Bunda Ingin Diet Pasca Melahirkan? Ketahui Waktu dan Jenis Olahraga yang Tepat

Trending 3 months ago

Jakarta -

Berat badan Bunda usai melahirkan melonjak tajam? Bila perihal itu terjadi, kemauan menurunkan berat badan dengan diet pun muncul. Bila Bunda memang mau segera menurunkan berat badan usai melahirkan, sebaiknya memilih waktu nan tepat dan dikombinasikan dengan olahraga.

Kehamilan dan persalinan tentu bakal mengubah tubuh Bunda. Namun, kemauan mempunyai tubuh sebelum mengandung tak bisa terjadi dalam semalam. Penurunan berat badan pasca melahirkan nan sehat memerlukan kombinasi antara kepintaran dan kesabaran.

Diet pasca melahirkan

Berbagai strategi penurunan berat badan seperti mengurangi karbohidrat bukan pilihan terbaik setelah melahirkan. Ibu baru tetap memerlukan karbohidrat, tidak hanya untuk produksi air susu ibu (ASI), tapi juga untuk kesehatan mental dan tetap banyak lagi.


Memulai diet terlalu sigap setelah melahirkan dapat menunda pemulihan dan membikin Bunda merasa lebih lelah. Bunda tetap memerlukan banyak daya untuk merawat bayi baru lahir.

Laman Babycenter menjelaskan, faktanya, wanita kehilangan rata-rata sekitar 13 pon saat melahirkan, nan meliputi berat bayi, plasenta, dan cairan ketuban. Dan ibu baru bakal terus menurunkan berat badan di minggu-minggu berikutnya lantaran tubuh membuang kelebihan cairan nan didapat selama kehamilan.

Jane van Dis, M.D., obgyn, mengatakan ibu baru tetap kudu bersikap realistis tentang ekspektasi menurunkan berat badan. Bunda mungkin tidak dapat kembali ke berat alias corak tubuh seperti sebelum hamil.

"Bagi banyak wanita, kehamilan menyebabkan perubahan permanen seperti perut pasca melahirkan nan lebih lembut, stretch mark, pinggul nan sedikit lebih lebar, dan lingkar pinggang nan lebih besar," ujar van Dis.

Menurutnya, perubahan ini normal. Bunda juga tidak perlu melakukan diet ketat. Wanita memerlukan minimal 1.600 kalori sehari untuk tetap sehat, dan sebagian besar wanita memerlukan lebih dari itu – antara 1.800 dan 2.200 kalori sehari – untuk mempertahankan daya dan mencegah perubahan suasana hati.

"Dan jika menyusui, Anda memerlukan minimal 2.000 kalori sehari (kebanyakan ibu menyusui memerlukan lebih dari 2.500 kalori) untuk memberi makan Anda dan bayi Anda," ujarnya.

Waktu tepat turunkan berat badan

Ibu menyusui nan mau menurunkan berat badan terlalu sigap dapat menyebabkan suplai ASI menurun. Bunda bisa menurunkan berat badan secara perlahan.

"Penurunan berat badan nan terlalu sigap juga dapat melepaskan racun nan disimpan dalam lemak tubuh Anda ke dalam aliran darah – dan ke dalam suplai ASI Anda," katanya lagi.

Racun nan dapat masuk ke aliran darah itu termasuk kontaminan lingkungan seperti timbal logam berat dan merkuri, polutan organik nan persisten seperti PCB dan dioksin, dan pelarut.

Penurunan berat badan sekitar 1,5 pon dalam seminggu kondusif dan tidak bakal memengaruhi suplai ASI jika Bunda menyusui.

Tidak ada pil ajaib untuk membantu Anda menurunkan berat badan setelah kehamilan. Diet sehat nan dikombinasikan dengan olahraga teratur adalah langkah terbaik untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya.

Jika Bunda sudah siap memulai menurunkan berat badan, mulailah dengan makan sedikit lebih sedikit dan lebih aktif, dengan berjalan-jalan di sekitar rumah sembari membawa bayi di dalam stroller.

Klik laman berikutnya yuk Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan potongan nilai 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 6 perawatan pasca melahirkan untuk cegah kulit kendur.

[Gambas:Video Haibunda]

Source haibunda.com
haibunda.com