Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan kanker anak tidak bisa dicegah layaknya kasus dewasa. Kanker anak umumnya dipicu oleh perubahan genetik nan diturunkan orangtua.
Namun, jika dideteksi dalam stadium awal, kemungkinan anak sembuh dari kanker relatif tinggi. Ketua UKK Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Teny Tjitra Sari menyebut kesempatan angan hidup lebih besar saat anak diketahui mengalami kanker di stadim dini.
“Walaupun demikian, pola hidup dan makan-makanan nan sehat kudu tetap diajarkan sjak kanak-kanak agar dapat terhindar dari beragam jenis kanker nan timbul pada usia dewasa,” kata dia dalam konvensi pers Sabtu (4/2/2023).
Dirinya menjabarkan lima kanker anak terbanyak di Indonesia berasas catatan pemeriksaan di 2022 sejak awal Januari hingga 30 Desember. Rinciannya meliputi:
- Leukemia Limfoblastik: 673 kasus
- Leukemia Mmyeloblastik Akut: 144 kasus
- Retinoblastoma: 102 kasus
- Osteosarkoma: 91 kasus
- Limfoma maligna non-hodgkin: 78 kasus
Gejala kanker anak mungkin sering diabaikan, lantaran keluhan menyerupai jangkitan biasa. Namun, Teny meminta mewaspadai sepuluh tanda anak kudu segera dibawa ke dokter:
- Penurunan berat badan terus menerus
- Nyeri kepala
- Bengkak nan membesar dan nyeri nan menetap (bisa di sendi, punggung, kaki)
- Benjolan alias masa pada perut, kepala, leher, dada, panggul
- Memar, ruam, perdarahan berlebihan
- Infeksi nan menetap
- Ada keputihan di belakang pupil
- Mual dan muntah
- Selalu merasa lelah
dr Temy menyebut pada kasus kanker darah leukemia, biasanya anak sering rewel hingga nafsu makan menurun. Tidak jarang memicu demam tanpa karena dan merasa nyeri tulang. Secara fisik, anak terlihat pucat dan lemah. Kondisi kronisnya, mereka mengalai pembesaran hati, limpa, kelenjar, hingga perdarahan dan skrotum membesar.
Lain halnya jika anak mengalami retinolastoma ialah kanker mata. Ciri-cirinya meliputi manik mata putih alias mata kucing, mata juling, memerah, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, hingga buramnya penglihatan.
Sementara untuk kasus osteosarkoma alias kanker tulang, keluhan anak di antaranya nyeri tulang, pembengkakan, kemerahan, teraba hangat, patah tulang, hingga aktivitas terbatas. Jenis kanker lainnya umumnya memicu indikasi seperti berikut:
Kanker Limfoma
- Pembengkakan kelenjar
- Sesak napas, demam, keringat malam, lesu
- Nafsu makan menurun, BB turun
Neuroblastoma
- Mata menonjol dan perdarahan di sekitar mata
- Nyeri pada tulang
- Gangguan pada kandung kemih dan usus
- Lumpuh
Sumber: detik.com
Post Views: 14