Yuk, tingkatkan persiapanmu dengan latihan soal UTBK 2023 TPS Pengetahuan dan Pemahaman Umum beserta pembahasannya di bawah ini. Selamat mengerjakan! -- Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 1–2. (1) Sebagian besar orang sering mengeluh karena terlalu sibuk. (2) Mereka umumnya ingin memiliki lebih banyak waktu luang. (3) Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa terlalu banyak waktu luang ternyata tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. (4) Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association, bertambahnya waktu luang memang dapat meningkatkan rasa bahagia. (5) Akan tetapi, perasaan itu hanya bertahan sampai titik tertentu. (6) Jika waktu luang yang dimiliki terlalu banyak, akan ada dampak buruk yang timbul. (7) Untuk menyelidiki fenomena tersebut, para peneliti melakukan eksperimen daring yang melibatkan lebih dari 6.000 peserta. (8) Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki waktu luang sedikit merasa lebih stres daripada mereka yang memiliki jumlah waktu luang sedang. (9) Sementara itu, mereka yang memiliki waktu luang banyak juga merasa kurang produktif daripada mereka yang berada dalam kelompok sedang. (10) Lebih lanjut, temuan tersebut menunjukkan bahwa berakhir dengan waktu luang sepanjang hari untuk melakukan hal-hal yang diinginkan ternyata dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia. (11) Sebaliknya, orang harus berusaha untuk memiliki waktu luang dalam jumlah sedang agar dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Jenihansen, R. (2021). Mengeluh Terlalu Sibuk? Terlalu Luang Ternyata Tidak Lebih Baik. Diambil 1 Desember 2021 dari https://nationalgeographic.grid.id/read/132884187/mengeluh-terlalu-sibuk-terlalu-luang-ternyata-tidak-lebih-baik?page=all. Subtopik : Konsep Kilat Ide Pokok dan Simpulan 1. Topik bacaan tersebut adalah .... Kunci Jawaban: C Pembahasan: Topik dari sebuah bacaan sama halnya dengan ide pokok atau gagasan utama bacaan tersebut. Untuk dapat menemukannya, pembaca perlu memahami ide pokok ataupun informasi penting dalam setiap paragraf, kemudian menyimpulkan inti bacaan berdasarkan hal-hal tersebut. Bacaan pada soal tersebut terdiri dari dua paragraf. Paragraf 1 menyebutkan bahwa terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. Dalam paragraf 1, disebutkan pula adanya dampak buruk dari waktu luang yang terlalu banyak. Sementara itu, paragraf 2 membahas penelitian tentang jumlah waktu luang yang terbaik untuk dimiliki oleh setiap orang. Dalam paragraf 2, dijelaskan bahwa memiliki waktu luang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak baik. Jumlah waktu luang yang paling ideal adalah jumlah yang sedang. Berdasarkan isi kedua paragraf, dapat disimpulkan bahwa topik bacaan tersebut adalah terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. Pilihan A tidak tepat. Bacaan dalam soal hanya menjelaskan bahwa sama halnya dengan terlalu sibuk, memiliki terlalu banyak waktu luang juga tidak baik. Namun, perbedaan antara orang yang memiliki waktu luang dan yang orang sibuk tidak dibahas dalam bacaan. Pilihan B tidak tepat. Kelebihan dari memiliki waktu luang yang terlalu banyak tidak dibahas dalam bacaan. Bacaan pada soal hanya membahas adanya dampak negatif dari terlalu banyaknya waktu luang. Pilihan D tidak tepat. Sesuai bacaan, waktu luang dapat menimbulkan dampak negatif atau dampak buruk jika ada dalam jumlah terlalu banyak. Namun, jika dimiliki dalam jumlah sedang, waktu luang tidak berdampak negatif. Jadi, topik pada pilihan D tidak sesuai dengan bacaan. Pilihan E tidak tepat. Penelitian American Psychological Association hanya dibahas pada paragraf 2 sebagai bukti penguat dari gagasan yang dibahas dalam paragraf 1, yakni adanya dampak negatif dari waktu luang yang terlalu banyak. Jadi, topik pada pilihan E tidak mewakili keseluruhan bacaan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Subtopik : Konsep Kilat Makna 2. Makna yang sama dari kata dampak pada kalimat (6) terdapat pula pada kata .... Kunci Jawaban: A Pembahasan: Setiap kata memiliki maknanya masing-masing. Selain itu, ada pula kata-kata tertentu yang memiliki makna yang sama dengan kata lain. Kata yang bermakna sama dengan kata lain disebut sinonim. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata dampak memiliki tiga arti, yakni (1) ‘benturan’, (2) ‘pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif)’, dan (3) ‘benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu’. Dalam bacaan, kata dampak muncul pada kalimat (6) yang berbunyi Jika waktu luang yang dimiliki terlalu banyak, akan ada dampak buruk yang timbul. Kata dampak pada kalimat tersebut bermakna ‘pengaruh kuat yang mendatangkan akibat’. Kata tersebut bersinonim atau bermakna sama dengan kata impak yang dapat berarti ‘pengaruh yang kuat; dampak’. Pilihan B dan C tidak tepat. Salah satu makna kata efek adalah ‘akibat; pengaruh’. Sementara itu, salah satu makna kata imbas adalah ‘dorongan; akibat (tanpa disengaja terjadinya)’. Kata efek dan imbas mengacu pada makna ‘akibat’, sedangkan kata dampak mengacu pada makna ‘pengaruh kuat yang mendatangkan akibat’. Pilihan D dan E tidak tepat. Kata akibat bermakna ‘sesuatu yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa (pembuatan, keputusan); persyaratan atau keadaan yang mendahuluinya’, sedangkan kata implikasi bermakna ‘keterlibatan atau keadaan terlibat’ atau ‘yang termasuk atau tersimpul; yang disugestikan, tetapi tidak dinyatakan’. Makna kata akibat dan implikasi tidak mengacu pada pengaruh kuat yang mendatangkan akibat sehingga makna kedua kata tersebut berbeda dengan kata dampak. