Jakarta -
Kemampuan dan skill nan dimiliki oleh setiap anak tentu berbeda-beda. Misalnya saja seperti Bonfilio Dazzle Valeriano Gyula nan berprestasi dalam bagian debat, Bunda.
Anak laki-laki nan sekarang duduk di bangku 3 SMA ini mempunyai banyak prestasi dalam bagian debat dan beberapa olimpiade lainnya seperti sains dan matematika. Menurutnya, lomba debat adalah salah satu kebanggaan lantaran dia sukses masuk ke tim internasional.
"Untuk saya sendiri sih nan paling membanggakan itu menang lomba debat. Secara khususnya itu lomba debat nasional, di tingkat nasional nan diadakan oleh Kemendikbud. Namanya National School Debating Championship dan setelah itu, saya bisa menjadi member di Timnas Indonesia untuk lomba debat nan internasional, namanya World School Debating Championship," kata Dazzle saat diwawancarai HaiBunda, belum lama ini.
Menurut Dazzle, kejuaraan debat mempunyai daya tarik sendiri lantaran topik nan dilombakan sangat luas. Hal ini pun membuatnya mempunyai wawasan semakin bertambah pula.
"Menurut saya itu membikin proses belajar dan proses berkompetisi debat sangat engaging, lantaran kita dipaksa untuk menjadi expert dan tahu tentang banyak hal. Daripada kita men-specialize di satu bagian misalnya olimpiade kimia, cuman belajar kimia, which is not a bad thing jika kita expert dalam perihal itu, tapi menurut saya sendiri lebih menarik untuk bisa mengetahui dan membuka wawasan terhadap topik-topik dan isu-isu nan lebih luas," paparnya.
Dazzle diterima di University of Oxford
Jiwa kompetitif Dazzle nyatanya sudah tumbuh sejak dia duduk di bangku SD, Bunda. Saat kelas 2, Dazzle pertama kali berkompetisi dengan mengikuti olimpiade matematika dan IPA. Untuk lomba debat, Dazzle mulai aktif di kelas 1 SMP dan mulai menganggapnya serius ketika memasuki SMA.
Baru-baru ini, Dazzle sukses diterima di salah satu universitas bergengsi di dunia, ialah Oxford University. Dazzle mengatakan nilai akademik termasuk salah satu perihal nan dilihat oleh universitas sehingga dia kudu mempunyai nilai akademik nan stabil.
"Saya barusan ini keterima di University of Oxford, dan dalam proses admission itu menurut saya nan sangat krusial adalah aspek akademik sih, nan paling dilihat oleh universitas," katanya.
"Jadi dalam tes harian di sekolah dan ya tes sekolah itu, nilai rapor kudu bisa tinggi dan saya sendiri juga kudu sangat berkomitmen agar nilai itu bisa tinggi dan stabil," lanjutnya.
Menyeimbangkan main dan belajar
Menyeimbangkan antara belajar, lomba, dan waktu bermain terkadang menjadi perihal nan susah bagi Dazzle. Meski begitu, dia berupaya untuk bisa mengatur waktu nan dimilikinya dengan baik.
"Mungkin langkah saya melakukan itu ya melalui time management aja. Jadi ada waktu nan betul-betul dipakai untuk belajar dan dipakai untuk berkompetisi, tapi juga ada waktu nan betul-betul saya sisakan untuk rileks dan digunakan untuk play. Biar ada waktu work dan play balance itu," ungkap anak laki-laki nan bercita-cita menjadi seorang scientist di perusahaan startup bioteknologi ini.
Lebih lanjut, Dazzle mengatakan jika dia kerap merasa stres ketika tidak mengatur waktu dengan baik. Saat perihal ini terjadi, dia bakal menceritakan keluh kesahnya pada orang lain baik kepada orang tua maupun teman-temannya.
Ternyata prestasi nan dimiliki Dazzle sudah diprediksi oleh sang Bunda sejak dia kecil, lho. Seperti apa pola asuh nan diterapkan ibu Dazzle? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan cerita Dazzle selengkapnya dalam video berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]