang dari cair ke gas. Contohnya, kita sedang memasak air di panci. Ketika suhu semakin tinggi, biasanya bakal keluar uap air dari panci tersebut menandakan bahwa sebagian partikel air berubah menjadi gas. Bahkan, air bisa sepenuhnya menguap kalo kita panaskan terlalu lama.
Sama seperti pencairan, proses menguap ini terjadi ketika partikel cair nan cukup renggang terpapar dengan suhu tinggi. Suhu tersebut bakal membikin partikel cair menjadi semakin renggang dan membentuk uap air.
Pengkristalan
Pengkristalan adalah perubahan bentuk barang dari gas ke padat. Contoh perubahan dari gas ke padat adalah es kering. Biasanya es kering ini kita temukan di cafe-cafe nan menjual makanan dingin dan manis. Es kering ini terbentuk lantaran gas karbondioksida nan dibekukan secara langsung tanpa menjadi cair terlebih dahulu.
Penyubliman
Penyubliman adalah perubahan bentuk barang dari padat ke gas. Contoh perubahan dari padat ke gas adalah kapur barus nan kita tinggalkan di bilik mandi alias lemari. Kapur barus tersebut lama-kelamaan bakal mengecil, apalagi menghilang. Hal ini terjadi lantaran kapur barus nan padat itu perlahan berubah menjadi gas.
Pengembunan
Pengembunan adalah perubahan bentuk barang dari gas ke cair. Contohnya adalah embun nan kita temui di pagi hari. Biasanya ketika mentari baru terbit, daun-daun di depan rumah kita mempunyai bintik-bintik air. Bintik-bintik air ini adalah embun.
Proses pengembunan ini terjadi ketika uap air mengenai permukaan nan dingin. Biasanya, suhu di pagi hari tetap cukup rendah sehingga benda-benda di luar ruangan juga menjadi dingin. Salah satunya adalah dedaunan di depan rumah.
Uap air nan beterbangan di luar ruangan bakal menempel pada permukaan daun nan dingin. Perubahan suhu tersebut akhirnya membikin uap air berubah menjadi tetesan air alias embun.
Pembekuan
Pembekuan adalah perubahan bentuk barang dari cair ke padat. Contohnya, kita membikin es batu di rumah. Untuk membikin es batu, kita pasti memerlukan air nan bakal kita tuangkan ke dalam cetakan es. Selanjutnya, cetakan es tersebut bakal kita masukkan ke dalam lemari es alias freezer.
Setelah kita tinggalkan cukup lama, air di dalam cetakan bakal mengeras menjadi balok es batu. Hal ini terjadi lantaran suhu rendah dan dingin di dalam freezer. Suhu dingin ini membikin partikel air nan renggang akhirnya merapat satu sama lain dan membentuk suatu padatan.

Contoh Soal
Sobat Zenius, kita udah telaah soal bentuk benda, sifat benda, hingga perubahan bentuk benda. Sampai sini, elo udah mengetahui banyak tentang benda. Nah, sekarang gue bakal menguji pengetahuan dan pemahaman elo dengan contoh soal. Yuk, elo coba kerjain contoh soal ini ya!
Terdapat dua barang dalam satu ruangan, ialah kapur barus dan es batu. Setelah kedua barang didiamkan beberapa saat, rupanya es batu “menghilang” lebih dulu menjadi cair, sedangkan kapur barus hanya “menghilang” sedikit menjadi gas. Hal ini menunjukkan bahwa ….
a. Gaya adhesi pada es batu lebih tinggi daripada style adhesi pada kapur barus
b. Gaya adhesi pada es batu lebih rendah daripada style adhesi pada kapur barus
c. Gaya kohesi pada es batu lebih tinggi daripada style kohesi pada kapur barus
d. Gaya kohesi pada es batu lebih rendah daripada style kohesi pada kapur barus
Pembahasannya:
Dari soal, kita tau bahwa es batu dan kapur barus ini sama-sama benda padat. Es batu berubah menjadi barang cair, sementara kapur barus berubah menjadi barang gas. Pada satu ruangan nan sama, rupanya es batu berubah lebih dulu daripada kapur barus. Nah, kenapa bisa ya?
Sebelumnya, coba elo ingat dulu perbedaan antara masing-masing bentuk benda. Benda padat mempunyai partikel nan sangat rapat, barang cair mempunyai partikel nan renggang, dan barang gas mempunyai partikel nan sangat renggang.
Setiap partikel di dalam suatu barang bisa berinteraksi satu sama lain dengan gaya kohesi atau style tarik-menarik antar partikel dalam barang dengan partikel nan sama. Semakin rapat jarak antar partikelnya, semakin kuat juga style kohesi pada barang tersebut.
Nah kembali lagi ke contoh soal, es batu dengan partikel nan sangat rapat lebih dulu menjadi air dengan partikel nan renggang. Sementara itu, perubahan nan terjadi pada kapur barus terjadi lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa gaya kohesi pada es batu lebih rendah daripada kapur barus. Kok bisa?
Partikel-partikel es batu nan sangat rapat itu tetap bisa merenggang dengan sigap menjadi air daripada partikel-partikel kapur barus. Artinya, partikel pada kapur barus menarik satu sama lain begitu kuat sampai-sampai susah banget untuk merenggang menjadi gas. Berbeda dengan partikel pada es batu nan cukup sigap merenggang menjadi air.
Oleh lantaran itu, jawaban untuk contoh soal ini adalah gaya kohesi pada es batu lebih rendah daripada style kohesi pada kapur barus (D).
Gimana? Elo udah lebih mengerti dengan materi tentang perubahan bentuk benda? Atau elo butuh pengasahan nan lebih tajam dengan soal-soal nan lebih menantang? Tenang! Elo bisa download aplikasi Zenius di hp elo untuk dapetin contoh soal beserta video pembahasannya.
Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi perubahan bentuk barang alias materi IPA lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi nan diinginkan di kolom pencarian ya.

Nah, agar pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan beragam latihan soal di Zenius, yuk. Ada beragam paket nan bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Pembahasan gue tentang materi perubahan bentuk barang kelas 7 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar.
Sampai berjumpa di tulisan selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!
Penulis: Trisnajaya Shalsabila