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Baca Juga: Kumpulan Contoh Soal UTBK 2023 dan Pembahasannya Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut. (1) Toxic positivity adalah kondisi ketika seseorang menuntut diri sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif serta menolak emosi negatif. (2) Seseorang yang terjebak dalam toxic positivity akan terus menghindari emosi negatif, padahal emosi negatif juga penting untuk dirasakan dan diekspresikan. (3) Penyangkalan emosi negatif yang terus dilakukan dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan mental, seperti stres berat, kecemasan atau kesedihan yang berkepanjangan, gangguan tidur, penyalahgunaan obat terlarang, dan depresi. (4) Oleh karena itu, toxic positivity perlu dihindari. (5) Agar dapat menghindarinya, seseorang perlu mengenali ciri-ciri kondisi tersebut lebih dahulu. (6) Toxic positivity umumnya muncul melalui ucapan. (7) Orang dengan toxic positivity mungkin sering melontarkan petuah yang terkesan positif, tetapi sebenarnya merasakan emosi negatif. (8) Selain itu, mereka biasanya merasa bersalah ketika merasakan atau mengungkapkan emosi negatif, menghindari atau membiarkan masalah yang ada, serta sering mengucapkan kalimat yang membandingkan diri dengan orang lain. (9) Ketika memberikan seseorang semangat, orang dengan toxic positivity juga sering melontarkan pernyataan yang seolah meremehkan. (10) Sebagai contoh, mereka biasanya mengucapkan kalimat Jangan menyerah, begitu saja kok tidak bisa atau Kamu lebih beruntung, masih banyak orang yang lebih menderita dari kamu. (11) Bahkan, mereka juga bisa melontarkan kalimat yang menyalahkan orang yang tertimpa masalah. Adrian, K. (2021). Mengenal Lebih Jauh tentang Toxic Positivity. Alodokter. Diambil 21 Desember 2021 dari https://www.alodokter.com/mengenal-lebih-jauh-tentang-toxic-positivity. Subtopik : Konsep Kilat Kalimat (NEW!) 3. Di antara kalimat-kalimat berikut, manakah kalimat yang mengungkapkan gagasan yang sama dengan kalimat (2)? Kunci Jawaban: D Pembahasan: Mencari kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan yang sama dengan kalimat tertentu sama halnya dengan mencari variasi kalimat. Sebuah kalimat dapat divariasikan dengan berbagai cara. Namun, hasil dari variasi kalimat tersebut tidak boleh mengubah makna pada kalimat asalnya. Kalimat (2) berbunyi Seseorang yang terjebak dalam toxic positivity akan terus menghindari emosi negatif, padahal emosi negatif juga penting untuk dirasakan dan diekspresikan. Kalimat tersebut memuat dua klausa. Dari dua klausa dalam kalimat tersebut, didapatkan dua informasi: (1) emosi negatif akan terus dihindari oleh seseorang yang terjebak dalam toxic positivity dan (2) emosi negatif penting untuk dirasakan dan diekspresikan. Tanpa mengubah maknanya, kalimat (2) dapat divariasikan menjadi Emosi negatif yang penting untuk dirasakan dan diekspresikan (informasi 1) akan terus dihindari oleh seseorang yang terjebak dalam toxic positivity (informasi 2). Pilihan A tidak tepat. Kalimat pada pilihan A merupakan kalimat yang tidak logis karena susunan anak kalimat dan induk kalimatnya membuat frasa penting untuk dirasakan dan diekspresikan menerangkan seseorang. Padahal, menurut teks, sesuatu yang penting untuk dirasakan dan diekspresikan itu bukan orang, melainkan emosi negatif. Pilihan B tidak tepat. Pada pilihan B, terdapat informasi bahwa emosi negatif sangat penting untuk dirasakan dan diekspresikan. Informasi tersebut berbeda dengan informasi pada kalimat (2). Dalam kalimat (2), emosi negatif hanya disebut penting (bukan sangat penting) untuk dirasakan dan diekspresikan. Dalam memvariasikan kalimat, seseorang tidak boleh mengubah maksud dari kalimat asalnya sehingga kalimat pada pilihan B tidak tepat. Pilihan C tidak tepat. Pada pilihan C, disebutkan bahwa emosi negatif penting untuk dirasakan oleh orang dengan toxic positivity. Padahal, pada kalimat (2), emosi negatif hanya disebut penting untuk dirasakan (artinya, penting untuk dirasakan oleh siapa saja, bukan hanya dirasakan oleh orang dengan toxic positivity). Pilihan E tidak tepat. Pada pilihan E, terdapat kata semula yang menunjukkan bahwa emosi negatif awalnya penting untuk dirasakan dan diekspresikan. Informasi tersebut tidak sesuai dengan kalimat (2). Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat yang mengungkapkan gagasan yang sama dengan kalimat (2) adalah Emosi negatif yang penting untuk dirasakan dan diekspresikan akan terus dihindari oleh seseorang yang terjebak dalam toxic positivity. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut. (1) Di Jepang, ada sebuah istilah yang terkenal, yaitu wabi-sabi. (2) Istilah itu merupakan filosofi yang kerap digambarkan sebagai seni menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan. (3) Filosofi tentang ketidaksempurnaan ini dapat digunakan untuk mendekorasi rumah atau hunian. (4) Konsep hunian wabi-sabi cukup mirip dengan konsep minimalis karena menerapkan mebel yang sederhana untuk menciptakan suasana teduh. (5) Perbedaannya terletak pada karakterisasi perabot dan mebel yang digunakan. (6) Dalam konsep hunian wabi-sabi, perabot yang biasanya digunakan terbuat dari bahan-bahan alam yang dapat bertahan lama, seperti kayu jati belanda, rotan, atau sulaman rumput. (7) Dengan perabot yang dapat bertahan lama, seseorang tak perlu lagi merogoh kocek untuk membeli perabotan berulang kali. (8) Selain itu, pewarnaan menjadi fokus dalam konsep hunian tersebut. (9) Penerapan warna dapat dilakukan dengan memilih warna-warna yang terinspirasi dari alam, seperti warna abu-abu, hijau, biru, atau warna yang menyerupai padang rumput. (10) Hal tersebut dilakukan agar tercipta suasana tenang dan damai. (11) Penerapan warna untuk konsep ini tak melulu harus lewat dinding, tetapi pada lantai atau aksesori rumah. Kania. (2019). Prinsip Wabi-sabi Dalam Desain Hunian Jepang: Keindahan dalam Ketidaksempurnaan. Diambil 15 Desember 2021 dari https://www.dekoruma.com/artikel/92961/prinsip-wabi-sabi. Subtopik : Konsep Kilat Makna (NEW!) 4. Ungkapan yang digunakan penulis untuk mengumpamakan sifat yang sama pada bacaan tersebut adalah .... Kunci Jawaban: B Pembahasan: Ungkapan adalah kata yang menyatakan makna khusus atau memiliki makna kiasan/konotatif. Ungkapan yang digunakan penulis untuk mengumpamakan sifat yang sama pada bacaan tersebut adalah kata teduh. Kata teduh memiliki makna kiasan, yaitu ‘tenang; aman’. Makna ini sesuai dengan konteks kalimat (4), yaitu konsep hunian wabi-sabi menciptakan suasana yang tenang. Pilihan jawaban A tidak tepat karena kata hunian tidak memiliki makna kiasan. Kata hunian bermakna ‘tempat tinggal; kediaman’. Pilihan jawaban C tidak tepat karena kata bertahan tidak memiliki makna kiasan. Kata bertahan memiliki beberapa makna, yaitu ‘tetap pada tempatnya’, ‘mempertahankan diri’, ‘tidak mau menyerah’, atau ‘ukup untuk beberapa waktu’. Pilihan jawaban D tidak tepat karena kata fokus tidak memiliki makna kiasan. Kata fokus bermakna ‘pusat’. Piihan jawaban E tidak tepat karena kata tercipta tidak memiliki makna kiasan. Kata tercipta bermakna ‘sudah diciptakan; terjadi’. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 5–6. (1) Selama berabad-abad, para gembala dari Desa Aas, di Pyrenees, Prancis, membawa domba dan sapi ke padang rumput. (2) Untuk mengurangi kesunyian saat sedang menggembala, mereka berkomunikasi satu sama lain dengan penduduk desa yang ada di bawah pegunungan. (3) Komunikasi tersebut dilakukan dalam bentuk siulan dengan dialek Gascon lokal. (4) Mereka berkomunikasi dalam kalimat sederhana, seperti “jam berapa?”, “datanglah dan makan”, dan “bawa domba pulang”. (5) Bahasa siul yang digunakan di desa ini baru diketahui oleh orang di luar Aas sekitar pertengahan abad ke-20. (6) Sayangnya, saat itu bahasa siul di desa tersebut hampir sekarat di bibir penggunanya. (7) Julien Meyer, ahli bahasa dan bioakustik dari Universitas Grenoble Alpes, mengatakan bahwa semua bahasa siul manusia terancam punah. (8) Sebagian besar dari bahasa siul yang tersisa akan hilang dalam dua generasi. (9) Sebenarnya, menurut Meyer, ada upaya yang sedang dilakukan untuk menghidupkan kembali bahasa ini (seperti di Desa Aas), tetapi bahasa ini mungkin tidak dapat bertahan melawan tren yang ada. (10) Praktik bahasa ini akan menghilang apabila jalan, tiang, telepon seluler, dan polusi suara menembus lembah yang dulunya terpencil. (11) Dulunya, bahasa siul lahir di tempat-tempat yang memiliki kesulitan untuk berkomunikasi jarak jauh (seperti di pegunungan atau hutan lebat). (12) Di tempat-tempat seperti itu, bahasa siul menjadi medium yang efektif karena dapat terdengar lebih jauh. (13) Bahasa siul dapat mencapai 120 desibel–lebih keras daripada klakson–dalam rentang frekuensi 1 hingga 4 kHz. Tanhati, S. (2021). Bahasa Siul yang Hampir Sekarat di Ujung Bibir Pengguna Terakhirnya. Diambil 13 Desember 2021 dari https://nationalgeographic.grid.id/read/132964946/bahasa-siul-yang-hampir-sekarat-di-ujung-bibir-pengguna-terakhirnya. Subtopik : Konsep Kilat Analogi (NEW!) 5. Praktik bahasa siul yang akan menghilang sama halnya dengan sesuatu yang terjadi pada .... Kunci Jawaban: D Pembahasan: Analogi berarti ‘persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan’. Untuk mengetahui hubungan analogi yang sama dari kata-kata tertentu, diperlukan pemahaman terhadap makna, fungsi, dan hubungan antarkata terkait. Sementara itu, untuk mencari hubungan analogi dalam sebuah wacana, selain pemahaman-pemahaman tersebut, pembaca juga perlu memahami isi wacana secara utuh. Teks tersebut membahas tentang bahasa siul manusia. Dalam teks tersebut juga dijelaskan bahwa bahasa