Apakah Bunda pecinta makanan Jepang seperti ramen? Semangkuk ramen dengan satu pecahan telur mentah di atasnya tentu bakal sangat menggugah selera. Sayangnya lantaran mengandung telur mentah, ibu hamil kudu menghindari kenikmatan makanan nan satu ini demi kesehatan janin.
Melansir dari Babycenter, telur mentah alias telur separuh matang dapat menyebabkan keracunan makanan lantaran kuman penyebab penyakit, salmonella. Bunda nan sedang mengandung rentan oleh penyakit bawaan makanan seperti ini lantaran kehamilan menyebabkan melemahnya sistem imun tubuh secara sementara.
Gejala nan Bunda dapat alami ketika terinfeksi kuman salmonella adalah demam tinggi, muntah, diare, dan dehidrasi. Sedangkan dalam kasus nan lebih serius, gejalanya bisa cukup parah hingga dapat menyebabkan persalinan prematur, apalagi keguguran.
Menghindari Telur Mentah dan Setengah Matang saat hamil
Bakteri salmonella hanya dapat dihancurkan dengan langkah memasak dan pasteurisasi telur. Maka untuk argumen ini, krusial bagi Bunda makan telur nan dimasak dengan baik untuk memastikan kuman nan terkandung di dalamnya sudah betul benar mati.
Selama masa kehamilan pastikan Bunda menghindari:
- Makanan nan terdapat telur mentah alias separuh matang selain sudah dipasteurisasi.
- Semua makanan dengan telur mentah alias telur separuh matang di restoran. Karena susah memastikan apakah hidangan tersebut menggunakan telur nan sudah dipasteurisasi alias bukan.
- Makanan delivery nan terbuat dari telur. Seperti deviled egg alias egg salad. Kecuali jika Bunda percaya makanan tersebut kondusif dan dimasak dengan baik.
Akan lebih baik jika selama kehamilan Bunda makan masakan rumahan nan Bunda alias family buat sendiri, sehingga Bunda dapat percaya makanan tersebut dimasak dengan baik sesuai rekomendasi kesehatan.
Meski sudah dipanaskan, telur separuh matang juga tetap tidak boleh Bunda konsumsi. Karena untuk betul-betul kondusif telur kudu dimasak hingga kuning dan putih telurnya mengeras. Maka selama kehamilan, jangan makan alias mencicipi telur nan dimasak dengan cara; poached eggs, soft-boiled eggs, eggs over easy, dan juga eggs over medium.
Juga Bunda kudu menghindari makanan-makanan nan pada komposisinya terdapat telur mentah seperti:
- Mayonnaise
- Hollandaise sauce, aioli sauce, béarnaise sauce, dan salad dressing
- Mousse
- Meringue
- Tiramisu
- Adonan mentah
- Eggnog dan semua minuman nan mengandung telur nan belum matang
Apakah Aman Makan Telur Selama Hamil?
Menghindari telur mentah bukan berfaedah Bunda kudu takut makan telur. Melansir dari Australianeggs, kondusif bagi ibu mengandung untuk makan telur selama telur tersebut betul-betul matang alias telah dipasteurisasi. Yakni, pastikan telur telah dimasak dengan matang setidaknya pada suhu 71°C baik untuk telur rebus alias goreng, ini berfaedah sampai putihnya mengeras dan kuning telurnya mulai mengental.
Telur nan dimasak sempurna justru mempunyai banyak faedah dalam memenuhi nutrisi harian Bunda dapat menikmati telur setiap hari sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang nan juga mencakup banyak sayuran, buah, biji-bijian, dan beragam makanan kaya protein seperti telur, daging tanpa lemak, ayam, ikan, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, lemak sehat seperti alpukat dan zaitun.
Namun, jika Bunda menderita glukosuria gestasional alias kadar kolesterol LDL tinggi, Heart Foundation merekomendasikan untuk membatasi asupan telur hingga 7 telur per minggu.
Manfaat Makan Telur Selama Kehamilan
Ketika dimasak dengan baik, telur merupakan sumber nutrisi nan baik selama kehamilan. Telur mengandung banyak nutrisi krusial untuk kesehatan Bunda dan perkembangan Si Kecil. Berikut di antaranya:
- Protein: untuk membentuk sel-sel Si Kecil.
- Kolin: mendukung perkembangan otak Si Kecil dan dapat membantu mencegah abnormal tabung saraf.
- Vitamin B seperti Biotin alias Vitamin B7: membantu meningkatkan daya Bunda selama kehamilan, dan dibutuhkan untuk pertumbuhan Si Kecil.
- Vitamin A: penting untuk pembentukan banyak organ Si Kecil termasuk jantung, paru-paru, mata, dan tulang.
- Vitamin D: baik untuk daya tahan tubuh, mendukung perkembangan tulang Si Kecil, serta mencegah komplikasi kehamilan dan kelahiran seperti preeklampsia.
Cara Menyiapkan Telur nan Aman Selama Kehamilan
Bunda, berikut ini adalah tips kondusif memasak telur nan bisa Bunda terapkan di rumah:
- Jika Bunda mau memasak telur orak-arik, masaklah sampai betul-betul keras hingga tidak lembap alias berlendir.
- Masak telur goreng selama 2 hingga 3 menit di setiap sisinya, alias 4 menit dalam wajan tertutup. Pastikan kuning telur dan putihnya telah mengeras
- Atur penanganan dan penyimpanan makanan nan aman, serta makan sisa makanan sesegera mungkin.
- Masak hidangan apa pun nan dibuat dengan telur (seperti quiche alias soufflé) hingga 160 derajat F dan panaskan kembali hidangan nan dimasak sebelumnya ke suhu tersebut sesaat sebelum Bunda memakannya. Jika tidak mempunyai termometer, Bunda bisa pastikan hingga makanannya mengepul.
- Gunakan telur nan telah dipasteurisasi untuk memasak hidangan dengan telur nan kurang matang alias hidangan nan mengandung telur mentah (seperti eggnog , es krim, custard, alias saus salad), alias jika Bunda mau mencicipi terlebih dulu adukan sebelum memasaknya.
Nah itulah Bunda kebenaran seputar telur mentah hingga langkah mengolah telur sehingga kondusif untuk Bunda dan Si Kecil. Bagaimana, sudah tidak bingung lagi kan, Bun?
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan potongan nilai 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak info mengenai makanan mentah dan bahayanya untuk ibu mengandung dalam video di bawah ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)