7 Pilihan Vitamin dan Suplemen untuk Tingkatkan Hormon Testosteron Suami - aslisunda.com

Trending 2 weeks ago

Jakarta -

Mengonsumsi suplemen mengandung vitamin bisa menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kesempatan hamil. Ada jenis suplemen mengandung vitamin nan diklaim bisa membantu meningkatkan kesuburan suami.

Salah satu suplemen nan banyak dijual adalah vitamin untuk meningkatkan hormon testosteron. Hormon ini berkedudukan krusial terhadap kesuburan pria, nan secara langsung memengaruhi kesempatan istri untuk hamil.

Apa itu hormon testosteron?

Dilansir Healthline, testosteron adalah hormon nan bertanggung jawab untuk perkembangan perangkat kelamin luar laki-laki dan ciri-ciri seks sekunder. Testosteron diproduksi oleh testis dan berfaedah untuk menjaga massa otot, kepadatan tulang, sel darah merah, kegunaan seksual dan reproduksi, serta berkontribusi terhadap vitalitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seiring bertambahnya usia pria, tubuh mereka secara berjenjang bakal memproduksi lebih sedikit testosteron. Penurunan ini umumnya dimulai sekitar usia 30 tahun dan bersambung sepanjang sisa hidup pria.

Pria dengan kadar testosteron yang normal bisa menghasilkan lebih dari 15 juta sperma per mililiter dalam satu kali ejakulasi. Jika kadarnya rendah, maka jumlah sperma mungkin juga bakal rendah, sehingga menurunkan kesempatan untuk hamil.

"Ini adalah masalah utama nan kita lihat pada laki-laki mengenai dengan rendahnya testosteron dan infertilitas. Testosteron rendah berfaedah jumlah sperma lebih rendah. Bukan berfaedah kehamilan tidak bbisa terjadi, tapi dapat mengurangi kemungkinannya," kata mahir endokrinologi Kevin Pantalone, DO, dikutip dari Cleveland Clinic.

Kadar hormon testosteron yang rendah juga dapat memengaruhi kegunaan seksual suami. Hormon testosteron rendah bisa membikin libido rendah hingga membuat suami mengalami disfungsi ereksi, nan selanjutnya dapat menurunkan kesempatan untuk hamil.

Suplemen dan vitamin untuk meningkatkan hormon testosteron

Kadar hormon testosteron dapat ditingkatkan dengan beragam cara. Salah satunya adalah mengonsumsi vitamin dan suplemen.

Meski begitu, penggunaan suplemen alias obat nan diklaim bisa meningkatkan kadar testosteron sebaiknya dikonsultasikan dulu ke master ya. Menurut studi nan diterbitkan dalam Therapeutic Advances in Urology tahun 2016, faedah dan keamanan penggunaan produk pengganti testosteron dalam jangka panjang tidak diketahui.

Bila pun Ayah mau mengonsumsi suplemen, pilihlah nan mengandung vitamin. Ada beberapa vitamin, mineral, serta senyawa lain nan diklaim bisa meningkatkan kadar hormon testosteron, yakni:

1. Vitamin D

Sebuah studi nan diterbitkan dalam Journal of Hormone and Metabolic Research tahun 2011 menemukan bahwa konsumsi suplemen vitamin D dapat memperbaiki kekurangan vitamin ini, dan apalagi berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Selain dari suplemen, sumber vitamin D bisa didapatkan dari sinar mentari hingga beberapa jenis makanan.

"Mendapatkan sinar mentari langsung setidaknya 15 menit setiap hari juga dapat menjaga kadar vitamin D tetap terkendali. Sumber makanan tinggi vitamin D bisa didapatkan dari salmon dan ikan berlemak lainnya, alias produk susu dan sereal nan mengandung vitamin ini," ujar praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., melansir dari Medical News Today.

2. Dehydroepiandrosterone (DHEA)

Dehydroepiandrosterone (DHEA) merupakan hormon nan membantu memproduksi testosteron dan hormon lain nan mempengaruhi komposisi tubuh. Seiring bertambahnya usia, kadar DHEA menurun, begitu pula kadar testosteron.

Sebuah penelitian mengenai faedah DHEA pernah dilakukan dan diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism tahun 2013. Penelitian ini melibatkan pemberian suplemen DHEA kepada sekelompok laki-laki lanjut usia.

