Jakarta -
ASI menjadi makanan terbaik dengan kandungan gizi komplit nan dibutuhkan bayi sejak lahir. Ada kalanya, beberapa Bunda memilih menambahkan susu formula lantaran merasa ASI-nya minim. Lantas, adakah akibat bayi baru lahir jika diberi susu formula ya, Bunda?
Sebenarnya, ASI merupakan pilihan asupan terbaik bagi bayi lantaran mengandung antibodi dan lebih dari 100 jenis unsur gizi, seperti AA, DHA, taurin, dan spingomyelin nan tidak terdapat dalam susu sapi. Beberapa produsen susu formula mencoba menambahkan unsur gizi tersebut, tetapi hasilnya tetap tidak dapat menyamai kandungan gizi nan ada dalam ASI.
Jika penambahan zat-zat gizi tersebut tidak dilakukan dalam jumlah dan komposisi nan seimbang, bakal menimbulkan terbentuknya unsur nan rawan bagi bayi, seperti dikutip dari kitab Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil nan ditulis Nurheti Yuliarti.
Ada banyak faedah nan terkandung dalam ASI. Karena itu, tidak ada argumen apa pun bagi Bunda untuk tidak menyusui lantaran pemberian ASI merupakan kewenangan setiap anak.
Namun, ada beberapa kondisi nan membikin beberapa Bunda terpaksa tidak dapat menyusui bayinya, misalnya bayi mengalami kelainan metabolik secara genetik, walaupun kondisi demikian jarang sekali terjadi, bayi dari ibu nan menderita HIV alias TBC aktif, bayi dari ibu pecandu narkoba, ibu sedang menjalani kemoterapi, dan ibu sedang menjalani terapi radiasi.
Pemberian susu formula tidak dianjurkan, selain atas indikasi dokter. Komposisi ASI sangatlah spesifik dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anak pada saat itu. Jadi, jika antarmanusia saja tidak cocok, apalagi manusia dengan binatang? Susu formula merupakan produk makanan sintetis nan susunan kimiawi susu sapinya tidak begitu banyak lantaran kebanyakan mengandung probiotik, DHA. Itulah sebabnya kenapa disebut susu formula bukan susu sapi.
Susu sapi sendiri diolah dalam temperatur tinggi sehingga nilai gizinya dipertanyakan. Dengan demikian susu formula tersebut sama sekali tidak dapat menggantikan faedah ASI, meskipun dengan klaim nan paling dahsyat sekalipun. Salah satu kandungan ASI nan sangat fenomenal adalah kolostrum.
Susu formula banyak diklaim mempunyai kandungan nutrisi nan nyaris serupa dengan ASI dan lebih praktis diberikan pada saat bepergian, fleksibel, serta pemberiannya dapat digantikan oleh orang lain. Meski demikian perihal tersebut belum bisa menandingi kehebatan ASI.
Susu formula mempunyai beberapa kekurangan antara lain persiapannya repot dan menyantap waktu, tidak menghasilkan antibodi, ongkos nan dikeluarkan sangat tinggi lantaran nilai susu formula sangat mahal, dan dapat mengganggu pencernaan bayi.
Selain itu, susu formula nan terbuat dari ekstrak susu sapi, ada pula jenis susu formula unik lainnya nan ditemukan di pasaran, misalnya susu formula nan berasal dari kacang kedelai. Susu jenis ini paling cocok digunakan oleh anak nan mempunyai keterbatasan mengonsumsi susu sapi. Bunda vegetarian biasanya memilih susu formula jenis ini.
Ada pula susu formula nan bebas laktosa. Susu jenis ini cocok untuk anak nan tidak toleran alias tidak bisa menyerap laktosa (kandungan gula nan terdapat dalam susu sapi). Biasanya, intoleransi laktosa baru terungkap saat anak sudah mulai besar. Ada pula susu formula hipoalergenik.
Susu jenis ini adalah pengganti bagi bayi nan tidak dapat mencerna susu sapi dan susu kacang kedelai. Penggunaan susu formula unik ini kudu atas indikasi nan jelas dan melalui persetujuan dokter. Bagaimanapun juga, ASI merupakan nan terbaik.
Klik di laman selanjutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan potongan nilai 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang akibat jelek pemberian ASI diselingi susu formula:
[Gambas:Video Haibunda]