Artikel ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, instrumen dan jenis dari kebijakan fiskal. -- Apa Anda tahu gimana pemerintah membangun prasarana negara seperti jalan, halte, terminal, stasiun dan lain-lain? Fasilitas-fasilitas tersebut dibangun dengan pajak kita bayar selaku penduduk negara, lho! Yap, Pajak tersebut masuk dalam pendapatan negara, nantinya pendapatan tersebut dikelola dan dikeluarkan kembali dengan membangun jalan, terminal, stasiun dan lain-lain. Pengelolaan ini lah, nan kemudian diatur dalam sebuah kebijakan fiskal. Tentunya, dengan potensi penerimaan pajak nan besar, maka pengelolaan pajak memerlukan sebuah strategi agar pengelolaannya efektif dan berakibat bagi masyarakat pembayar pajak. Untuk itu, pengelolaan pajak didasari atas kebijakan fiskal. Yuk, hari ini kita belajar secara komplit mengenai kebijakan fiskal mulai dari pengertian, tujuan, instrumen dan jenis-jenisnya! Dari segi definisi, kebijakan fiskal adalah suatu strategi alias kebijakan nan diterapkan oleh pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran finansial negara. Lebih lengkapnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan nan berasal dari pemerintah nan memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Pemasukan nan diatur utamanya melalui pajak, dan pengeluaran ialah berupa anggaran nan dikeluarkan untuk menunjang program pemerintah. Kebijakan fiskal berangkaian erat dengan kebijakan untuk meraih tujuan ekonomi tertentu melalui instrumen perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan shopping pemerintah. Di Indonesia, kebijakan fiskal ada pada kewenangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI. Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa. Tapi tunggu dulu, nggak cuma itu, lantaran rupanya ada beberapa tujuan kebijakan fiskal yakni: Tahukah kamu, salah satu masalah terbesar dalam perekonomian kita adalah tingginya jumlah pengangguran pada usia produktif. Kebijakan fiskal dapat menangani masalah tersebut melalui program peningkatan kualitas SDM masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas SDM, diharapkan tenaga kerja usia produktif mempunyai skill dan kompetensi nan memadai serta bisa bersaing di bumi kerja baik nasional maupun internasional. Hal ini secara tidak langsung bisa meningkatkan taraf ekonomi negara. Kamu pasti pernah bukan, memandang buletin tentang kenaikan nilai komoditas, mulai dari nan esensial seperti nilai bahan bakar, sampai hal-hal terdekat kita seperti nilai bahan masakan. Naik-turunnya nilai tersebut bisa terjadi melalui beragam faktor, mulai dari tingkat permintaan pasar, sampai cara-cara nan tidak dibenarkan seperti penimbunan stok sehingga menyebabkan kelangkaan. Salah satu tujuan utama dalam kebijakan fiskal ialah untuk menumpas praktik-praktik kecurangan nan mengganggu stabilitas harga, sehingga komoditas tetap terjangkau bagi masyarakat. Dalam tujuan utamanya, selain untuk menjaga keseimbangan perekonomian negara, kebijakan fiskal juga berfaedah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal diharapkan menelurkan banyak penemuan baru dalam bagian perekonomian sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian dan juga memegang peranan selaku pemangku kebijakan Salah satu transaksi terbesar dalam perekonomian ialah nilai investasi nan masuk ke negara. Melalui kebijakan fiskal, laju investasi dapat didorong untuk meningkatkan perekonomian dan kepercayaan para penanammodal bakal stabilnya perekonomian suatu negara. Dengan suasana investasi nan baik, penanammodal bakal tertarik untuk mengucurkan biaya investasi, sehingga negara juga bisa menarik nilai pajak nan lebih banyak. Kebijakan fiskal juga berkedudukan dalam program peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial. Contoh nyata dari perihal tersebut ialah Program Pemulihan Ekonomi Nasional nan dicetuskan oleh Kementrian Keuangan agar masyarakat ekonomi bawah dan rentan, bisa memperkuat dari akibat pandemi covid-19. Dengan demikian, kestabilan ekonomi tetap terjaga, dan masyarakat dapat merasakan dampaknya secara langsung. Selanjutnya, kita telaah mengenai jenis-jenis dari kebijakan fiskal. Sejauh ini apa saja ya sudah Anda ketahui? Untuk lebih lengkapnya, kebijakan fiskal digolongkan dalam dua jenis, yaitu: Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan meningkatkan shopping negara dan menurunkan tingkat pajak. Nah, kebijakan fiskal jenis ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat, dan tingkat pengangguran nan tinggi. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nan sehat. Contoh kebijakan fiskal ekspansif adalah seperti nan terjadi saat ini, dimana BKF sepanjang tahun 2020-2021 menerapkan kebijakan fiskal ekspansif. Dimana ekspansif berfaedah defisit shopping pemerintah tetap besar untuk menjaga perekonomian sepanjang pandemi covid-19. Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan menurunkan shopping negara dan meningkatkan tingkat pajak. Kebijakan ini bermaksud untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi. Caranya dengan membikin pemasukan lebih besar daripada pengeluarannya. Kebijakan jenis ini dikeluarkan saat perekonomian pada kondisi nan ekspansi nan mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. Contoh dari kebijakan fiskal tersebut ialah saat Ibu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) menjadi 35% unik bagi orang berpenghasilan tinggi. Kemudian untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan fiskal, kita juga kudu mengenal beberapa instrumennya. Instrumen kebijakan fiskal ialah sektor-sektor dalam perekonomian nan dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian makro. Sektor-sektor tersebut antara lain: Sektor krusial dalam instrumen kebijakan fiskal adalah pajak baik dari sektor domestik maupun luar negeri. Demi mencapai tujuan ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan maupun menurunkan daya beli masyarakat melalui pajak. Contohnya jika pajak diturunkan, jumlah output barang dan jasa bakal semakin meningkat sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Namun sebaliknya, jika pajak dinaikkan, bakal menurunkan output barang dan jasa serta menurunkan daya beli masyarakat. Instrumen kebijakan fiskal nan kita telaah selanjutnya ialah pengeluaran shopping negara, Hal ini seperti konsep dasar dari apapun nan terjadi, apalagi dalam hidup kita sendiri. Misal pendapatan family menurun, tentunya kita bakal berupaya untuk berhemat dan menekan pengeluaran agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Dalam konteks negara, nilai shopping negara dapat dikurangi alias ditambah sesuai kebutuhan. Apabila neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi pengeluaran belanjanya di sektor tertentu, misalnya penundaan pembayaran THR bagi PNS. Instrumen kebijakan fiskal nan terakhir ialah tentang publikasi obligasi alias surat utang bagi penduduk negara. Surat utang ini terkenal dalam bagian investasi, dimana rakyat nan mempunyai dana, ditawarkan untuk membeli surat utang dari negara, dan negara bakal mencicil hutang tersebut beserta kembang pinjaman. Salah satu produknya ialah SBN Ritel alias Surat Berharga Negara nan diperjual belikan. Surat ini diperdagangkan sebagai produk investasi. Jika Anda memutuskan untuk membeli SBN Ritel, selain bakal mendapatkan imbal kembali hasil melalui bunga, Anda juga berkedudukan langsung dalam pembiayaan anggaran pembangunan negara lho! -- Nah, itu tadi penjelasan mengenai kebijakan fiskal. Sudah mengerti 'kan? Sekarang kita jadi tau bahwa kebijakan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi suatu negara. Nah, jika Anda mau tahu lebih banyak tentang materi ekonomi lainnya, Anda bisa banget nih cek di ruangbelajar. Kamu bisa belajar dengan langkah asik melalui video belajar beranimasi. Nggak cuma itu disana juga ada soal latihan dan rangkumannya, dijamin bikin #BelajarJadiMudah. Referensi: Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga Kebijakan Fiskal Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia [Daring] Tautan: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/kebijakan-fiskal-kaitannya-dengan-pertumbuhan-ekonomi-indonesia/ (Diakses 9 Desember 2021) Tujuan, Fungsi, dan Instrumen Kebijakan Fiskal nan Perlu Dipahami [Daring] Tautan: https://klikpajak.id/blog/tujuan-fungsi-dan-instrumen-kebijakan-fiskal-yang-perlu-dipahami/ (Diakses 9 Desember 2021)Pengertian Kebijakan Fiskal
Tujuan Kebijakan Fiskal
1. Meningkatkan potensi SDM dan menurunkan nomor pengangguruan
2. Menjaga stabilitas harga
3. Memacu pertumbuhan ekonomi negara
4. Mendorong laju investasi
5. Mewujudkan keadilan sosial
Jenis Kebijakan Fiskal
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)
2. Kebijakan Fiskal Kontraktif (Contractionary Fiscal Policy)
Instrumen Kebijakan Fiskal
1. Pajak
2. Pengeluaran Belanja
3. Obligasi Publik
Leo Bisma
Suka nonton film, liat bulan jika malam, dan membaca semua selain pikiran. Oh ya, suka menulis juga di Ruangguru