Para peneliti menemukan bahwa suplemen DHEA menghasilkan pengaruh positif nan kecil, namun signifikan terhadap komposisi tubuh.

3. Magnesium

Suplementasi magnesium juga dapat membantu mengembalikan kadar testosteron menjadi normal. Sebuah studi di jurnal Biological Trace Element Research menemukan bahwa mengonsumsi suplemen magnesium setidaknya selama 1 bulan dapat meningkatkan testosteron.

Mengutip laman RO, laki-laki disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 400 sampai 420 miligram (mg) magnesium per hari, nan dapat berasal dari makanan alias kombinasi makanan dan suplemen. Perlu diingat ya, mengonsumsi terlalu banyak alias terlalu sedikit magnesium bisa rawan bagi kesehatan.

Ilustrasi SuplemenIlustrasi Suplemen Vitamin/ Foto: Getty Images/iStockphoto

4. Zinc

Seperti seperti magnesium, kekurangan zinc juga dapat menyebabkan penurunan testosteron. Satu penelitian di Neuroendocrinology Letters tahun 2007 menunjukkan bahwa suplementasi zinc selama empat minggu dapat mencegah penurunan kadar testosteron pada laki-laki nan tidak banyak bergerak dan berolahraga. Meski begitu, penelitian terbaru tetap terbatas, Bunda.

Zinc juga disebut krusial untuk menjaga kualitas sperma. Dosis zinc harian nan dianjurkan adalah 11 mg untuk laki-laki dewasa. selain dari suplemen, Bunda bisa mendapatkan mineral ini di beragam jenis makanan, seperti daging merah, unggas, makanan laut, kacang polong, dan produk susu.

5. L-arginine

L-arginine merupakan masam amino nan secara alami ditemukan di dalam daging merah, unggas, ikan, dan produk susu. L-arginine juga diproduksi secara alami oleh tubuh kita, Bunda.

Jenis masam amino ini dapat membantu meningkatkan aliran darah. L-arginine memang tidak bisa memberikan faedah pasti untuk meningkatkan kadar testosteron, namun L-arginine dapat mengobati indikasi testosteron rendah, ialah disfungsi ektil (DE). Ini merupakan kondisi di mana laki-laki tidak bisa mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan intim.

6. Kreatin

Kreatin (creatine) adalah masam amino nan sebagian besar ditemukan di otot dan otak. Kreatin dapat meningkatkan kadar testosteron, meski hanya dalam jumlah kecil.

Sebuah studi tahun 2006 di International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, menemukan bahwa tingkat testosteron yang tinggi pada pemain sepakbola didapat setelah mengonsumsi suplemen kreatin setidaknya selama 10 minggu.

Menurut ulasan di laman Advantageja, kreatin tidak bisa meningkatkan testosteron secara langsung, namun dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan otot, sehingga bisa meningkatkan keahlian fisik. Saat keahlian bentuk meningkat, tubuh bakal bekerja lebih keras dalam memicu produksi hormon testosteron.

Sumber kreatin bisa didapatkan dari makanan, seperti ikan salmon, tuna, dan daging sapi.

7. Asam D-Aspartat

Asam D-Aspartat adalah salah satu jenis masam amino nan digunakan sebagai bahan pembangun untuk membikin protein dalam tubuh. Dilansir Web MD, sebuah studi menemukan bahwa masam D-aspartat dapat meningkatkan kadar hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing. Keduanya dapat merangsang tubuh untuk melepaskan lebih banyak testosteron, Bunda.

Studi dalam The FASEB Journal tahun 2000 menunjukkan bahwa masam D-aspartat dapat meningkatkan pelepasan hormon di otak nan pada akhirnya bakal menghasilkan produksi testosteron. Sementara dalam studi di Brain Research Reviews tahun 2007 menjelaskan bahwa masam D-aspartat berkedudukan dalam meningkatkan produksi dan pelepasan testosteron di testis.

Suplementasi mengandung masam D-aspartat untuk meningkatkan kadar testosteron banyak ditemukan di pasaran. Sebelum mengonsumsinya, Ayah sebaiknya konsultasi dulu ke master ya. Pastikan dosisnya tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Source haibunda.com
haibunda.com