13 Contoh Teks Negosiasi Singkat Bermacam Situasi & Strukturnya

Trending 4 months ago

Shabrina Alfari Jan 14, 2023 • 21 min read


Contoh Teks Negosiasi Berbagai Situasi dan Strukturnya

Teks negosiasi adalah teks yang digunakan untuk bernegosiasi atau tawar menawar. Simak contoh teks negosiasi beserta strukturnya dalam berbagai situasi sehari-hari di artikel Bahasa Indonesia kelas 10 ini!

--

Novi: “Bu, mau beli minyak.  Seliter berapa?”

Penjual: “Seliter sekarang Rp20.000.”

Novi: “Wah, kok lebih mahal, Bu, biasanya Rp15.000.”

Penjual: (dalam hati) “Minyak lagi susah, malah nawar. Ya, sudah, Rp18.000 saja, Neng.”

Novi: “Kalau gitu saya beli 2 liter, Bu .”

---

Pasti kamu pernah ‘kan berada di situasi di saat kamu harus membuat keputusan dengan lawan bicara untuk menemukan kata sepakat? Contohnya adalah percakapan antara Novi dan ibu penjual minyak goreng di atas. Nah, kegiatan tadi disebut dengan negosiasi.

Nggak cuman itu, di kegiatan sehari-hari kamu juga pasti sering bernegosiasi atau melakukan tawar-menawar. Misalnya, saat kamu bernegosiasi dengan orang tua saat ingin pergi ke luar atau dengan guru saat harus mengumpulkan tugas.

Sebenarnya, apa sih negosiasi itu? Lalu, seperti apa contoh dari teks negosiasi? Yuk, simak penjelasannya terkait  pengertian, jenis-jenis, kaidah kebahasaan, dan unsur-unsur teks negosiasi berikut.

Pengertian Teks Negosiasi

Negosiasi menurut KBBI adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.

Jadi, apa itu teks negosiasi? Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial dan berfungsi untuk mencari kesepakatan atau penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang bersengketa atau mempunyai perbedaan kepentingan.

Tujuan dari negosiasi adalah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan). Negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi atau perselisihan pendapat.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Eksplanasi beserta Strukturnya

Tujuan Teks Negosiasi

Jenis-Jenis Teks Negosiasi


Jenis Teks Negosiasi Berdasarkan Bentuknya

1. Bentuk Lisan

Berupa dialog atau drama dan dikemas dalam pola penyajian lisan atau mengandung dialog. Contohnya dapat ditemui pada percakapan sehari-hari. Misalnya, percakapan antara penjual dan pembeli di pasar. 

2. Bentuk Gabungan antara Narasi dan Dialog

Berupa cerpen yang mengandung negosiasi antartokoh di dalamnya.

3. Bentuk Tulisan

Berupa surat penawaran kerja sama, surat penawaran barang, atau surat permintaan barang.

Jenis Teks Negosiasi Berdasarkan Situasi

1. Negosiasi Formal

Kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan dengan menempuh jalur hukum. Contohnya adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan seorang pengacara di pengadilan.

2. Negosiasi Nonformal

Jenis negosiasi yang dapat dilakukan di mana saja tanpa memerlukan jalur hukum. Contohnya adalah  negosiasi yang dilakukan antara pembeli dan pedagang.

Jenis Teks Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator

1. Negosiasi dengan Pihak Penengah

Biasanya dilakukan oleh dua atau lebih pihak negosiator sehingga setiap keputusan dan proses negosiasi akan memerlukan pihak penengah yang sifatnya netral. Contohnya adalah negosiasi di pengadilan yang ditengahi oleh hakim.

2. Negosiasi Tanpa Pihak Penengah

Dilakukan tanpa pihak penengah dan umumnya terjalin antara dua pihak saja. Biasanya, kepentingan yang dinegosiasikan tidak berkaitan dengan orang banyak dan terjadi di kehidupan sehari-hari sehingga tidak perlu melewati jalur hukum.

