Kisah Margaret Sanger, Sosok Pencetus Pil KB yang Mulanya Dianggap Kontroversial

Trending 4 months ago

Jakarta -

Alat kontrasepsi merupakan sebuah langkah nan sekarang umum digunakan untuk menunda kehamilan. Ada beberapa pilihan perangkat kontrasepsi nan bisa Bunda dan Ayah pilih, mulai dari kondom, suntik KB, IUD, hingga pil KB.

Ada banyak faedah dari penggunaan perangkat kontrasepsi. Selain menunda kehamilan, dengan jarak kelahiran yang sesuai, Si Kecil bakal mendapat ASI dan perhatian nan cukup. Bunda pun bakal terhindar dari baby blues dan membentuk family nan bahagia.

Salah satu perangkat kontrasepsi nan paling banyak dipilih lantaran penggunaannya nan cukup mudah ialah pil KB. Tahukah Bunda rupanya penemuan pil KB pada awalnya sempat mengalami kontroversi? Pil KB mulanya dicetuskan oleh seorang wanita berjulukan Margaret Sanger. Simak kisahnya yuk.


Kisah Margaret Sanger nan menemukan pil KB

Hadirnya pil KB nan sekarang banyak dan kondusif digunakan para Bunda merupakan hasil penelitian bertahun-tahun oleh seorang wanita tangguh, ialah Margaret Sanger.

Dikutip dari Mental Floss, Margaret Sanger merupakan seorang wanita kelahiran tahun 1879 nan dikenal sebagai aktivis lantaran menjadi tokoh kontroversial apalagi hingga hari ini.

Margaret memicu revolusi dan kontroversi ketika dia mulai mendorong akses nan dilegalkan untuk pengendalian kelahiran dan mendirikan Planned Parenthood Federation of America.

Dilansir dari South Avenue Women's Service, upaya Margaret terhadap aktivitas pengendalian kelahiran terinspirasi dari kematian Bundanya. Sang Bunda, Anne Higgins meninggal lantaran TBC ketika dia berumur sekitar 50 tahun, saat Margaret berumur remaja akhir. Kesehatannya memburuk akibat 11 kelahiran dan 7 keguguran. 

Oleh lantaran itu, Margaret mengaitkan kematian ibunya dan kehidupan mereka dalam kemiskinan dengan ketidakmampuan Anne untuk mengontrol kesehatan reproduksinya sendiri. 

Seiring melangkah nya waktu, pekerjaan Margaret sebagai perawat semakin memperkuat keyakinannya bahwa setiap wanita berkuasa untuk mengendalikan kelahiran dan menggunakan kontrasepsi. Pada saat itu, Margaret sedang bekerja sebagai perawat di Lower East Side NYC.

Dia memandang banyak wanita menghadapi kehamilan nan tidak diinginkan dan pengaruh dari aborsi nan gagal. Melalui pengalamannya sendiri dan pasien nan dia temui, dia menjadi percaya bahwa ketidakmampuan untuk mengontrol kehamilan membuatnya berada dalam lingkaran kemiskinan.

Margaret pun mempunyai misi untuk mendidik para wanita tentang kontrasepsi dan memberi mereka akses mudah ke kontrasepsi. Pada saat itu juga Margaret mulai menulis kolom surat berita untuk menyebarkan info nan menurutnya dibutuhkan oleh Bunda dan kudu mengetahui tentang pilihan reproduksi mereka sendiri.

Setelah memulai publikasinya sendiri, The Woman Rebel, pada tahun 1914 nan pertama kalinya mempromosikan pengendalian kelahiran, dia pun dituduh melanggar Undang-Undang Comstock dan dinilai melakukan peredaran 'materi cabul dan tidak bermoral'.

Sejak saat itu Margaret melarikan diri ke Inggris sampai dakwaan dicabut, dan kembali lagi ke AS pada tahun 1915.

Klik laman berikutnya yuk untuk tahu kisah Margaret Sanger selanjutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan potongan nilai 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang rekomendasi pil KB nan bagus untuk kulit.

[Gambas:Video Haibunda]

program-kehamilan

Program Hamil Ketahui lebih jauh 30 hari perencanaan kehamilan. Cek Yuk arrow-right

Source haibunda.com
haibunda.com