Meskipun kita berambisi ini tidak pernah terjadi, suatu saat kita kudu ada untuk seseorang nan sedang bersungkawa lantaran orang terdekatnya meninggal. Ucapan belasungkawa apa nan tepat di situasi sedih seperti itu? Tidak ada ucapan ‘benar’ nan bisa disampaikan, tetapi Anda bisa menenangkan orang nan sedang bersungkawa dengan menyampaikan simpati, menemaninya, dan membagikan kenangan bagus selama orang tersebut mencerna rasa kehilangan. Kami telah menyusun daftar ucapan belasungkawa saat seseorang meninggal agar Anda dapat memberikan Dukungan Emosional kepada orang terdekat nan sedang bersungkawa cita. Baca terus untuk mengetahuinya.
-
1
Nyatakan ketulusan Anda dengan ucapan duka sederhana. Ini memang terdengar generik, tetapi dapat menunjukkan simpati Anda kepada mereka nan sedang berduka. Sampaikan ucapan sederhana untuk kenalan Anda, alias berikan support lebih kepada orang nan dekat dengan Anda.[1]
- “Aku turut bersungkawa cita.”
- “Aku sedih mendengar berita jelek ini.”
- “Aku sangat sedih mendengar apa nan terjadi. Semoga Anda diberi kekuatan.”
Iklan
-
1
Tunjukkan simpati tanpa perlu membandingkan emosi mereka dengan pengalaman pribadi. “Aku mengerti perasaanmu” dapat membikin seseorang merasa kurang dimengerti dan sendirian. Semua orang bersungkawa dengan caranya masing-masing. Sekalipun Anda pernah kehilangan juga, situasi dan dinamika orang lain nan bersungkawa berbeda dengan Anda.[2]
- “Aku tidak bisa membayangkan sungguh beratnya ini untukmu.”
- “Aku tidak mau berpura-pura mengerti bakal perasaanmu. Aku ada di sini andaikan Anda mau membicarakannya.”
- “Aku tidak bisa membayangkan rasa sakitnya. Aku sedih melihatmu kudu melalui ini.”
-
1
Gunakan kata ‘meningggal’ untuk menunjukkan bahwa Anda tidak segan membicarakan soal kematian. Banyak orang mempunyai hatikecil untuk mengalihkan pembicaraan agar tidak tampak kurang sensitif. Jangan segan dan tunjukkan bahwa Anda siap membicarakan soal kematian. Kemungkinan, orang nan bersungkawa bakal lebih terbuka andaikan tahu bahwa Anda siap untuk membicarakannya.[3]
- “Aku turut bersungkawa atas meninggalnya adikmu.”
- “Aku turut sedih mendengar Ajeng meninggal kemarin. Aku minta Anda tetap kuat!”
- “Aku baru mendengar berita bahwa bibimu meninggal. Turut bersungkawa cita.”
Iklan
-
1
Akui akibat rasa kehilangan tanpa membahas ‘hikmah’ di baliknya. Kata-kata positif seperti “Setidaknya dia tidak menderita lagi” alias “Kamu tetap punya perihal nan bisa disyukuri” memang terdengar menenangkan, tetapi tidak membantu orang bersungkawa nan tetap mengharapkan orang terdekatnya tetap hidup.[4]
- “Kabar ini sangat menyedihkan! Ingat, saya ada di sini untukmu.”
- “Ini pasti berat untukmu. Aku sangat bersungkawa untuku.”
- “Aku tidak percaya berita menyedihkan ini. Aku bakal mendoakanmu agar tetap tabah.”
-
1
Tanyakan emosi orang nan bersungkawa untuk mencari tahu keinginannya untuk berbincang. Ini adalah langkah sederhana untuk memulai percakapan andaikan Anda tidak tahu kudu bilang apa. Perhatikan responsnya. Ia mungkin mau membicarakan hal-hal ringan untuk mengalihkan pikiran, alias dia mungkin siap memberi tahu isi hatinya nan sebenarnya.[5]
- “Bagaimana perasaanmu hari ini?”
- “Apakah Anda baik-baik saja?”
- “Aku minta Anda tetap baik-baik saja hari ini.”
Iklan
-
1
Beritahukan kepada orang nan sedang bersungkawa bahwa Anda mendoakannya. Banyak orang nan bersungkawa kesulitan untuk berkomunikasi sehingga orang nan bersimpati kudu cukup berupaya. Sampaikan bahwa Anda mendoakannya saat mendengar berita duka tersebut, serta tanyakan berita mereka dalam hitungan minggu alias bulan setelah ditinggalkan oleh orang terkasihnya.[6]
- “Aku minta Anda dan keluargamu bisa tabah.”