Jenis-jenis Teks Negosiasi

Struktur Teks Negosiasi

  • Orientasi, pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi, biasanya berupa salam atau sapa.
  • Pengajuan, bagian yang menyatakan permintaan atau mengemukakan permasalahan yang dihadapi dan ingin diselesaikan.
  • Penawaran, puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar-menawar antara pihak satu dengan pihak lain untuk mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
  • Persetujuan, kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Strukturnya

Unsur Pembangun Teks Negosiasi

Contoh Teks Negosiasi

Nah, setelah memahami pengertian, jenis, dan strukturnya, sekarang kita langsung lihat contoh teks negosiasi singkat berikut ini, yuk!

Contoh Teks Negosiasi Bertema Perdagangan

Pembeli: “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”

Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”

Pembeli: “Boleh kurang ‘kan, Bang?”

Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”

Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000  saja, ya?”

Penjual : “Belum boleh, Bu. Rp28.000 ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”

Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?”

Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”

Pembeli: “Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus.”

Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”

Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.”

Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang dibelinya.

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi

HP Baru

Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal.

Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP.

“Yah, Rani benar-benar perlu HP. Belikan, ya, Yah?” tanya Rani pada ayahnya.

“Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula ‘kan sudah ada telepon rumah,” kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.

“Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orang tuanya saat terpaksa pulang telat.”

“Lah, kalau begitu kamu jangan pulang telat,” kata Ayah lagi.

Rani hampir saja menangis.

“Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu ayahnya.

Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.

“Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?”

Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya.

“Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak, bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”

“Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal …, ” Ayah seakan sengaja menggoda Rani.

“Asal apa, Yah?” tanya Rani tak sabar.

“Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.”

“Rani janji, Yah. Makasih, ya, Ayah,” janji Rani sambil memeluk ayahnya.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Eksposisi, Struktur & Kaidah Kebahasaannya

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah

Terima Kasih, Bu Mia

Kamis pagi usai pelajaran olahraga, Bu Mia, guru Kimia, masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasanya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebabnya, mereka baru saja mengikuti ujian lari mengelilingi stadion.

Sebenarnya, hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang napasnya masih memburu dan keringatnya bercucuran, mengajukan usul pada Dani.

“Dan ... minta Bu Mia menunda ulangan, dong. Capek, nih,” kata Ali.

“Waduh, aku gak berani,” jawab Dani “Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas, ” sambung Dani.

“Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil,” kata Lia.

“Beres. Kamu kan ketua kelas.”

Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran.

“Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?” tanya Lia sambil duduk.

“Iya. Ada apa?”

“Begini, Bu, saya mewakili teman-teman ingin meminta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju. “

“Biasanya kan tidak terlambat seperti ini?” tanya Bu Mia.

“Iya, Bu. Sekali lagi maafkan kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion dua kali.”

“Oh, kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?” Suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.

“Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan,” jawab Lia tetap dengan sopan. “Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar.”

“Ya, sudah. Kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja,” jawab Bu Lia, mengagetkan Mia dan teman-teman.

“Makasih, Bu,” kata Lia.

“Eit ... tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain dan  masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB.”

“Iya, Bu. Makasih.”

Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.

Kaidah kebahasaan Teks Negosiasi

Contoh Teks Negosiasi Bertema Pendidikan

Ayah: “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.”

Anak: “Ada apa, Yah?”

Ayah: “Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?”

Anak: “Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.”

Ayah: “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”

Anak: “Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga.”

Ayah: “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”

Anak: “Waduh, Ayah gimana, sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif.”

Ayah: “Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?”

Anak: “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”

Ayah: “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”

Anak: “Iya, yah.”

Contoh Teks Negosiasi Bertema Lingkungan

Sudah tiga tahun lebih warga Dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air Panguripan menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga Desa Sejahtera, tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya. Sumber air Panguripan menjadi penyedia air bersih untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektare sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.

Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya.

Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya agar menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy, di ruangannya.

Edy: “Silakan duduk Bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu Bapak dan Ibu ini berasal dari mana?“

Kepala Desa: “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami.”

Edy: “Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama.”

Edy: “Begini, Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”

Warga I: “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami.”

Warga II: “Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!”

Kepala Desa: “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar, Pak, kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air.”

Warga II: “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan, kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!“

Edy: “Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.”

Warga I: “Kalau begitu tunggu apalagi?”

Edy: “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimanapun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”

Kepala desa: “Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan.”

Edy: “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya untuk menghentikan pembangunan hotelnya.”

Kepala Desa: “Terima kasih atas kerja sama ini.“

Edy: “Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga.”

“Terima kasih, Pak.”

