Ferry Irawan Jawab Isu Saling Sindir dengan Venna Melinda - aslisunda.com

Jakarta, Insertlive -

Ferry Irawan menegaskan tidak menyindir mantan istrinya, Venna Melinda. Ia menyatakan konten nan dibuat di media sosial bukan untuk sang mantan istri, seperti rumor nan beredar selama ini.

"Sebenarnya nggak ada, ya, sebenarnya gini, saya buat konten itu baru dua minggu, ya, punya akun medsos itu. Jadi tidak ada tendensi apa pun alias tidak ada niatan apa pun untuk menyindir siapa pun, menyinggung siapa pun. Karena buat saya seluruh bumi memakai aplikasi tersebut, jadi buat saya sah-sah saja," kata Ferry Irawan ditemui di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (19/9).

Ferry cukup terkejut ketika mengetahui kontennya menjadi viral. Sebetulnya, konten-konten nan dia buat selama ini diakui hanya untuk bersenang-senang.

"Cuma kebetulan kenapa setiap VT nan saya pakai menjadi viral apalagi FYP saya tembus 2,3 juta, 2,2 juta itu bukan lantaran saya, itu kehendak Allah. Saya baru tahu ini viral dari netizen, dari mana-mana telepon beritanya masuk, viral-viral saya nggak tahu, saya nggak pernah buat VT-nya buat menyindir si A, si B, jadi memang saya lucu-lucuan," beber Ferry.

"Saya sudah lama di bagian perfilman, mungkin ekspresi saya lebih masuklah, jadi padahal nggak ada tendensi apa pun," sambungnya.

Sepekan belakangan, Ferry dan Venna diduga memang saling sindir melalui media sosial. Saat diminta penjelasan oleh awak media, Venna juga menyatakan perihal serupa seperti Ferry bahwa kontennya bukan untuk saling balas sindiran.

"Oh, nggak, nggak ada," ungkap Venna Melinda ditemui di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (18/9).

Saat ini, Venna Melinda mengaku konsentrasi mencari rezeki sebagai orang tua tunggal untuk Vania, sang putri.

"Ya, mau single parent, nggak single parent, saya selalu produktif, nggak bisa diam. Selalu pengin membikin hal-hal baru dalam hidup, jadi YouTuber, jadi politician, jadi pengusaha tempat senam, semuanya, alhamdulillah udah pernah," bebernya

Venna mau menjadi contoh bagi anak-anaknya untuk tetap produktif selagi tetap diberi kesehatan dan kemampuan.

"Kalau itu bukan pelarian, itu tanggungjawab kita sebagai ibu, apalagi punya anak wanita kudu jadi contoh, bahwa umur berapa pun jika dikasih kesehatan kudu produktif," tutupnya.

(yoa/and)