Jakarta -
#HaiBunda siapa nan sering keceplosan meluapkan emosi ke anak? Tahukah Bunda, kadang tanpa disadari, ucapan dan perilaku orang tua bisa menyakiti hati anak. Ini perlu kita hindari, lho!
Bubun kasih tahu ya, dikatakan Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog, penelitian Repacholi dan tim pada 2014 menyebutkan, seorang anak mulai menangkap reaksi orang-orang di sekitar mereka mulai usia 15 bulan.
Meski belum memahami betul seluruh perkataan orang dewasa, anak mengawasi perilaku orang dewasa, termasuk langkah berbicara, apakah keras, lembut, terlihat marah, santai, dan sebagainya.
Saat menangkap ada ketidaksetujuan apalagi kemarahan, anak condong enggan melakukan sesuatu nan dia lihat memicu kemarahan. Biasanya, ini terjadi di rumah antara Bunda dan Ayah.
"Contohnya, Bunda terlihat sangat marah saat Ayah sedang makan kue. Maka, anak mungkin jadi ragu-ragu untuk makan kue tersebut," ujar psikolog klinis nan berkawan disapa Nina, kepada HaiBunda.
Inilah pentingnya orang tua menjaga sikap dan emosi di depan anak. Bunda dan Ayah juga perlu waspada ya, jika Si Kecil memperlihatkan tanda-tanda perubahan sikap seperti berikut:
● Terlihat terus sedih
● Menarik diri, tidak mau mendekat ke orang tua
● Mudah tersinggung
● Banyak mengeluarkan kata-kata kasar
● Cenderung terus membangkang
Ketahui juga ya Bunda, apa saja pemicu alias penyebab orang tua berperilaku nan bisa melukai hati anak. Berikut seperti dijelaskan Bunda Nina:
● Orang tua punya trauma masa lampau nan belum selesai (inner child issues).
● Orang tua mengalami stres luar biasa, misalnya baru dipecat dari pekerjaan, kesulitan keuangan, tekanan dari family besar, alias tuntutan pekerjaan nan sangat besar.
● Orang tua sedang dalam pengobatan nan membikin kondisi proses berpikir dan emosinya bergejolak.
● Orang tua mengalami masalah kesehatan mental nan berat, apalagi gangguan jiwa.
"Pada dasarnya, orang tua menyayangi anaknya. Jika orang tua berulang kali membikin anak terluka hatinya, baik sengaja alias tidak, sering kali lantaran hal-hal tersebut," tuturnya.
Lalu, gimana langkah kita 'berdamai' dengan emosi agar anak tidak terluka hatinya? Yuk, Bunda tanyakan langsung ke Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog, dalam HaiBunda Live IG @haibundacom pada Selasa, 7 Februari 2023, mulai pukul 16.30 WIB.
Dengan tema Sikap dan Perilaku Orang Tua nan Menyakiti Anak, aktivitas ini bakal dipandu Editor HaiBunda, Prita Daneswari. Bubun juga mengundang dua member organisasi HaiBunda Squad lho!
Kedua member nan beruntung bakal join live dan bertanya langsung ke narasumber. Bunda tertarik juga? Buruan daftar klik di SINI. Gratis!
Simak ciri-ciri Bunda punya luka inner child yang bisa memengaruhi pola asuh, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)