Baca juga: Mengenal Hikayat: Pengertian, Nilai-nilai, dan Karakteristiknya

Contoh Teks Negosiasi Bertema Sosial

Calon penghuni kost: “Setelah saya lihat-lihat kamarnya, saya rasa cocok, Bu.”

Ibu kost: “Baik, jadi harga per bulannya satu juta rupiah dan minimal sewanya tiga bulan.”

Calon penghuni kost: “Kalau sewa satu bulan dulu apa tidak boleh, Bu?”

Ibu kost: “Wah, belum bisa tuh, Mbak. Aturan memang sudah seperti itu.”

Calon penghuni kost: “Saya berniat bersama dua teman saya mau pindah ke kost ini, Bu. Tapi kalau ternyata tidak bisa per bulan sewanya ya tidak jadi.”

Ibu kost: “Begini saja, sewa pertama langsung tiga bulan. Nanti setelah itu baru boleh per bulan bayar sewanya. Bagaimana?”

Calon penghuni kost: “Sejujurnya saya sudah sangat cocok dengan kost ini dan semua fasilitasnya. Tapi agaknya berat kalau langsung tiga bulan, Bu. Kan saya juga bawa dua teman saya lainnya. Pasti akan lebih menguntungkan Ibu, hehe.”

(hening sebentar)

Ibu kost: “Yasudah begini saja. Saya beri penawaran boleh bayar sewanya boleh dua bulan dulu. Kalau satu bulan belum boleh karena waktunya terlalu sebentar. Kalau untuk penghuni lain belum boleh loh, Mbak. Ini karena Mbaknya bawa dua teman jadi saya perbolehkan. Bagaimana?”

Calon penghuni kost: “Boleh deh, Bu. Dua bulan tidak apa-apa.”

Ibu kost: “Berarti deal, ya?”

Calon penghuni kost: “Iya, Bu. Ini saya kabari dulu teman-teman saya.”

Ibu kost: “Nanti proses pembayarannya diurus pas sudah mau masuk, ya.”

Calon penghuni kost: “Iya, Bu. Terima kasih.”

Contoh Teks Negosiasi antar Teman

Rani: “Rin, kayaknya uang aku masih di kamu seratus ribu, yah? Boleh aku minta nggak?”

Rina: “Iya, Ran. Aku masih punya hutang ke kamu seratus ribu. Tapi kalau sekarang aku belum bisa ganti.”

Rani: “Terus kamu bisanya ganti kapan? Aku mau beli cat lukis, Rin. Cat lukisku ada beberapa yang habis.”

Rina: “Mungkin aku baru bisa kembaliin minggu depan. Kalau sekarang aku baru ada setengahnya, Ran. Lima puluh ribu aja.”

Rani: “Yah, kalau segitu cuma bisa buat beli tiga warna aja, Rin. Padahal cat aku yang habis ada sekitar tujuh warna.”

Rina: “Memangnya warna apa aja yang habis? Mungkin kamu bisa pakai punyaku dulu kalau memang lagi butuh banget.”

Rani: “Warna ungu, kuning, tosca, coklat tua, oren wortel, merah, sama biru laut. Memang kamu ada?”

Rina: “Tunggu sebentar.”

(Rina mengeluarkan beberapa cat miliknya dari tas.)

Rina: “Aku ada warna ungu masih utuh, kamu beli aja potong hutang, hehe. Terus warna merah sama biru juga masih ada setengah. Kamu pakai aja. Tapi, aku ganti uangnya minggu depan, ya?”

Rani: “Beneran nggak apa-apa aku pakai dulu?”

Rina: “Iya, Ran. Pakai aja.”

Rani: “Gini aja deh. Ini warna ungu yang utuh aku beli.”

Rina: “Warna lainnya tadi, kamu pakai aja tidak apa-apa. Karena cuma setengah, jadi nggak usah diganti.”

Rani: “Yaudah deh. Kalau gitu minggu depan kamu kembaliin uangku tujuh puluh ribu aja.”

Rina: “Oke siap!”

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu

Penjual: "Halo, kak. Ada yang bisa saya bantu?”

Pembeli: "Iya, ada, kak. Saya mau membeli sneakers model ini, ukuran 40, warna putih, kak. Apa stoknya masih ada?”

Penjual: "Oke, sebentar ya, kak. Saya bantu cari barangnya.”

