Sobat Zenius, coba elo hitung.
Elo punya suatu barang nan massanya 0,00035 gram. Benda itu juga punya volume sebesar 0,0017 cm3. Elo kudu cari tau berapa besar massa jenisnya menggunakan rumus 𝞀 = m/v.
Kira-kira apa nan bakal elo lakukan pertama? Simpan nomor nol-nya? Ubah nomor desimal jadi pecahan? Atau libas aja langsung bagi manual?
Nih, gue punya langkah penulisan nan mengakomodasi nilai-nilai nomor nan terlalu besar alias terlalu kecil. Elo bisa menggunakan angka krusial dan notasi ilmiah, ialah menyajikan bilangan bulat antara 1 dan 10 dengan perkalian eksponen 10.
Nah, Sobat Zenius, di tulisan kali ini gue bakal telaah soal nomor krusial dan notasi ilmiah. Gue bakal telaah mulai dari konsep nomor krusial dan notasi ilmiah, tujuan dan aturan, hingga operasi kalkulasi nomor krusial dan notasi ilmiah.
Gue juga bakal kasih elo contoh soal nomor krusial dan notasi ilmiah di akhir untuk elo memperkuat pemahaman elo. Yuk, simak tulisan ini, ya!
Konsep Angka Penting dan Notasi Ilmiah
Sobat Zenius, elo pernah dengar soal nomor krusial dan notasi ilmiah? Kalau belum, nomor krusial dan notasi ilmiah ini bakal sering elo dengar dalam pengetahuan pengetahuan nan menyajikan nomor secara jeli dan konsisten. Salah satunya adalah fisika.
Notasi ilmiah bisa didefinisikan sebagai penyajian bilangan bulat antara 1 dan 10 nan dikalikan dengan eksponen 10. Sebagai contoh, elo punya bilangan sebesar 5.900.000.000. Daripada pusing tulis nol-nya banyak, elo bisa persingkat dengan menulis 59 x 108.
Contoh lagi, elo punya bilangan sebesar 0,000075. Elo juga bisa persingkat dengan menulis 75 x 10-6.
Nah, nomor krusial dan notasi ilmiah berangkaian erat. Ketika elo menggunakan notasi ilmiah namalain mempersingkat banyak nol nan elo miliki dengan eksponen 10, elo bisa konsentrasi hanya pada bilangan bulatnya. Bilangan ini bisa elo sebut sebagai angka penting.
Tujuan dan Aturan Angka Penting
Nah, kira-kira apa kegunaan alias tujuan dari nomor penting? Angka krusial itu berbincang soal kecermatan suatu penyajian nomor alias suatu hasil pengukuran.
Misalnya, elo mengukur pensil dengan penggaris dan elo mendapatkan nomor sebesar 10,5 cm. Kemudian, elo mengukur pensil nan sama dengan jangka sorong dan elo mendapatkan nomor sebesar 10,55 cm. Mana hasil pengukuran nan lebih akurat? Tentunya, pengukuran dengan jangka sorong.
Semakin banyak nomor penting, semakin kuat juga info nan dihasilkan.
Dalam menentukan nomor penting, elo juga perlu pahami aturan-aturan ini.
1. Semua nomor bukan nol adalah nomor penting
Misalnya, elo punya hasil pengukuran panjang sebesar 123 cm. Berarti, elo punya 3 nomor penting.
2. Angka nol nan terletak di antara nomor bukan nol adalah nomor penting
Misanya, elo punya hasil pengukuran berat sebesar 2,003 gram. Berarti, elo punya 4 nomor krusial lantaran dua nomor nol dalam bilangan tersebut diapit oleh dua nomor bukan nol.
3. Angka nol nan terletak di akhir setelah tanda koma tetap nomor penting
Misalnya, elo punya hasil pengukuran luas sebesar 1,50 m2. Berarti, elo punya 3 nomor krusial lantaran nomor nol nan ada di belakang tanda koma itu tetap bagian dari bilangannya. Biasanya, nomor nol ini hasil dari pembulatan. Misanya, pembulatan dari 1,503 m2 alias 1,501 m3.
4. Angka nol nan digunakan sebagai titik desimal bukan nomor penting
Misanya, elo punya hasil pengukuran lebar sebesar 0,03 cm. Berarti, elo punya 1 nomor krusial lantaran kedua nomor nol dalam bilangan itu merupakan titik desimal.
5. Bilangan puluhan, ratusan, dan ribuan nan dituliskan dalam notasi ilmiah alias diberi garis bawah adalah nomor penting
Kunci dari nomor krusial dan notasi ilmiah adalah membantu kita untuk konsentrasi hanya pada nomor krusial dalam suatu penyajian angka. Misalnya, lebar sebesar 0,03 cm nan elo miliki bisa elo tulis sebagai 3 x 10-2 cm. Alhasil, elo punya 1 nomor penting. Penulisan jenis lainnya adalah dengan garis bawah seperti ini : 0,03 cm.

