Fatwa Ulama: Pengaruh Iman kepada Hari Akhir pada Akidah Seorang Muslim - aslisunda.com

Trending 2 weeks ago

Fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin

Pertanyaan:

Jemaah bertanya, “Apakah pengaruh keagamaan kepada hari akhir pada iktikad seorang muslim?”

Jawaban:

Alhamdulillah rabbil ‘alamin, wa shallallahu wasallam ‘ala nabiyyina muhammadin wa ashhabihi wa man tabi’ahum bi ihsanin ila yaumi ad-din.

Iman terhadap hari akhir merupakan satu di antara rukun iman nan enam. Rukun ketaatan nan pernah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau ditanya oleh Jibril mengenai ketaatan ini. Beliau menjawab,

أن تؤمن بالله، وملائكته، وكتبه، ورسله، واليوم الآخر

“Engkau beragama kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir …”

Pengaruh keagamaan ini pada hati dan kebaikan seorang mukmin sangat besar.

Jika seorang mukmin beragama kepada hari akhir, maka dia bakal beramal untuknya (hari akhir, pent.). Beramal untuk hari akhir adalah dengan melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya dan meninggalkan larangan Allah dan Rasul-Nya.

Jika keagamaan kepada hari akhir sirna, maka bakal sirna pula seluruh keimanan. Karena dia (iman kepada hari akhir, pent.) adalah satu di antara rukun iman. Kehilangan satu dari rukun iman, maka dia kehilangan seluruh iman, sedangkan ketaatan itu tidak terbagi-bagi. Seseorang hendaknya beragama dengan seluruh rukun iman. Jika tidak, hilanglah seluruh keimanannya.

Pengaruh keagamaan kepada hari akhir sangat agung. Allah Tabaraka wa Ta’ala menyebutkannya di banyak tempat di dalam Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman menerangkan bahwa ingkar terhadap hari akhir adalah kekafiran,

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ

“Orang-orang nan kafir mengira bahwa mereka tidak bakal dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak demikian. Demi Tuhanku, Anda pasti dibangkitkan, kemudian diberitakan semua nan telah Anda kerjakan.’” (QS. At-Tagabun: 8)

Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk berjanji bahwa bakal dibangkitkan. Allah menjelaskan bahwa perihal tersebut mudah bagi Allah, وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ . Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ وَلَهُ الْمَثَلُ الأَعْلَى فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Dan Dialah nan memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia mempunyai sifat nan Mahatinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah nan Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Ar-Rum: 27)

Demikian. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Penyesalan di Hari Akhir

***

Penulis: dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP

Artikel: Muslim.or.id

Sumber:

Diterjemahkan dari https://binothaimeen.net/content/12932

Source muslim.or.id
muslim.or.id