Ada perihal nan menarik dari kehidupan sahabat nan mulia Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam nan baru berumur 8 tahun di saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia. Beliau adalah bayi pertama nan terlahir dari kaum Anshar pasca hijrahnya Nabi ke kota Madinah.
Namun, ajaibnya di usia nan sebelia itu, beliau telah menghafal dan meriwayatkan banyak sabda dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ada sekitar 114 sabda nan telah beliau riwayatkan.
Artinya, hadis-hadis nan beliau hafal dan riwayatkan adalah sabda nan beliau dapat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di usia sebelum 8 tahun sampai usia 8 tahun.
Bahkan, salah satu sabda nan beliau riwayatkan adalah sabda nan dianggap oleh para ustadz sebagai salah satu dari 3 sabda nan menjadi inti dari kepercayaan Islam, yaitu:
Pertama, sabda Umar bin Khattab,
إنما الأعمال بالنيات..
“Sesungguhnya ibadah tergantung pada niat.”
Hadis ini menjadi barometer ibadah batin.
Kedua, sabda ‘Aisyah,
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
“Siapa nan beragama dengan kebaikan ibadah nan tidak ada tuntunannya dari kami, maka ibadah itu tertolak.”
Hadis ini menjadi barometer ibadah lahir (zahir).
Ketiga, sabda Nu’man bin Basyir,
إن الحلال بين وإن الحرام بين….
“Sesungguhnya nan legal itu sudah jelas, dan nan haram juga sudah jelas…”
Hadis ini menjadi barometer legal dan haram.
Kehidupan sahabat kecil, Nu’man bin Basyir memberi pelajaran kepada kita para orang tua dan juga para penyelenggara kajian. Jangan menganggap sepele hadirnya anak mini di majelis ilmu. Bisa jadi ada satu kegunaan pengetahuan nan dia tangkap. Lalu, pengetahuan nan dia tangkap bakal dia resapi. Kemudian, bakal menjadi prinsip hidupnya nan sangat indah. Lalu, dengannya kelak dia bakal mengubah bumi ini dengan keindahan.
BACA JUGA: Begitu Besarnya Perhatian Nabi untuk Anak Kecil
Madinah, 12 Jumada As-Tsani 1444 H
____
Catatan kegunaan dari kajian Kitab “Tatriz Riyadusshalihin” karya Faishol bin Abdulaziz Alu Mubarok. Dikaji oleh Syaikh Prof. Abdurrazaq Al-Badr dalam kajian bakda subuh di masjid Nabawi.
BACA JUGA:
***
Penulis: Ahmad Anshori, Lc.
Artikel: www.muslim.or.id