04FebFebruari 4, 2023
Ciri-Ciri Campak pada Anak dan Penanganannya
Campak bisa dialami semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Agar terhindar dari komplikasi nan berbahaya, krusial untuk mendeteksi ciri-ciri campak.
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, namun balang dapat menjadi komplikasi jika ciri-cirinya diabaikan. Apa ciri-ciri balang dan gimana penanganannya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Ciri-Ciri Campak pada Anak
Berikut ciri-ciri umum balang pada anak dan bayi nan perlu diwaspadai:
- Batuk kering.
- Lemah.
- Sakit dan nyeri.
- Muntah-muntah.
- Diare.
- Demam tinggi.
- Mata kemerahan.
- Pilek.
- Sensitivitas sinar pada mata.
- Tidak nafsu makan.
- Bintik-bintik putih keabuan di mulut dan tenggorokan.
- Ruam berwarna merah kecokelatan di kepala, leher, telinga, dan menyebar ke seluruh tubuh.
Jika Anda menemukan ciri-ciri balang di atas pada anak dan bayi, sebaiknya bawa ke master untuk diperiksa penyebabnya, sehingga bisa ditangani dengan tepat.
Pengobatan Campak
Untuk mengurangi indikasi balang pada anak, berikut beragam upaya nan dapat diterapkan:
1. Banyak istirahat
Daya tahan tubuh anak nan kuat untuk menangkal jangkitan virus adalah upaya krusial untuk menyembuhkan campak. Oleh lantaran itu, berikan anak waktu rehat nan cukup dan batasi aktivitasnya, baik sekolah maupun waktu bermainnya.
2. Batasi kontak langsung
Membatasi kontak langsung anak dengan lingkungan sekitarnya krusial untuk mencegah penularan. Jika anak sudah sekolah, sebaiknya minta izin untuk tidak masuk agar proses penyembuhannya optimal. Batasi juga kontak anak dengan personil family lain, terutama jika ada bayi nan belum divaksin campak. Selain itu, pastikan peralatan makan dan mandi anak dipisah untuk menghindari penularan campak. Jika perlu, pakaikan anak masker untuk mengurangi akibat penularan melalui bersin alias batuk.
3. Konsumsi makanan bergizi
Berikan anak makanan dengan gizi seimbang, misalnya sayuran dan buah-buahan nan kaya vitamin, untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dan menangkal jangkitan virus. Meski demikian, balang memicu iritasi di kerongkongan, sehingga membikin anak tidak nyaman untuk makan. Untuk menyiasatinya, Anda dapat mengolah makanan dalam corak bubur. Jangan memberikan anak gorengan dan minuman dingin, lantaran dapat memperparah gejalanya.
4. Mandikan anak
Ada mitos nan mengatakan bahwa ketika campak, bayi dan anak tidak boleh dimandikan, lantaran memperparah bercak merah di kulitnya. Namun, faktanya, ketika anak sudah tidak demam, orang tua boleh memandikan anak. Hal ini bermaksud untuk mengurangi gatal akibat ruam dan merilekskan tubuh anak. Pastikan Anda menggunakan sabun mandi dengan kandungan nan aman, sehingga tidak mengiritasi kulitnya dan keringkan tubuhnya dengan menggunakan kain lembut, lampau berikan bedak anti gatal.
5. Banyak minum air putih
Demam tinggi adalah karakter umum balang pada anak dan bayi. Keadaan ini berisiko mengurangi cairan dan elektrolit tubuh. Untuk meningkatkan cairan tubuh anak, perbanyak minum air putih, terutama jika anak diare dan muntah.
6. Minum obat pereda nyeri
Campak bakal membikin tubuh anak terasa sakit alias nyeri. Untuk meringankannya, berikan obat pereda nyeri dan obat penurun demam, misalnya ibuprofen dan aspirin. Namun, aspirin tidak dianjurkan untuk anak di bawah 16 tahun, lantaran dapat menyebabkan sindrom Reye, nan memicu kerusakan pada organ hati dan otak.