Hati-hati, Kutil Kelamin Bisa Berkembang Jadi Kanker Serviks Bun - aslisunda.com

Trending 2 weeks ago

Jakarta -

Penyakit kutil kelamin alias genital warts tetap kerap disepelekan. Padahal, sekitar 50 persen dari kasusnya bisa beralih bentuk menjadi penyakit nan galak dan mematikan seperti kanker serviks, Bunda.

Jika sudah terkena penyakit ini, Bunda tidak boleh lagi acuh tak acuh lantaran sebenarnya pengobatan terhadap kutil kelamin tergolong susah dan memerlukan waktu nan lama untuk sembuh.

Sekalipun sudah dinyatakan sembuh, lebih dari 40 persen penyakit tersebut bisa kembali kambuh, Bunda.


Banner Buku Anak

Oleh lantaran itu, krusial sekali diingat, khususnya kaum perempuan, untuk memahami gimana pencegahan nan bisa dilakukan agar tidak tertular penyakit ini.

Penyebab penyakit kutil kelamin

“Transmisi alias penularan kutil kelamin ini sebagian besar melalui hubungan alias kontak seksual antara kulit maupun dengan mukosa nan basah dan lembap,” ujar dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, master ahli dematologi venereologi, dalam aktivitas Media Briefing: Life Before and After Genital Warts.

Kutil kelamin termasuk salah satu jenis jangkitan menular seksual (IMS) nan paling banyak ditemukan. Penyakit ini disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).

Tipe HPV nan menyebabkan kutil kelamin memang tidak sama dengan jenis HPV nan menyebabkan kanker serviks.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus, ketika kutil kelamin terjadi pada leher rahim alias di dalam vagina, perihal ini dapat menyebabkan perubahan serviks alias displasia, nan pada akhirnya bisa berujung pada kanker serviks sebagai corak komplikasinya.

“Terkait lokasi, kutil dapat ditemukan di area vulva, serviks, perineum, area sekitar anus, dan saluran anus. Sementara pada laki-laki, kutil dapat tumbuh di pangkal sampai ujung penis, rambut pubis, skrotum, maupun anus dan sekitarnya,” sambungnya.

Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan nan terinfeksi HPV, maka kemungkinan 75 persen dari mereka bakal tertular virus ini dan bakal mengalami kutil kelamin, Bunda.

Ada juga beberapa style hidup tidak sehat nan bisa jadi aspek penambah akibat kutil kelamin. Di antaranya:

  • Sering mengonsumsi alkohol
  • Merokok
  • Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
  • Sistem kekebalan daya tahan tubuh rendah
  • Aktif berasosiasi seksual di usia muda

Gejala kutil kelamin

Dalam beberapa kasus, kutil kelamin tidak mempunyai indikasi sama sekali, Bunda. Maka dari itu, perlu dilakukan penemuan awal secara berkala. Selain itu, pada laki-laki penyakit ini juga bisa tidak mempunyai indikasi dan menimbulkan benjolan, Bunda.

“Genital warts tidak mempunyai indikasi sama sekali. Penyakit ini sangat mudah dan sigap sekali menular,” tutur Amelia.

Hal ini dikarenakan ukurannya nan sangat mini alias letak di dalam lubang memek alias anus sehingga tidak nampak. Meski begitu, ada beberapa indikasi nan mungkin bisa dikenali, meliputi:

  • Benjolan kecil, sewarna kulit, kecoklatan, alias merah muda di area genital dan anus alias dubur
  • Bentuknya menonjol, tetapi permukaan rata dengan kulit alias seperti kembang kol
  • Gatal alias rasa tidak nyaman di area genital

Cara mencegah penularan kutil kelamin

Penyakit kutil kelamin bisa dicegah dengan mengubah style hidup Bunda menjadi lebih sehat. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan nan bisa Bunda lakukan.

1. Vaksinasi

Vaksin HPV diberikan pada anak mulai usia 9 tahun. Vaksin ini terbukti telah menurunkan akibat prekanker dan kanker serviks, vagina, dan vulva pada wanita, Bunda. Kanker dan kutil kelamin juga telah berkurang 88 persen risikonya pada remaja dan 81 persen pada wanita dewasa.

2. Menggunakan pelindung saat berasosiasi seksual

Bunda disarankan untuk menggunakan pelindung seperti kondom setiap kali berasosiasi seksual. Langkah ini juga bisa membantu, meski tidak 100 persen melindungi dari terkenanya kutil kelamin.

“Bisa menggunakan kondom alias pelindung saat berasosiasi seksual dengan pasangan untuk mengurangi akibat penularan,” tutur Amelia.

3. Setia pada satu pasangan

Salah satu langkah pencegahan nan paling krusial adalah setiap pada satu pasangan. Bunda disarankan untuk melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan untuk mengurangi akibat penularan HPV.

4. Tidak berasosiasi seksual saat menjalani pengobatan kutil kelamin

Ketika tetap dalam masa pengobatan, Bunda juga disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual. Hal ini hanya bakal memperburuk kondisi kutil.

5. Jujur kepada pasangan

Meski terdengar sepele, kejujuran sangat krusial dalam kasus ini. Jika tidak jujur mempunyai penyakit menular tersebut, ketika melakukan hubungan seksual pasangan mereka bisa tertular kutil kelamin, Bunda.

“Oleh lantaran itu, beri tahu pasangan jika mempunyai HPV alias kutil kelamin sehingga mereka dapat dites dan diobati,” ujarnya.

Nah, itulah beberapa perihal nan perlu Bunda ketahui tentang kutil kelamin. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tujuh penyebab sakit selangkangan nan ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

Source haibunda.com
haibunda.com