siul manusia terancam punah. Praktik bahasa siul akan menghilang apabila jalan, tiang, telepon seluler, dan polusi suara menembus lembah yang dulunya terpencil. Berdasarkan penjelasan tersebut, ada beberapa faktor yang membuat praktik bahasa siul akan menghilang. Untuk mencari analogi yang tepat, kita perlu mencari sesuatu yang akan hilang karena beberapa faktor. Hal tersebut sama dengan sesuatu yang terjadi pada karier pebasket yang terancam hancur karena mengalami beberapa cedera. Pebasket tersebut akan kehilangan kariernya karena beberapa faktor, yaitu cedera. Cedera yang dialami pebasket pun tidak hanya satu, tetapi beberapa. Pilihan jawaban A tidak tepat. Pada pilihan jawaban A terdapat sesuatu yang sudah hilang, yaitu rasa kantuk. Rasa kantuk tersebut hilang karena sebuah hal, yaitu mengonsumsi kopi. Pilihan jawaban B tidak tepat. Pada pilihan jawaban B terdapat sesuatu yang sudah hilang, yaitu rasa lapar. Rasa lapar tersebut hilang karena sebuah hal, yaitu makanan dari tuan rumah. Pilihan jawaban C tidak tepat karena terdapat sesuatu yang sudah hilang, yaitu pekerjaan. Meskipun pekerjaan tersebut hilang dikarenakan beberapa faktor, yaitu aturan-aturan perusahaan. Pilihan jawaban C tidak memiliki analogi yang sama dengan praktik bahasa siul yang akan menghilang. Pilihan jawaban E tidak tepat. Meskipun ada sesuatu yang akan hilang, yaitu keramaian, pilihan jawaban E tidak memiliki analogi yang sama. Sesuatu yang akan hilang pada pilihan jawaban E disebabkan oleh sebuah hal, yaitu para penduduk pulang kampung. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Subtopik : Konsep Kilat Makna (NEW!) 6. Perumpamaan pada teks dapat ditemukan pada kalimat .... Kunci Jawaban: E Pembahasan: Perumpamaan adalah perbandingan atau pengibaratan. Dalam hal ini, perumpamaan menunjukkan adanya makna kias dalam suatu kata. Perumpamaan pada bacaan tersebut dapat ditemukan pada kalimat (13), yaitu keras. Kata keras pada kalimat (13) memiliki makna kias, yaitu ‘nyaring’. Pilihan jawaban A tidak tepat. Frasa yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan adalah hampir sekarat. Frasa hampir sekarat bermakna ‘nyaris menjelang kematian’. Kata sekarat pada frasa tersebut merujuk pada kata mati. Kata mati dapat bermakna ‘sudah tidak digunakan lagi (tentang bahasa dan sebagainya)’. Frasa hampir mati tidak memiliki makna kias sehingga tidak dapat dijadikan sebagai perumpamaan. PIlihan jawaban B tidak tepat. Frasa yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada kalimat 7 adalah terancam punah. Namun, terancam punah bukan merupakan perumpamaan, melainkan bermakna denotatif. Pilihan jawaban C tidak tepat. Kata yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada kalimat 9 adalah menghidupkan. Kata ini tidak memiliki makna kias. Kata menghidupkan bermakna ‘menjadikan hidup’. Pilihan jawaban D tidak tepat karena tidak ada kata yang bermakna kias. Kata yang dapat dicurigai sebagai perumpamaan pada kalimat 11 adalah kata lahir. Namun, kata lahir bermakna denotatif, yaitu ‘muncul di dunia (masyarakat)’. Jadi, jawaban yang tepat adalah E. Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 7–8. (1) Indonesia memiliki kekayaan alat musik yang beragam, tidak hanya jenis notasinya, tetapi juga unsur dan kegunaannya. (2) Selain untuk media hiburan, alat musik dapat digunakan untuk melakukan ritus. (3) Masyarakat Flores menggunakan beghu (alat musik tradisional dari Flores) untuk menjalankan ritus-ritus adat. (4) Beghu dianggap sebagai sesuatu yang sakral bagi masyarakat Flores. (5) Hal ini disebabkan oleh corak kepercayaan animisme yang masih kental di Flores. (6) Kepercayaan tersebut menjadikan beghu sebagai medium untuk berinteraksi dengan roh leluhur. (7) Masyarakat Flores percaya bahwa ketika beghu dimainkan, roh leluhur akan membersamai dan ikut menari di dalam setiap tabuhan irama musik. (8) Beghu hanya akan dimainkan saat ada penyelenggaraan ritus-ritus keagamaan sehingga tidak boleh dimainkan di sebarang tempat. (9) Pemilihan para pemainnya pun tidak boleh sembarangan. (10) Pemain yang dipilih adalah mereka yang sudah memiliki pengalaman memainkan beghu. (11) Apabila salah memainkan notasinya, mereka akan dikenai denda dan dianggap pelanggaran berat. (12) Alat musik yang dianggap sakral itu terdiri atas dua buah gendang dan tujuh pasang gong bambu. (13) Gendang yang digunakan dalam beghu adalah laba lewa ‘gendang panjang’ dan laba bhoko ‘gendang pendek’, sedangkan gong bambunya memiliki ukuran dan nada yang berbeda-beda. (14) Karena memiliki dua jenis alat musik (gendang dan gong), beghu termasuk ke dalam alat musik yang dimainkan oleh kelompok ensambel. (15) Beghu dimainkan dengan cara memukul gendang dan gong dengan teknik sahut-menyahut. (16) Teknik yang digunakan dalam memainkan beghu menciptakan pola irama yang menarik untuk didengarkan. Pranata, G. (2021). Singkap Musik Beghu yang Sakral dan Tersembunyi di Pedalaman Flores. Diambil 22 November 2021 dari https://nationalgeographic.grid.id/read/132942634/singkap-musik-. Subtopik : Konsep Kilat Ide Pokok dan Simpulan (NEW!) 7. Pada bacaan tersebut, kalimat (6) dan (7) memiliki hubungan …. Kunci Jawaban: B Pembahasan: Sebuah paragraf harus memiliki keterkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Hubungan antarkalimat merupakan keterkaitan antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya yang terjalin secara logis. Hubungan antarkalimat dapat berupa perincian, pemaparan, penambahan, simpulan, contoh, akibat, penjelasan, atau pertentangan. Untuk menentukan hubungan antarkalimat, pembaca perlu memahami isi dan konteks dari kalimat tersebut. Kalimat (6) memberikan informasi bahwa beghu menjadi medium untuk berinteraksi dengan roh leluhur. Kemudian, kalimat (7) menyampaikan informasi bahwa saat beghu dimainkan roh leluhur akan membersamai dan ikut menari. Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat (6) dan (7) memiliki hubungan penjelasan. Kalimat (7) menjelaskan hal yang telah dijelaskan pada kalimat (6), yaitu interaksi dengan roh leluhur. Pilihan jawaban A tidak tepat karena kalimat (7) masih menjelaskan hal yang sama dengan kalimat (6), yaitu interaksi dengan roh leluhur. Pilihan jawaban C tidak tepat karena kalimat (6) dan (7) tidak saling menguatkan. Pilihan jawaban D tidak tepat karena kalimat (7) tidak memerinci hal-hal yang dijelaskan pada kalimat (6). Pilihan jawaban E tidak tepat karena pada kalimat (7) tidak terdapat informasi yang menegaskan kalimat (6). Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Subtopik : Konsep Kilat Makna (NEW!) 8. Reduplikasi sahut-menyahut pada paragraf ke-3 memiliki makna yang sama dengan kata …. Kunci Jawaban: E Pembahasan: Reduplikasi merupakan proses pengulangan kata atau unsur kata. Sahut-menyahut adalah reduplikasi dari kata dasar sahut. Reduplikasi dalam sahut-menyahut termasuk pengulangan kata yang disertai pengafiksan karena kata sahut diulang dengan kata menyahut yang memiliki afiks meng-. Reduplikasi sahut-menyahut memiliki makna ‘bersahut-sahutan’ yang bersinonim dengan kata ‘bersambutan’. Kata bersambutan memiliki makna ‘bersahutan, berbalasan, jawab-menjawab’. Pilihan jawaban A dan B tidak tepat. Kata jawaban dan balasan saling bersinonim. Kedua kata tersebut tidak memiliki makna yang sama dengan reduplikasi sahut-menyahut. Selain itu, kedua kata tersebut berfungsi sebagai nomina. Pilihan jawaban C tidak tepat karena kata bereaksi memiliki makna yang tidak sesuai dengan konteks paragraf ke-3. Dalam KBBI, kata bereaksi bermakna ‘mengadakan reaksi’. Pilihan jawaban D tidak tepat karena makna kata merespons tidak sesuai dengan konteks paragraf ke-3. Kata merespons memiliki makna ‘memberikan respons; menanggapi’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. Baca Juga: Latihan Soal TPS UTBK 2023 Penalaran Umum Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 9–10. (1) Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa korban kekerasan seksual didominasi oleh perempuan, sedangkan mayoritas pelaku kekerasan seksual adalah laki-laki. (2) Namun, hal tersebut tidak dapat menafikan fakta bahwa kekerasan seksual dapat terjadi pada laki-laki. (3) Dalam sebuah studi, diungkapkan bahwa ada 33% laki-laki yang mengalami kekerasan seksual, khususnya dalam bentuk pelecehan seksual. (4) Bahkan, berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2017, untuk kelompok umur 13—17 tahun, prevalensi kekerasan seksual terlihat lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. (5) Diketahui bahwa prevalensi kekerasan seksual pada laki-laki usia tersebut mencapai 8,3 persen, dua kali lipat lebih tinggi daripada prevalensi kekerasan seksual pada perempuan yang mencapai 4,1 persen (6) Temuan-temuan tersebut menjadi menarik karena laki-laki selama ini jarang dianggap sebagai korban kekerasan seksual. (7) Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, anggapan itu mungkin muncul karena banyak kasus kekerasan seksual pada laki-laki tak terungkap ke permukaan. (8) Pencarian kasus kekerasan seksual terhadap laki-laki dan penelitian terkait dampak kekerasan seksual pada laki-laki pun masih kurang. (9) Bahkan, ketika ada pun, data yang menunjukkan terjadinya kekerasan seksual pada laki-laki seringkali diacuhkan. (10) Lebih lanjut, dalam masyarakat, melekat pula toxic masculinity, yakni suatu tekanan budaya bagi laki-laki untuk berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu. (11) Dengan mengakarnya toxic masculinity, laki-laki dianggap cukup kuat dan harus mampu melakukan perlawanan ketika kekerasan seksual terjadi. (12) Akibatnya, laki-laki korban seksual seringkali merasa lemah dan tidak berharga karena tidak mampu melindungi diri. (13) Itulah yang menjadikan sebagian laki-laki korban kekerasan seksual enggan melaporkan kasusnya. Ashila, B.I. dan Naomi R. B. (2021). Kekerasan Seksual pada Laki-Laki: Diabaikan dan Belum Ditangani Serius. Diambil 30 Desember 2021 dari http://ijrs.or.id/kekerasan-seksual-pada-laki-laki-diabaikan-dan-belum-ditangani-serius/. Subtopik : Konsep Kilat Tujuan dan Keberpihakan Penulis (NEW!) 9. Bagaimana sikap penulis dalam bacaan tersebut? Kunci Jawaban: A Pembahasan: Seorang penulis pasti memiliki tujuan dan sikap