---

Penjual: "Permisi, kak. Kebetulan untuk stok sepatu warna putih ukuran 40 nya kosong. Kalau kakak mau, untuk ukuran 40, kita ada stok warna hitam dan cream."

Pembeli: "Mmm... Boleh saya lihat warna creamnya, kak?"

Penjual: "Boleeeh. Sebentar, saya ambilkan ya, kak."

---

Penjual: "Ini kak warna creamnya."

Pembeli: "Warnanya lebih lucu, ya. Ya sudah kak, saya ambil yang warna ini saja. Kalau boleh tahu, harganya berapa ya, kak?"

Penjual: "350 ribu, kak. Tapi, kita lagi ada diskon 20% untuk model ini."

Pembeli: “Waaahh, kalau begitu, boleh kak."

Penjual: "Baik, kak. Saya buatkan notanya ya. Untuk pembayarannya bisa di kasier nomor 1."

Pembeli: "Terima kasih, kak."

Penjual: "Sama-sama."

Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk

Penjual: "Selamat siang, pak. Saya ingin menawarkan produk kami kepada Anda."

Calon pembeli: "Siang. Produk apa ya, mbak?"

Penjual: "Produk kami adalah cairan pembersih lantai yang efisien menghilangkan jamur dan kerak membandel. Cairan ini bisa dipakai untuk membersihkan lantai kamar mandi, dapur, maupun area berbahan keramik yang banyak keraknya, pak. Ada harga spesial juga untuk pelanggan baru sebesar 75 ribu, gratis sikat pembersihnya juga."

Calon pembeli: "Satu botol ini, isi berapa mili, mbak? Apa ada diskon tambahan juga jika saya membeli lebih dari satu?"

Penjual: "Per botolnya isi 850 ml, pak. Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 10% jika Bapak membeli lebih dari 3 botol."

Calon pembeli: "Baik, saya coba beli 1 botol dulu ya, mbak. Nanti kalau terbukti ampuh, saya akan beli lagi."

Penjual: "Baik, terima kasih, pak."

Calon Pembeli: "Sama-sama, mbak."

Contoh Teks Negosiasi Liburan Keluarga

Ayah: "Bagaimana bu rencana liburan kita ke Puncak? Apakah anak-anak setuju?"

Ibu: "Ibu sudah bicara ke anak-anak, yah. Cuma kakak usul liburannya diganti ke pantai saja. Soalnya kita sudah sering liburan ke puncak. Tapi, adik minta jalan-jalan ke taman bermain."

Ayah: "Aduh, bagaimana ya? Dua-duanya minta jalan-jalan ke tempat yang berbeda. Ayah jadi bingung."

Ibu: "Hmm... Begini saja yah, bagaimana kalau kita cari lokasi taman bermain yang dekat pantai."

Ayah: "Betul juga, bu. Kalau kita liburan ke Dufan bagaimana? Lokasinya lumayan dekat dengan pantai Ancol."

Ibu: "Boleh, yah. Coba nanti ibu sampaikan ke anak-anak ya, mereka setuju atau tidak."

Ayah: "Oke, bu."

Contoh Teks Negosiasi 3 Orang

Shasa: “Hari ini kita jadi kerja kelompok di mana, gais?”

Hani: “Di rumahku saja bagaimana? Kebetulan rumahku nggak jauh dari sekolah. Jadi, pulang sekolah nanti bisa langsung mengerjakan tugas.”

Nanda: “Boleh, Han. Tapi, aku nggak bisa lama-lama. Karena jam 5 aku ada les Bahasa Inggris.”

Shasa: “Ya sudah, kalau begitu, kita bagi-bagi tugas saja. Jadi, pengerjaannya jauh lebih cepat.”

Hani: “Ide yang bagus, tuh!”

Shasa: “Karena tema makalahnya sudah dibagikan sama bu guru, kita tinggal susun bab pendahuluan, isi dan penutupnya saja.”

Nanda: “Aku bagian pendahuluan deh. Jadi, kalau waktunya mepet, aku izin pulang duluan ya, gais. Nggak masalah, kan?”

Hani: “Boleh. Shasa mau bagian apa? Isi atau penutup?”

Shasa: “Hmm... Aku bagian isi nggak papa, Han. Nanti kamu bagian penutup sekaligus edit dan print makalahnya ya?”

