Mengenal Heat Exhaustion, Kelelahan Ekstrem karena Cuaca Panas dan Cara Mengatasinya - aslisunda.com

Trending 4 months ago

Heat exhaustion adalah kondisi nan terjadi ketika tubuh Bunda kepanasan. Gejala yang timbul saat mengalami heat exhaustion antara lain keringat berat hingga degub nadi cepat. 

Heat exhaustion salah satu dari tiga penyakit nan berasosiasi dengan panas, mulai dari kram panas nan paling ringan dan heatstroke nan paling serius.

Penyebabnya termasuk paparan suhu sinar mentari nan sangat panas, terutama ketika kelembapan tinggi dan aktivitas bentuk nan berat. Tanpa perawatan segera, kelelahan akibat panas dapat menyebabkan heatstroke.


Banner kalimat dilarang diucap orang tua

Untungnya, kelelahan akibat panas dapat dicegah. Yuk kita telaah mengenai heat exhaustion alias kelelahan ekstrem akibat panas, mengutip dari WebMD dan Mayo Clinic.

Tipe dan indikasi heat exhaustion

Ada dua jenis heat exhaustion, yakni:

1. Water depletion

Ini jenis heat exhaustion lantaran penipisan air dalam tubuh. Tanda-tandanya meliputi rasa haus nan berlebihan, lemas, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran.

2. Salt depletion

Sementara jenis heat exhaustion nan satu ini lantaran adanya penipisan garam dalam tubuh akibat panas ekstrem. Tanda-tandanya mirip dengan water depletion namun bisa disertai mual dan muntah, kram otot, serta pusing.

Meskipun kelelahan lantaran panas tidak seserius heatstroke, itu bukanlah sesuatu nan bisa dianggap enteng. Tanpa langkah pencegahan nan tepat, heat exhaustion dapat berkembang menjadi heatstroke nan dapat merusak otak dan organ vital lainnya apalagi menyebabkan kematian.

Gejala heat exhaustion

  • Urin berwarna gelap (tanda dehidrasi)
  • Pusing
  • Pingsan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Kram otot alias perut
  • Mual, muntah, alias diare
  • Kulit pucat
  • Berkeringat banyak
  • Detak jantung nan cepat
  • Kulit dingin dan lembap dengan bulu kuduk merinding saat kepanasan
  • Tekanan darah rendah saat berdiri
  • Kram otot

Faktor akibat nan meningkatkan kesempatan heat exhaustion

1. Tinggal di perkotaan

Jika Bunda tinggal di wilayah perkotaan, mungkin sangat rentan mengalami kelelahan akibat panas selama cuaca panas nan berkepanjangan. Apalagi jika terdapat kondisi atmosfer nan stagnan dan kualitas udara buruk.

Ini dikenal sebagai ‘heat island effect’, aspal dan beton menyimpan panas di siang hari dan melepaskannya secara berjenjang pada malam hari. Kemudian menghasilkan suhu malam hari nan lebih tinggi.

2. Usia

Bayi dan anak-anak hingga usia 4 tahun, dan orang dewasa di atas usia 65 tahun, sangat rentan dengan heat exhaustion. Ini lantaran mereka menyesuaikan diri dengan panas lebih lambat daripada orang lain.

3. Riwayat kondisi kesehatan tertentu

Ini termasuk penyakit jantung, paru-paru, alias ginjal, obesitas, kekurangan berat badan, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit mental, sifat sel sabit, alkoholisme, dan kondisi apa pun nan menyebabkan demam. 

Orang dengan glukosuria berada akibat tertinggi akibat penyakit nan berasosiasi dengan panas dan mungkin condong meremehkan akibat tersebut selama cuaca panas.

4. Obat-obatan

Ini termasuk beberapa obat, seperti diuretik, obat penenang, obat penenang, stimulan, obat jantung dan tekanan darah, dan obat untuk kondisi kejiwaan.

Cara mengatasi heat exhaustion

Jika Bunda, alias siapa pun, mempunyai indikasi heat exhaustion, krusial untuk segera beristirahat, terutama di ruangan ber-AC. Jika Bunda tidak bisa masuk ruang ber-AC, cobalah mencari tempat sejuk dan teduh terdekat.

Strategi lainnya, meliputi:

  • Minumlah banyak cairan, terutama minuman olahraga untuk menggantikan garam nan lenyap (hindari kafein dan alkohol).
  • Lepaskan busana ketat alias bertumpuk.
  • Mandi air dingin.
  • Terapkan tindakan pendinginan lainnya seperti kipas angin alias handuk es.

Jika langkah-langkah tersebut kandas memberikan kelegaan dalam waktu 15 menit, cari support medis darurat lantaran kelelahan panas nan tidak diobati dapat berkembang menjadi heatstroke.

Setelah pulih dari heat exhaustion, Bunda mungkin bakal lebih sensitif terhadap suhu tinggi selama minggu berikutnya. Jadi sebaiknya hindari cuaca panas dan olahraga berat sampai master memberi tahu Bunda sudah kondusif untuk melanjutkan aktivitas normal.

Jangan sepelekan heat exhaustion ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Source haibunda.com
haibunda.com