tersendiri dalam menuliskan suatu teks. Tujuan dan sikap tersebut umumnya disampaikan secara tersirat dan dapat disimpulkan berdasarkan isi teks. Oleh karena itu, agar bisa mengetahui tujuan dan sikap penulis dalam sebuah teks, pembaca perlu memahami maksud teks secara keseluruhan. Bacaan dalam soal terdiri dari dua paragraf. Pada paragraf pertama, penulis mengungkapkan bahwa ada laki-laki yang mengalami kekerasan seksual meskipun selama ini hal tersebut dianggap tidak lazim. Dalam paragraf 2, penulis menyebutkan hal-hal yang mungkin menyebabkan kasus kekerasan seksual pada laki-laki dianggap tidak lazim dan sering diabaikan. Penulis menyebutkan bahwa hal tersebut mungkin terjadi karena berbagai hal yang bersumber pada toxic masculinity (berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap laki-laki). Toxic masculinity tersebut akhirnya menyebabkan laki-laki yang menjadi korban enggan melaporkan kasusnya. Berdasarkan isi bacaan, dapat disimpulkan bahwa penulis prihatin terhadap pandangan masyarakat akan kasus kekerasan seksual pada laki-laki. Keprihatinan tersebut ditunjukkan oleh kalimat-kalimat pada paragraf 2. Pilihan B dan E tidak tepat. Hal yang dibahas pada bacaan adalah kasus kekerasan seksual pada laki-laki, bukan kasus kekerasan seksual secara umum yang terjadi pula pada perempuan. Pilihan C tidak tepat. Pada bacaan, penulis hanya menyebutkan kemungkinan yang menjadikan kekerasan seksual pada laki-laki kurang mendapat perhatian. Penulis tidak membahas penyebab kekerasan seksual pada laki-laki. Pilihan D tidak tepat. Pada kalimat (12), disebutkan bahwa laki-laki korban kekerasan seksual enggan melaporkan kasusnya. Namun, penulis tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut dan tidak menunjukkan dukungan agar korban kekerasan seksual melaporkan dan mendata kasusnya. Selain itu, pihak yang mendata kasus bukanlah korban, melainkan pihak yang berwenang yang dapat melakukan pencatatan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Subtopik : Konsep Kilat Kalimat Efektif (NEW!) 10. Kalimat yang TIDAK efektif dalam bacaan tersebut adalah …. Kunci Jawaban: C Pembahasan: Kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat dipahami maksudnya secara tepat oleh pembaca. Agar efektif, sebuah kalimat perlu ditulis dengan memperhatikan kelengkapan struktur dan kelogisan, kesejajaran, serta kehematan dan kecermatan. Kalimat yang tidak efektif dalam bacaan tersebut adalah kalimat (6). Secara umum, struktur kalimat (6) adalah K-S-P-K dengan analisis sebagai berikut: Namun (konjungsi antarkalimat), jika ditelusuri lebih lanjut (K), anggapan itu (S) mungkin muncul (P) karena banyak kasus kekerasan seksual pada laki-laki tak terungkap ke permukaan (K). Jika dirinci lebih lanjut, kalimat tersebut mengandung 1 induk kalimat serta 2 anak kalimat, yakni sebagai berikut. Pada anak kalimat kedua, terdapat dua predikat tanpa disertai konjungsi di antara keduanya. Hal tersebut menjadikan kalimat tidak efektif. Agar efektif, kata yang (konjungsi perluasan) dapat ditambahkan di belakang kata laki-laki sehingga struktur anak kalimat kedua akan menjadi seperti berikut: karena (konj.) banyak (P) kasus kekerasan seksual pada laki-laki (S) yang tak terungkap ke permukaan (Perluasan S). Sementara itu, kalimat (4), (5), (8), dan (12) sudah efektif. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 11-14. (1) Listrik merupakan kebutuhan primer bagi manusia. (2) Listrik sangat bermanfaat bagi keperluan pekerjaan di banyak tempat. (3) Terkadang, ketersediaan daya listrik berkurang sehingga sering terjadi pemadaman listrik secara bergilir. (4) Pemadaman bergilir ini pastinya sudah banyak dialami oleh siapa pun. (5) Pemadaman juga memberikan dampak pada pengguna, apalagi pemadaman terjadi tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. (6) Dampak pemadaman listrik yang dirasakan para penggunanya di antaranya adalah terlambatnya laju informasi. (7) Informasi melalui elektronik, seperti handphone, televisi, dan radio, akan sulit didapatkan. (8) Selain itu, terbengkalainya pekerjaan rumah sangat dialami bagi para ibu rumah tangga. (9) Hal itu disebabkan pekerjaan rumah tangga yang biasanya dilakukan dengan bantuan listrik, seperti mencuci dan menyetrika, akan terhambat. (10) Mati listrik juga menyebabkan banyak pengeluaran yang tak terduga, tidak adanya hiburan dari televisi atau radio, meningkatnya risiko tindakan kriminalitas dan para pekerja akan memiliki pekerjaan yang menumpuk. (11) Dampak umum dari pemadaman listrik tersebut sebenarnya dapat diminimalisir jika memiliki sumber energi listrik seperti genset (generator set). (12) Genset merupakan mesin yang dapat mengubah energi mekanis menjadi energi listrik melalui induksi elektromagnetik. (13) Genset menghasilkan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC) dan keduanya dapat digunakan untuk penerangan. (Diadaptasi dari https://www.abcpowergenset.com/dampak-dari-pemadaman-listrik-dan-solusinya/) Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 11. Apa gagasan utama paragraf kedua? Jawaban : E Pembahasan : Gagasan utama sebuah paragraf terdapat pada kalimat utama. Kalimat utama tersebut dapat berada di awal paragraf, di akhir paragraf, atau keduanya. Kalimat utama pada paragraf tersebut terdapat di awal paragraf. Sementara itu, kalimat berikutnya adalah kalimat penjelas. Kalimat utama paragraf kedua membicarakan dampak pemadaman listrik yang dirasakan para penggunanya. Kalimat selanjutnya menjelaskan tentang dampak-dampak dari pemadaman listrik. Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan 12. Kesalahan penulisan ditemukan pada kalimat …. Jawaban : D Pembahasan : Pada kalimat (11) terdapat kesalahan penulisan kata. Kata minimalisir adalah kata yang tidak baku. Menurut KBBI Edisi V, kata baku dari minimalisir adalah minimalisasi. Dengan begitu, jawaban yang tepat adalah D. Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 13. Apa kesimpulan teks tersebut? Jawaban : A Pembahasan : Simpulan dalam sebuah teks harus mencerminkan topik dari bacaan. Topik dalam teks tersebut yaitu mengenai pemadaman listrik, dampak pemadaman listrik, dan solusinya. Dari keseluruhan isi teks dapat disimpulkan bahwa pemadaman listrik bergilir berdampak pada penggunanya dan dapat diminimalisasi dengan penggunaan genset. Baca Juga: Contoh Soal UTBK Penalaran Matematika dan Pembahasannya Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 14. Bagaimana hubungan isi antarparagraf ke-2 dan ke-3 dalam teks di atas? Jawaban : C Pembahasan : Pada paragraf kedua menunjukkan dampak-dampak dari pemadaman listrik yang dirasakan penggunanya. Selanjutnya, paragraf ketiga memaparkan penyelesaian masalah yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak-dampak pemadaman listrik yang dibahas pada paragraf kedua. Jadi, jawaban C yang lebih tepat. Bacalah teks berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 15-18! Tanaman di halaman rumah tidak selalu ditanam langsung di tanah atau di pot. Ada model penanaman dalam bak tanaman. Bak ini dapat diletakkan di mana saja, seperti di bawah jendela, di salah satu sudut halaman, atau di depan pagar rumah. Bila diletakkan depan pagar, tanaman ini dapat mengurangi efek kaku dan membuat pagar tampak lebih hidup. Bak tanaman umumnya dibuat dari bata yang dilapis cat atau ditempeli batu alam. Keunggulan bila meggunakan batu alam, tampilan bak lebih natural dan bentuknya tidak kaku. Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan lebih besar bila dibandingkan dengan bak yang dilapisi cat. Untuk ukurannya, bak tanaman dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Ada baiknya, ukuran bak jangan terlalu besar. Bak yang terlalu besar akan merusak tampilan rumah secara keseluruhan. Ukuran dari bak tanaman di depan pagar yang idealnya mempunyai ketinggian sekitar 40-60 cm dengan panjang sesuai panjang pagar sedangkan lebarnya adalah sekitar 20-30 cm. Selain ukuran bak, yang perlu diperhatikan adalah system drainasenya. System drainase berfungsi untuk membuang kelebihan air yang diserap oleh tanah. Sebaiknya, buatlah saluran pembuangan daro pipa PVC dengan diameter sekitar ¾ inci. Pipa ini dipasang di dalam bata dan menembus keluar. Hendaknya pipa pembuangan ini dibuat di kedua sisi bak. Setelah bak dibuat, jangan langsung diberi media tanam yang berupa campuran tanah dan pupuk kandang. Terlebih dahulu, berilah lapisan ijuk atau batu koral. Setelah itu, di atasnya taburkan pasir kasar, lapisan media tanam hingga penuh. Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 15. Kalimat yang tepat untuk memperbaiki paragraf ke-2 kalimat terakhir adalah …. Jawaban : D Pembahasan : Kalimat terakhir pada paragraf kedua memuat kalimat yang tidak efektif. Ketidak efektifan tersebut disebabkan oleh tidak tepatnya penggunaan diksi (pilihan kata), yakni penggunaan kata dari, penggunaan kata ganti -nya, penggunaan imbuhan ke-an, dan penggunaan kata adalah. Dengan demikian, perbaikan kalimat tersebut agar menjadi efektif adalah Ukuran bak tanaman di depan pagar yang ideal mempunyai tinggi 40-60 cm, panjang sesuai panjang pagar, dan lebar 20-30 cm. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah D. Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 16. Gagasan utama paragraf pertama pada teks di atas adalah …. Jawaban : B Pembahasan : Gagasan utama merupakan topik paragraf yang terdapat pada kalimat utama. Kalimat utama paragraf pertama pada teks di atas menginformasikan bahwa Tanaman di halaman rumah tidak selalu ditanam langsung di tanah atau di pot. Kalimat berikutnya merupakan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama bahwa tanaman dapat ditanam dengan berbagai cara. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah B. Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 17. Kelemahan paragraf ke-4 pada teks di atas adalah …. Jawaban : B Pembahasan : Kelemahan paragraf ke-4 pada teks di atas sebabkan paragraf tersebut tidak memiliki gagasan utama. Hal ini terjadi karena ketiga kalimat pada paragraf tersebut menggunakan konjungsi temporal yang menyatakan urutan kerja, langkah-langkah, atau menggambarkan proses. Oleh karena itulah, paragraf tersebut tidak memiliki gagasan utama karena setiap kalimatnya berupa penjelasan atau keterangan. Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 18. Simpulan yang paling tepat untuk teks di atas adalah …. Jawaban : A Pembahasan : Simpulan paragraf haruslah selaras dengan topik paragraf serta merangkum keseluruhan teks. Paragraf pertama berisi tentang berbagai cara penanaman tanaman. Paragraf kedua tentang keunggulan dan kelemahan material yang digunakan untuk membuat bak tanaman, sedangkan paragraf ketiga dan keempat berupa penjelasan dan langkah-langkah pembuatan. Oleh karena itu, simpulan yang paling tepat untuk teks di atas adalah Model penanaman tanaman yang baik dapat dilakukan dengan cara menanam langsung di tanah atau secara tidak langsung di dalam pot dan bak tanaman yang terdapat pada pilihan A. Teks berikut digunakan untuk menjawab soal 19-22. (1) Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menemukan ratusan suplemen over-the-counter (OTC) dicampur dengan obat yang tak disetujui. (2) Hal ini diketahui berdasarkan tes yang dilakuakn FDA . (3) Namun, badan tersebut tak mengeluarkan penarikan pada obat-obatan tersebut. (4) Sebagian besar produk yang dijual adalah obat suplemen massa otot dan suplemen penurun berat badan. (5) Para peneliti di Departemen Makanan dan Pertanian California (FD) menemukan bahwa lebih dari 775 konon suplemen alami mengandung versi lebih murah dari bahan-bahan yang di iklankan atau senyawa farmasi yang memerlukan resep. (6) Tetapi, FDA hanya menarik setengah dari jumlah itu. (7) Para ahli menyerang FDA karena membiarkan produk-produk tercemar ini masuk dan tetap berada di pasar, menyebut bukti penelitian tentang 'melalaikan tugas'. (8) Pada 2017, pasar suplemen mampu menembus angka 13,4 miliar dolar AS atau Rp 201 triliun dan pasar diprediksi akan terus naik. (9) Dengan jenis, merek, dan vendor yang tak terhitung jumlahnya di luar sana, industri suplemen membuat FDA kewalahan. (Diadaptasi dari https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/10/15/pgmojk349-ratusan-suplemen-alami-ternyata-berbahan-obat-eksperimen) Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan 19. Penggunaan konjungsi yang TIDAK tepat terdapat dalam kalimat …. Jawaban: D Pembahasan: Kalimat (6) menggunakan tetapi di awal kalimat. Hal ini tidak tepat karena tetapi tidak boleh diletakkan di awal kalimat. Jadi jawaban yang tepat yaitu D. Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan 20. Kata menembusdalam kalimat (8) bermakna …. Jawaban: D Pembahasan: Kata menembus dalam KBBI V berarti keluar pada celah-celah permukaan; melewati. Jadi jawaban yang tepat yaitu D karena sesuai dengan pengertiannya yaitu melewati. Selain itu kata melewati sesuai dengan pembahasan pada kalimat (8), jika disesuaikan kalimat tersebut menjadi “Pada 2017, pasar suplemen mampu melewati angka 13,4 miliar dolar AS atau Rp 201 triliun dan pasar diprediksi akan terus naik.” sesuai dengan pembahannya kalimat tersebut. Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 21. Ide pokok paragraf pertama adalah …. Jawaban: B Pembahasan: Ide pokok merupakan ide utama yang ingin disampaikan oleh suatu teks. Dalam teks di atas paragraf pertama menjeleskan sebuah temenuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat yang kemudian menjadi bahan pembahasan pada kalimat-kalimat selanjutnya. Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana 22. Pernyataan manakah yang sesuai dengan isi teks di atas? Jawaban: E Pembahasan: Jawaban A tidak tepat karena yang tidak boleh dijual di pasar yaitu obat murah yang berbahan senyawa farmasi yang hanya bisa diperoleh dengan resep. Jawabn B tidak tepat karena tidak adanya argumen yang menyatakan obat yang dijual di pasar itu berbahaya. Jawaban C kurang tepat karena obat suplemen massa otot dan suplemen penurun berat badan hanya disebutkan sebagai obat yang banyak di jual di pasar. Jawaban D tidak tepat karena tidak adanya argumen mengenai produksi yang dijual industri suplemen. Jadi, pilihan jawaban E lebih tepat karena dapat dibuktikan dari kalimat “Para ahli menyerang FDA karena membiarkan produk-produk tercemar ini masuk dan tetap berada di pasar, menyebut bukti penelitian tentang melalaikan tugas.” Oke, itulah contoh-contoh latihan soal TPS UTBK 2023 subtes Pengetahuan dan Pemahaman Umum. Kamu mau berlatih dengan soal UTBK apa lagi nih? Tulis di kolom komentar ya! Kamu juga masih bisa lho berlatih dengan ribuan soal lainnya di bank soal aplikasi Ruangguru. Perdalam juga pemahaman konsep kamu melalui video beranimasi di ruangbelajar. Kamu bisa berlangganan paket khusus UTBK untuk melihat ratusan video penjelasan materi dan video penjelasan soal UTBK. Topik : Wacana
Topik : Kata, Frasa, dan Makna
Topik : Konjungsi dan Kalimat
Topik : Kata, Frasa, dan Makna
Topik : Wacana
Topik : Kata, Frasa, dan Makna
Topik : Wacana
Topik : Kata, Frasa, dan Makna
Topik : Wacana
Topik : Konjungsi dan Kalimat
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Topik : Pengetahuan Umum
Shabrina Alfari
Content Writer at Ruangguru. Hope my writing finds you well and help you learn a thing or two :)