Operasi Perhitungan Angka Penting
Sobat Zenius, elo juga bisa mengoperasikan nomor krusial ini dalam perhitungan, seperti tambah-kurang sampai kali-bagi. Tapi, sebelum gue masuk ke langkah perhitungannya, gue bakal telaah dulu soal pembulatan nomor penting.
Pembulatan nomor krusial ini perlu elo lakukan ketika bakal mengoperasikan nomor penting. Hal ini juga bisa mempermudah proses kalkulasi elo nantinya.
Kalau bicara soal pembulatan, kita pasti konsentrasi pada angka-angka di belakang koma, khususnya nomor terakhir pada suatu bilangan. Nah, dalam pembulatan bakal ada beberapa kondisi nan menentukan bilangan pembulatannya. Coba elo cermati caranya melalui ilustrasi berikut ini, ya.

Nah, setelah elo mengerti soal pembulatan nomor penting, baru kita bisa telaah penjumlahan dan pengurangannya. Misalnya, elo punya bilangan sebesar 32,17 dan bakal elo tambahkan dengan bilangan sebesar 2,374.
Dalam bilangan desimal, nomor terakhir adalah digit taksir. Artinya, nomor itu adalah nomor kira-kira nan nggak seberapa akurat. Nah, jika bicara nomor penting, kita kudu meminimalisasi digit taksir ini. Dalam operasi penjumlahan ataupun pengurangan, elo hanya bisa menyertakan 1 digit taksir.
Coba elo cermati ilustrasi berikut ini.

Selain penjumlahan dan pengurangan, elo juga bisa mengoperasikan perkalian dan pembagian pada nomor penting. Kali ini, elo perlu menentukan berapa banyak nomor krusial dalam suatu bilangan.
Contohnya, elo punya bilangan sebesar 1,20 dan bakal elo kalikan dengan 0,80. Aturan dalam perkalian dan pembagian adalah hasil dari operasi hitung tersebut kudu memuat jumlah nomor krusial paling sedikit.
Nah, bilangan 1,20 punya 3 nomor penting, sedangkan bilangan 0,80 punya 2 nomor penting. Oleh lantaran itu, operasi perkalian antara keduanya kudu menghasilkan suatu bilangan dengan 2 nomor penting. Elo bisa cermati ilustrasi berikut ini ya.

Contoh Soal
Nah, Sobat Zenius, elo udah mencermati materi tentang nomor krusial dan notasi ilmiah. Sesuai janji gue, gue bakal kasih elo contoh-contoh soal untuk memperkuat pemahaman elo terhadap materi nomor krusial dan notasi ilmiah. Coba elo kerjakan, ya!
Contoh Soal 1
Sebuah taman berbentuk trapesium mempunyai ukuran seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Luas taman tersebut berasas norma nomor krusial adalah …
a. 57,6875 cm2
b. 57,7 cm2
c. 58 cm2
d. 59 cm2
e. 6,0 x 101 cm2
Pembahasannya:
Sobat Zenius, elo coba inget-inget lagi rumus luas trapesium. Nih, gue langsung kasih tau aja ya.

Elo bisa langsung masukkan angka-angka nan diketahui ke dalam rumusnya. Jadi, seperti ini.

