Inovasi Teknologi Kesehatan Perlu Peran Universitas

Trending 4 months ago

Jakarta, 2 Februari 2023

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan penemuan teknologi kesehatan menjadi aspek krusial dalam membangun ketahanan kesehatan nasional. Ia menilai universitas mempunyai peran krusial dalam mewujudkan ketahanan kesehatan melalui penemuan teknologi.

Hal itu disampaikan dalam orasi ilmiahnya tentang Inovasi Teknologi Kesehatan untuk Membangun Ketahanan Nasional pada Dies Natalis UI ke-73, Kamis (2/2).
“Peran universitas krusial lantaran kerjasama antara universitas, industri, dan pemerintah sangat penting. Sebagai contoh kerjasama tersebut menghasilkan produk berupa mesin ventilator, kewenangan paten untuk implan glaukoma, dan perangkat penemuan penyakit demam berdarah. Inovasi tersebut sudah dikembangkan oleh universitas. Jadi universitas mempunyai peranan krusial melakukan penguatan bagian kesehatan,” ujar Wamenkes Prof Dante

Untuk mempercepat lahirnya penemuan teknologi digital, lanjut Prof. Dante, universitas perlu memperluas kerjasama mitra dengan startup, industri perangkat kesehatan, akomodasi kesehatan, dan komunitas.

Kapasitas produksi obat dan perangkat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi ekspansi jasa kesehatan tetap terbatas. Karena itu, Prof. Dante menekankan pada tiga perihal ialah penemuan teknologi di bagian obat dan perangkat kesehatan, penemuan teknologi di bagian teknologi info dan digital, dan penemuan teknologi dalam bagian genomik.

Inovasi obat dan perangkat kesehatan dilakukan dengan meningkatkan produksi lokal. Pemerintah mendorong seluruh pihak untuk konsentrasi pada produksi vaksin, obat, dan perangkat kesehatan berteknologi tinggi.

Terkait vaksin, pemerintah memproduksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC. Dilakukan juga penguatan teknologi viral vektor dan nucleic acid base.

Selain itu, pemerintah memproduksi 6 dari 10 bahan baku obat dengan konsumsi terbesar, kemudian produksi produk biologi. Pemerintah juga bakal meningkatkan shopping dalam negeri untuk perangkat kesehatan.

Selanjutnya, pemerintah melakukan penemuan teknologi digital kesehatan di 10 ribu Puskesmas, 11 ribu Klinik, 3 ribu rumah sakit, 5 ribu praktek perorangan, dan 30 ribu apotek. Datanya kudu disambungkan dan kudu bisa terintegrasi dengan baik.

“Dengan demikian, PeduliLindungi kemudian beralih bentuk jadi aplikasi SatuSehat. Aplikasi ini bakal berkontribusi menyatukan info dari beragam macam akomodasi kesehatan,” ungkap Prof. Dante.

Nantinya, masyarakat hanya cukup menggunakan ponsel pandai untuk berobat. Melalui nomor induk kependudukan (NIK) setiap orang bisa berobat ke tempat lain nan datanya tersimpan di SatuSehat.

Penggunaan aplikasi SatuSehat sudah dicoba di 28.093 Puskesmas dan 370 rumah sakit di Jawa – Bali. PeduliLindungi bakal beralih bentuk menjadi citizen health application dan bakal jadi one stop service untuk catatan kesehatan setiap orang.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Source kemkes.go.id
kemkes.go.id