Hani: “Oke, nggak masalah kalau itu.”

Nanda: "Oke, sampai bertemu pulang sekolah nanti, ya!”

Hani: “Siap!”

Contoh Teks Negosiasi 4 Orang 

Pada suatu siang, murid-murid kelas 10 IPA 1 diminta membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang untuk mempresentasikan materi yang diberikan ibu guru. Intan, Yonas, Jeffry, dan Made tergabung dalam satu kelompok dan langsung berdiskusi.

Intan: “Hai, senang bisa satu kelompok dengan kalian. Jadi, bagaimana kita mau mengerjakan tugas ini?”

Jeffry: “Halo juga semuanya. Kebetulan kelompok kita diminta untuk membuat booklet untuk ditampilkan di pameran literasi pekan depan, nih.”

Yonas: “Hmm... kurang lebih kita punya waktu satu minggu. Kita perlu membagi tugasnya supaya booklet-nya cepat selesai.”

Made: “Bagaimana kalau 1 orang menyusun materi, 2 orang mendesain booklet, dan 1 orang mengedit materi?”

Jeffry: “Saran aku sih, sebaiknya 2 orang saja yang menyusun materi. Karena kalau cuma 1 orang, bebannya jauh lebih berat, dibanding yang tugasnya hanya edit materi. Nanti, mereka bisa saling mengedit materi bersama.”

Intan: “Yap! Aku setuju. Kalau sendirian pasti juga bakal lama karena butuh riset-riset juga.”

Made: “Oke, siapa yang mau menyusun materi dan mendesain booklet? Kalau aku pribadi, aku nggak bisa mendesain, jadi aku mau menyusun materi saja. Hehehe...”

Intan: “Aku mau menyusun materi juga bareng Made.”

Jeffry: “Eh, aku nggak bisa desain booklet.”

Intan: “Tenang, Yonas kan jago ilustrasi dan desain. Nanti bisa saling membantu kalian.”

Yonas: “Iya, Jeff. Santai...”

Jeffry: “Oh ya? Baiklah, mohon bantuannya ya Nas saat mengerjakan desain. Aku masih newbie. Hehehe”

Yonas: “Tenang saja, nggak perlu khawatir. Kita semua akan saling membantu kalau ada yang kesulitan. Tinggal berkabar saja.”

Jeffry: “Oke.”

Intan: “Oke deh! Tugas-tugasnya sudah bisa dicicil dari sekarang ya, gais. Made, ayo kita riset-riset materinya terlebih dahulu.”

Made: “Ayo, kami berdua ke perpus dulu ya. Sampai ketemu lagi!”

Intan dan Made bergegas menuju perpustakaan untuk mencari referensi materi. Sedangkan Jeffry dan Yonas memutuskan untuk berdiskusi menentukan tema booklet yang sesuai dengan materi.

Contoh Teks Negosiasi Berbentuk Pengajuan Kerja Sama

Selamat siang, Bapak/Ibu.

Kami dari PT. Suka Maju, bermaksud untuk menawarakan kerja sama dengan Bapak/Ibu untuk menjadi distributor produk-produk kami yang berupa Produk Kesehatan (Obat & Vitamin).

Apabila Bapak/Ibu bersedia untuk menjadi distributor resmi produk perusahaan kami, maka kami akan memberikan kompensasi yang sebanding kepada Bapak/Ibu. Untuk bentuk mekanisme kerja samanya, kami dapat jelaskan lebih lanjut apabila Bapak/Ibu tertarik dengan tawaran yang kami sampaikan.

Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Oke, itulah kumpulan contoh teks negosiasi beserta jenis, struktur, dan dalam berbagai macam situasi di kehidupan sehari-hari. Semoga contoh teks di atas, dapat menjadi referensi kamu dalam membuat teks negosiasi, ya. Nah, kalau kamu mau belajar teks negosiasi lebih lanjut dan melihat contoh-contohnya lebih banyak lagi dengan bantuan visual? Yuk, langsung buka ruangbelajar!

ruangbelajar

Referensi:

Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. (2016). Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Artikel ini telah diperbarui pada 6 Januari 2023.

Profile

Shabrina Alfari

Content Writer at Ruangguru. Hope my writing finds you well and help you learn a thing or two :)

Source ruangguru.com
ruangguru.com