Nah, gue bakal telaah satu per satu operasinya. Pertama, operasi penjumlahan.
7,25 + 10,5 = 17,75 m
Karena dalam bilangan tersebut ada 2 digit taksir, elo kudu membulatkan bilangannya agar tinggal 1 digit taksir aja. Inget-inget patokan pembulatannya ya.
7,25 + 10,5 = 17,75 m → 17,8 m
Nah, sekarang gue bakal telaah operasi pembagiannya.

Perlu elo inget bahwa nomor 2 dalam operasi tersebut adalah bilangan eksak. Ketika nomor krusial dioperasikan dengan bilangan eksak, hasilnya kudu mempunyai nomor krusial sebanyak nomor krusial nan dimiliki.
Karena bilangan 17,8 m mempunyai 3 nomor penting, hasil nan elo gunakan adalah 8,90 m nan juga mempunyai nomor penting.
Terakhir, gue bakal telaah operasi perkaliannya.

Oke, sekarang elo inget-inget patokan perkalian dan pembagian. Hasil dari operasi perhitungannya kudu mengandung nomor krusial paling sedikit dari bilangan nan dioperasikan. Bilangan 8,90 m mempunyai 3 nomor penting, sementara bilangan 6,5 m mempunyai 2 nomor penting. Karena itu, elo kudu membulatkan hasil perkaliannya.

Gimana? Cukup gampang, kan? Nah, gue juga mau kasih elo contoh soal notasi ilmiah.
Contoh Soal 2
Dalam Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) angka-angka nan digunakan untuk menyatakan jarak dari suatu planet ke Matahari alias jarak dari suatu planet ke planet lain mempunyai nilai nan sangat besar sehingga diperlukan suatu skala khusus. 1 Astronomical Unit (AU) didefinisikan sebagai jarak rata-rata planet Bumi dengan Matahari, nilainya sekitar 150.000.000 km. Jika jarak planet Pluto ke Matahari adalah 5.900.000.000.000 m, j arak planet Pluto ke Matahari dalam AU jika dinyatakan dalam notasi ilmiah dengan dua nomor krusial adalah ….
a. 4,0 x 101 AU
b. 3,9 x 101 AU
c. 3,8 x 101 AU
d. 3,93 x 101 AU
e. 3,0 x 101 AU
Pembahasannya:
Kita tulis dulu angka-angka nan kita butuhkan agar lebih gampang.
1 AU = 150.000.000 km
5.900.000.000.000 m = … AU
Nah, dalam kasus ini elo ubah dulu jarak planet Pluto ke Matahari dari satuan m ke satuan km. Elo bakal mendapatkan jarak sebesar 5.900.000.000 km.
Sekarang, kita mau cari tau 5.900.000.000 km itu setara dengan berapa AU. Elo bisa pake komparasi seperti ini.

Untuk mempermudah perhitungannya, elo bisa translasi bilangan-bilangan itu ke notasi ilmiah, seperti ini.

Akhirnya, elo bisa dapat hasil seperti ini.

Soal tentang nomor krusial dan notasi ilmiah mudah, kan? Nah, jika elo butuh soal-soal nan lebih menantang, elo tinggal download aplikasi Zenius di hp elo. Elo bakal dapat soal-soal dan video pembahasannya juga.
Elo juga bisa klik banner di bawah ini untuk belajar materi nomor krusial dan notasi ilmiah alias materi fisika lainnya. Tinggal klik banner dan ketik materi nan diinginkan di kolom pencarian ya.

Nah, agar pemahaman elo makin dalam, ikuti terus review materi dan kerjakan beragam latihan soal di Zenius, yuk. Ada beragam paket nan bisa elo beli sesuai kebutuhan elo. Klik banner di bawah ini untuk info selengkapnya!

Pembahasan gue tentang materi nomor krusial dan notasi ilmiah kelas 10 sampai sini dulu ya! Kalau elo ada pertanyaan, bisa langsung tulis di kolom komentar.
Sampai berjumpa di tulisan selanjutnya. Semangat terus ya, Sobat Zenius!
Penulis: Trisnajaya Shalsabila