- “Aku bakal terus bersamamu untuk melewati masa-masa susah ini.”
- “Aku baru mendengar apa nan terjadi. Aku sedih mendengarnya dan saya bakal selalu mendukungmu agar tetap tabah.”
-
1
Jika orang nan bersungkawa cukup religius, tenangkan dia dengan ucapan belasungkawa bersuara spiritual. Iman dan kepercayaan seseorang dapat menjadi pilar pendukung di waktu sulit, seperti saat seseorang nan dekat meninggal. Sampaikan bahwa Anda mendoakannya dan tuhan bakal membantu mereka melewati masa susah ini.[7]
- “Aku bermohon untukmu dan orang-orang terdekatmu.”
- “Semoga tuhan menyertaimu di waktu nan susah ini.”
- “Kami mendoakanmu agar tetap sabar melewati masa susah ini.”
Iklan
-
1
Beri support untuk seseorang nan bersungkawa dengan mendengarkan cerita dan isi hatinya. Menjadi pendengar nan baik dapat membikin seseorang merasa lebih baik lantaran dia terkadang perlu mengungkapkan isi hati dengan lantang untuk melewati masa berkabung. Biarkan dia tahu bahwa Anda siap mendengarkan dan tidak bakal menghakimi apa pun.[8]
- “Aku di sini untukmu andaikan Anda perlu bahu untuk menangis alias butuh seseorang untuk diajak berbicara.”
- “Kamu bisa mengirimkan pesan kapan saja. Jangan segan untuk menghubungiku.”
- “Aku di sini untuk mendengarkanmu. Jika mau mengobrol, segera hubungi aku.”
- Lebih baik menjadi pendengar daripada banyak bicara untuk memastikan Anda tidak mengatakan sesuatu nan menyinggung, serta membikin dia tahu bahwa Anda mau membantunya melewati waktu-waktu sulit.
-
1
Tawarkan diri untuk melakukan alias mengerjakan sesuatu demi orang nan berduka. Menanyakan “Bantuan apa nan Anda perlukan?” memang bagus, tetapi terkadang orang nan bersungkawa tidak tahu apa nan dibutuhkan. Katakan saja apa nan bisa Anda lakukan untuknya, alias tawarkan bantuan dan tanyakan apakah ada sesuatu nan dia butuhkan.[9]
- “Aku memasak lasagna malam ini. Akan kubawakan untukmu.”
- “Aku mau mampir untuk membersihkan rumput di halamanmu akhir pekan ini. Boleh?”
- “Biarkan saya mengantar anak-anakmu ke sekolah minggu ini. Aku senang bisa membantu!”
Iklan
-
1
Bagikan memori bagus tentang orang nan meninggal agar orang nan bersungkawa bisa bangkit. Ia bakal senang lantaran tahu bahwa orang terdekatnya nan pergi dirindukan banyak orang dan Anda bakal membuatnya senang lantaran mengingatkannya bakal memori bagus berbareng almarhum. Ingat kembali memori nan paling berkesan, alias emosi dan pengalaman nan menyertai memori tersebut.
- “Memori favoritku tentang kakekmu adalah waktu dia membawa kita pergi memancing saat kita tetap kecil.”
- “Aku ingat saat ibumu memergoki kita nan pulang larut malam. Tidak ada nan luput dari perhatiannya!”
- “Aku tidak bakal pernah lupa support nan diberikan Jojo saat saya memulihkan diri setelah operasi beberapa tahun lalu. Ia betul-betul orang nan baik.”
-
1
Ingat almarhum dan sampaikan cerita tentang orang nan terinspirasi darinya. Orang nan bersungkawa bakal sangat senang mendengar bahwa orang terkasihnya telah menginspirasi, membantu, alias memberi pengaruh baik kepada seseorang alias sebuah komunitas. Hal ini menunjukkan kepadanya bahwa dia tidak merindukan dan mengapresiasi orang tersebut sendirian.[10]
- “Dedikasi Alaya untuk murid-muridnya tidak tertandingi. Kami beruntung bisa belajar darinya.”
- “Dr. Butet adalah sosok krusial di kota ini. Aku tidak kenal orang nan lebih antusias merayakan hari kemerdekaan setiap tahunnya dibandingkan dengan beliau.”
- “Kakakmu adalah orang nan sangat baik. Ia menunjukkanku makna kontribusi terhadap masyarakat.”
Iklan
-
1
Sebutkan nama orang nan meninggal agar memorinya tetap hidup. Menyebutkan nama bakal membikin orang nan bersungkawa percaya bahwa nama orang terkasihnya tidak bakal lenyap begitu saja. Hal ini juga membuatnya tahu bahwa dia bukan satu-satunya nan merindukan orang tersebut.[11]
- “Aku sangat merindukan Lutfi. Ia orang nan sangat baik.”
