Gejala dan Penyebab Campak pada Bayi dan Anak

04FebFebruari 4, 2023

Gejala dan Penyebab Campak pada Bayi dan Anak

Campak adalah penyakit menular nan sering dialami bayi dan anak. Oleh lantaran itu, orang tua perlu mewaspadai indikasi dan penyebab balang agar bisa ditangani secepatnya.

Campak dipicu oleh virus paramyxovirus melalui udara alias kontak langsung. Apa indikasi dan penyebab campak? Berikut info selengkapnya.

Penyebab Campak 

Campak disebabkan oleh penularan virus paramyxovirus, ialah dimulai ketika seseorang menghirup percikan saliva penderita campak. Selain itu, virus balang hidup dan menempel di benda-benda, sehingga ketika seseorang memegang benda-benda nan terkontaminasi virus tersebut, berisiko tertular campak.

Penanganan balang nan tidak tepat bakal menjadi penyakit endemik nan berisiko kematian, terutama anak-anak nan malnutrisi. Meski sering dialami anak-anak, balang juga dapat dialami orang dewasa jika sebelumnya tidak terinfeksi virus balang alias belum vaksinasi campak.

Faktor Risiko Campak

Vaksinasi balang adalah upaya pencegahan nan efektif. Jika tidak divaksin, bayi berisiko terkena balang dan komplikasi serius, apalagi kematian. Dikutip dari Healthy Children, ada sejumlah aspek akibat balang pada bayi yaitu:

  • Bayi di bawah usia 12 bulan nan tidak divaksin campak.
  • Bayi nan tidak diberikan ASI eksklusif.
  • Bayi nan hidup di lingkungan padat alias sesak.
  • Bayi nan defisiensi vitamin A.

Selain itu, ada sejumlah aspek akibat balang pada bayi dan anak lainnya, yaitu:

  • Mengunjungi negara berkembang. Kasus balang biasanya ditemukan di negara berkembang. Oleh lantaran itu, bayi alias anak nan berjalan ke negara tersebut berisiko tertular campak.

Perlu diingat, penularan virus balang juga dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh seseorang alias belum divaksin campak. Kasus balang memang ada di sejumlah negara, namun kasus balang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang, terutama sebagian Asia dan Afrika.

Gejala Campak nan Perlu Diwaspadai

Seseorang nan terkena balang bakal menunjukkan indikasi sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus campak. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut sejumlah indikasi umum balang nan perlu Anda ketahui:

  • Batuk kering.
  • Lemah.
  • Sakit dan nyeri.
  • Muntah-muntah.
  • Diare.
  • Demam tinggi.
  • Mata kemerahan.
  • Pilek.
  • Sensitivitas sinar pada mata.
  • Tidak nafsu makan.
  • Bintik-bintik putih keabuan di mulut dan tenggorokan.
  • Ruam berwarna merah kecokelatan di kepala, leher, telinga, dan menyebar ke seluruh tubuh. 

Penanganan Campak

Untuk meringankan indikasi balang pada bayi dan anak, Anda bisa menerapkan perawatan mandiri, yaitu:

  • Memantau indikasi dan kondisi anak.
  • Bersihkan tangan anak dengan teratur.
  • Pastikan cairan tubuh anak tercukupi dengan memperbanyak minum air putih.
  • Pastikan anak beristirahat dengan cukup dan jauhkan dari sinar mentari selama matanya sensitif terhadap cahaya.
  • Berikan obat pereda nyeri dan obat penurun demam, misalnya ibuprofen dan paracetamol. 
  • Berikan anak makanan dengan gizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, sehingga dapat menangkal jangkitan virus.
  • Mandikan anak. Hal ini bermaksud untuk menghilangkan gatal lantaran ruam kulit. Gunakan sabun mandi dengan kandungan nan aman, sehingga tidak mengiritasi kulitnya dan keringkan tubuhnya dengan menggunakan kain lembut, lampau berikan bedak anti gatal pada tubuhnya.