- “Veronika adalah orang nan sangat unik. Aku bakal merindukannya.”
- “Aku tetap merindukan Ibu Sri. Dia adalah pembimbing terbaik nan pernah mengajariku.”
-
1
Katakan hal-hal baik tentang alhmarhum untuk menunjukkan pengaruh positifnya kepada Anda. Hal ini tidak perlu terlalu spesifik andaikan Anda tidak mengenalnya dengan baik. Sampaikan tentang kebaikan, humor, alias kedermawanan nan Anda ingat darinya lantaran orang nan bersungkawa bakal senang mendengar almarhum dipuji oleh seseorang nan mengenalnya.[12]
- “Tidak ada nan bisa membuatku tertawa keras di sebuah pesta selain Alana.”
- “Nenekmu adalah salah satu orang paling pandai nan pernah kutemui.”
- “Aku suka datang ke rumahmu saat tetap kecil. Ayahmu selalu ramah.”
Iklan
-
1
Yakinkan orang nan bersungkawa bahwa tidak ada waktu nan tepat untuk mengakhiri kesedihan. Semua orang memproses duka secara berbeda, tetapi banyak orang dipaksa untuk “bangkit” secepatnya. Tawarkan angan dan simpati dengan menyampaikan bahwa dia boleh berduka selama apa pun. Ia bakal bangkit dengan sendirinya saat sudah siap.[13]
- “Jangan tergesa-gesa. Suatu hari, Anda bakal menemukan jalan untuk melalui ini semua.”
- “Tidak ada seorang pun nan memaksamu untuk merasa ‘baikan’ secepatnya. Ambil waktu nan Anda perlukan untuk memproses emosi ini.”
- “Ambil waktu nan Anda perlukan. Tidak ada batas kapan Anda kudu bangkit dari kondisi ini.”
-
1
Tunjukkan kepada orang nan bersungkawa bahwa Anda tidak menghakimi perasaannya. Ia mungkin merasa depresi, marah, syok, menolak kenyataan, getir, alias kombinasi dari semua perihal itu. Perasaan ini pun bisa saja mengarah ke orang nan meninggal. Tahan diri untuk menasihati orang nan bersungkawa bahwa dia kudu melanjutkan hidup, dan biarkan dia mencerna perasaannya sendiri.[14]
- “Semua nan Anda rasakan saat ini masuk akal.”
- “Apa pun emosi nan Anda rasakan, itu semua valid.”
- “Tak apa merasa seperti itu. Tidak ada nan memaksamu untuk bersikap berbeda di saat nan susah ini.”
Iklan
-
1
Biarkan orang nan bersungkawa tahu bahwa dia dapat mengekspresikan dirinya di depan Anda. Banyak orang merasa tertekan untuk menyembunyikan air matanya agar tampak ‘tegar’ saat bersungkawa cita. Terima perasaannya dan sampaikan bahwa dia bisa menangis di depan Anda tanpa perlu takut dihakimi alias dikritik.[15]
- “Menangislah semaumu. Aku bakal tetap di sini.”
- “Silakan tumpahkan semua perasaanmu!”
- “Jangan malu untuk menangis. Kamu sedang melalui masa-masa sulit.”
-
1
Jujurlah saat Anda tidak tahu kudu berbicara apa. Tidak apa jika Anda memang tidak tahu! Tetaplah jujur dan buka pintu komunikasi dengan orang nan berduka. Ingat, tidak ada ‘benar alias salah’ di sini.[16]
- “Aku tidak tahu kudu bilang apa. Aku turut berduka.”
- “Aku tidak bisa berkata-kata.”
- “Aku minta ada kata nan tepat untuk mengungkapkan perihal ini. Aku ada di sini untukmu.”
Iklan
- Bersikaplah tulus kepada orang nan berduka. Ia dapat tahu andaikan Anda memang tulus dan peduli, serta dapat dimintai support andaikan diperlukan.
- Jika Anda betul-betul tidak tahu kudu bilang apa, tetapi cukup dekat dan nyaman dengannya, Anda bisa meminta izin untuk memeluknya. Kehadiran Anda di sana bakal berarti besar untuknya sekalipun kalian tidak bisa mengatakan apa pun saat itu.
Iklan
Peringatan
- Jangan memberikan nasihat andaikan tidak diminta. Anda mungkin berpikiran untuk memberikan nasihat agar orang tersebut tidak lagi berduka, tetapi perihal ini justru dapat memperburuk keadaan.
- Jangan mencari perhatian untuk diri sendiri. Ini bisa membikin orang nan bersungkawa bingung dan marah, serta tidak membantunya.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 6.219 kali.